12
setelah sedikit berdebat jongin dan sehun melanjutkan perjalanan mereka menuju ke meja makan dan ternyata disama baru ada kakak dan juga ayah sehun yang duduk dengan nyaman di kursi masing masing. ayah sehun berada di kepala meja sedang kakaknya ada di sebelah kanan ayahnya dan sehun menarik jongin untuk duduk di sebelah kiri ayahnya. jongin dan sehun saling diam meski tangan keduanya tetap bertaut saling menenangkan.
hingga ibu sehun datang lengkap dengan pakaian mahalnya dan juga wajah angkuhnya yang membuat jongin kembali mengingat wajah angkuh yang dulu menemuinya bersama dengana yah sehun. saat itu jongin tidak terlalu memperhatikan semuanya karena ingin semuanya cepat berlalu dan jongin bisa kembali menemani ibunya, tapi hari ini jongin bisa merasakan semuanya. hawa menekan yang dikeluarkan oleh keluarga sehun meski dengan sesama keluarganya yang lain.
jongin jadi cukup yakin dan paham jika keluarga sehun dan juga keluarganya sama saja. ayah dan ibu tirinya juga selalu bersikap seperti ini jadi jongin tidak kaget sama sekali, jadi yang jongin lakukan adalah mengusap punggung tangan sehun dengan ibu jarinya yang sukses membuat sehun langsung menoleh dan melihat kearah jongin yang tersenyum kecil sambil melihat kearah sehun yang memandangnya dengan alis berkerut.
jongin menggengam tangan sehun semakin erat sambil tersenyum yang seolah mengatakan bahwa semuanya baik-baik saja dan jika hanya segini jongin bisa menahannya dan tidak akan terluka sama sekali. jadi sehun bisa tenang saja.
"wah pasangan yang sangat romantis yang bahkan menunjukkannya di depan umum tanpa rasa malu" ucap ibu sehun dengan nada sinis yang membuat sehun langsung menoleh kearah sang ibu dengan pandangan tidak suka. jongin hanya tersenyum setelahnya.
"maaf ibu mertua. terkadang hal seperti ini terjadi tanpa kami sadari. kami tidak akan mengulanginya lagi" jawab jongin dengan senyumannya yang manis sambil melihat kearah ibu mertuanya yang memandangnya dengan pandangan tidak suka.
"tidak masalah sebenarnya. akhirnya sehun bisa berubah juga. dari si pembuat onar yang suka dan hobi diluar rumah kini jadi ada di dalam rumah bersama dengan istrinya yang manis" ucap kakak sehun dengan nada sinis meski wajahnya menampilkan senyuman yang membuat jongin yakin jika kakak sehun adalah tipe paling menyebalkan yang pernah jongin temui.
"yah memang seharusnya sehun seperti ini sejak dulu" ucap ayah sehun dengan senyuman yang terlihat tulus, seolah benar-benar lega jika sehun benar-benar berubah.
jongin menoleh dan melihat kearah sehun yang hanya berwajah dingin yang menundukkan kepalanya, tidak seperti saat sehun bicara dengan ibu ataupun kakaknya dan satu kesimpulan yang jongin dapatkan adalah bagaimanapun sehun menghormati sang ayah. jongin jadi kembali ingat jika sehun bilang menikah dengannya adalah baktinya pada orang tua. apakah itu ayahnya?
"sebaiknya kita mulai makan malam kita saja. silahkan jongin nikmati makan malam ini seperti sedang ada di rumah sendiri" ucap ayah sehun dengan senyumannya.
"terima kasih ayah" jongin tersenyum sambil melihat kearah ayah sehun.
semua orang makan dalam diam. menu makan malam hari ini adalah steak jongin sebenarnya lebih menyukai skteak ayam dari pada sapi sebenarnya tapi yang terhidang di hadapannya ada steak sapi yang membuat jongin sedikit kesusahan dalam memotongnya. hingga seseorang menarik piring jongin dan menggantinya dengan piring lain dengan daging yang sudah di potong kecil-kecil.
jongin tersenyum ketika melihat ternyata sehun yang melakukannya. jongin cukup kaget dengan sikap sehun begitu juga keluarga sehun yang lain. sehun si dingin yang hanya mementingkan dirinya sendiri kini melakukan sesuatu untuk orang lain? sehun yang seolah hidup untuk dirinya sendiri kini melakukan sesuatu untuk seseorang? sangat tidak masuk akal.