Part 22

43 5 0
                                    

Seperti biasa jangan lupa vote!!

Happy reading ♥️

"Lo sakit apa sih Za Sampek harus libur segala!" Tanya Sheilla kepada Mauza.

Sekarang kedua sahabat Mauza berada di rumahnya, mereka berdua menjenguk Mauza yang sedang sakit.

"Gue cuma demam, kalian aja yang lebay Sampek ngejenguk segala!"

"Ya manatau kadang mau skratul maut!" Celutuk Annisa yang sedang memakan cemilan.

"Jangan dulu lah, gue belum nikah juga!"

"Mati mana mandang status!" Ucap Annisa.

"Iya sih!"

"Lo apaan sih Sa! Bisa ga sih kalau ngomong itu yang berfaedah!" Jawab Sheilla.

"Heh jadi kalau ngomong tentang kematian ga faedah gitu?" Tanya Annisa.

"Terserah kalian deh!" Jawab Mauza.

"Oh iya gue mau nanya, Arza ada laporin gue sakit ngga?" Tanya Mauza.

"Ada!" Jawab Annisa singkat.

"Bagusdeh!"

"Lo sendiri Za? Nyokap sama bokap Lo mana?" Tanya Annisa.

"Papa udah anterin mama ke butik tadi, mungkin nanti malam baru pulang"

"Lo ga bosan sendiri?" Tanya Sheilla.

"Bosan ya bosan, kalau gada kalian gue biasanya nonton Drakor!" Jawab Mauza.

"Makanya suruh buat adik sama papa Lo itu!"

"Kalau gue sih gamau ada sodara, kalau ada sodara nanti bakal bagi-bagi harta!" Jawab Sheilla.

Annisa yang mendengar itu langsung menyentil kepala Sheilla.

"Di otak Lo cuman itu doang, kalau harta itu soal belakangan, yang jadi masalahnya, kalau misalkan nyokap atau bokap Lo yang sakit, Lo sendiri yang jaga dan ngurusin, ngejaga orang tua kita yang sedang sakit bukan hal yang mudah, di situ kita harus banyak bersabar, dan tidak boleh rapuh!" Jelas Annisa.

Mendengar penuturan Annisa mereka sedikit tertegun apa yang dikatakannya itu benar sekali.

"Gue ngejelasin ini ke Lo berdua bukan sok dewasa, gue hanya ingin berbagi pengalaman, dulu gue begitu sebelum nyokap gue meninggal, gue sempat ngerawat dia yang sakit, karena cuma gue anak perempuan satu-satunya di keluarga, kan ga mungkin juga kakak cowok gue ngerawat nyokap gue sampai dia buang air kecil atau besar!"

"Iya Sa gue paham!" Ucap Mauza.

Hening tidak ada lagi yang membuka suara.

Ya Annisa anak piatu mamanya sudah meninggal disaat dia duduk dikelas satu SMA.

"Makan bakso yok!" Ucap Sheilla membuka suara.

"Ide bagus! Ayo!" Jawab Mauza.

"Lo ikut Sa?" Tanya Sheilla.

Arza & Mauza [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang