Part 30

43 2 0
                                    

Seperti biasa gausah di ingetin lagi 'Vote'
Typo ditandain!

Happy Reading 🎀

"Bang Arzaaaa!"

Boby memutuskan perkataannya kala suara gadis meneriaki nama Arza ia berlari ke arah meja mereka.

Gadis itu adalah Viona ia berjalan ke arah Arza dan memeluk lengan Arza.

"Aku cape tau cariin!" ucapnya dan duduk di samping Arza.

Arza hanya diam ia terlihat tidak suka dengan perlakuan Viona kepadanya.

Bella hanya melihat Viona dengan tatap terkejut, bagaimana tidak terkejut dengan beraninya ia memeluk lengan Arza di depan mata Mauza. Mereka pergi berdua ke kantin sedari tadi Viona mengatakan ia sedang mencari seseorang kepada Bella, tetapi Bella tidak tahu seseorang yang ia maksud itu adalah Arza. Bella memilih pergi ia takut orang-orang akan memikir yang bukan-bukan terhadapnya gara-gara perlakuan Viona.

Sedangkan Mauza melirik dengan tatapan keheranan, begitu juga dengan yang lainnya.

"Aku udah sekolah disini loh!" ucap Viona girang.

Arza merenggangkan jarak antara ia dengan Viona.

Netra indah Mauza menatap Arza dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.

"Za, kenalin ini Viona sahabat kecil aku yang rumahnya tepat di depan rumah aku, yang berwarna cream!" ucap Arza dengan lembut.

"Dan ini Mauza, pacar gue!" ucap Arza dingin kepada Viona

deg

Jantung Viona berhenti seketika, di saat Arza mengucapkan kata 'pacar'.

Mauza mengulurkan tangannya sebagai tanda ia ingin berkenalan.

"Gue Mauza!" ucap Mauza sambil tersenyum.

"Dan aku Viona!" balasnya.

"jadi kalian belum saling kenalan?" tanya Aril mencairkan suasana yang kelihatan sedikit canggung.

"Belum, bang Arza ga pernah ceritain kalau dia punya pacar!" jawab Viona.

"Ngapain harus cerita, kan ga penting juga, dan hari ini lo langsung bisa liat tanpa harus gue ceritain!" jawab Arza.

"Bukan gitu juga sih, setidaknya aku bisa kenalan dari awal sama kak Mauza!" jawabnya.

"lo anak baru ya disini?" tanya Annisa.

"Ah iya kak, aku baru hari ini pindah kesini!" jawab Viona.

"Na, lo tadi kesini bukan sama kawan ya?" tanya Boby.

"eh iya, aku tadi kesini bareng Bella!" ucap Viona melihat keberadaan Bella.

"kalau gitu aku cariin dia dulu ya!"

Baru saja ia ingin pergi tangannya langsung di cegah oleh Arza.

"Jangan cariin lagi, lo anak baru disini, nanti dia juga bakal balik kesini, mungkin dia lagi beli makanan" ucap Arza.

Hati Mauza sedikit sakit melihat Arza yang memberi perhatian kecil kepada Mauza, namun ia memaklumi toh Viona anak baru di sekolah ini, wajar jika Arza memberi perhatian kepadanya, karena Viona tidak mengenal seorang pun disini kecuali Arza.

"lo mau pesan apa?" tanya Aril kepada Viona, karena sebentar lagi mereka akan menyantap makanannya masing-masing, tidak enak rasanya jika Viona harus menunggu pesanannya di saat mereka asik menyantap makanan.

"Mau pesan Nasgor aja. ada kan?" tanya Viona.

"oh tentu, tungguin disini biar gue aja yang pesan!" ucap Aril.

Viona hanya mengangguk.

"PESANAN DATANGG!!" teriak Firman tiba-tiba datang sambil membawa dua mangkung mie di tangannya, dibelakang nya ada Mbak Desy yang membawa beberap mie ayam dalam satu nampak besar.

"Eh Viona udah sekolah disini?" tanya Firman yang terkejut melihat keberadaan gadis itu.

"Hmm iya kak ini hari pertama aku sekolah!" jawab gadis itu.

"Kalian udah saling kenalan ya?" tanya Sheilla.

"Ah iya, kemarin tante Mely bawa di ke cafe!" jawab Firman.

Sheilla hanya mengangguk paham saja.

"Heum ayo makan sebelum keburu dingin!'' ucap Arza kepada mereka.

Mereka pun mengambil mie-nya Masing-masing untuk makan.

Begitu juga dengan Mauza, ia juga mengambil mie-nya untuk makan, baru saja tangannya mengambil sendok perlakuannya langsung Fu cegah oleh Arza.

"Aku suapin ya kek biasa!" tanya Arza.

Mauza mengangguk senang, pertanda gadis itu menyetujuinya.

Arza mulai menyuapkan makan Mauza dengan sangat hati-hati agar gadisnya itu bisa memakannya dengan senang.

Perlakuan Arza terhadap Mauza tidak luput dari pandangan Viona, gadis itu terus memandang Mauza dengan tatapan tidak suka, ada apa dengannya apakah ia menyukai Arza?

"Ini pesanan nasgornya!" ucap Mbak Desy yang membawa sepiring nasgor.

Viona menerima pesanannya dan langsung menyantap dengan lahap, ia sangat lapar.

"Makannya pelan-pelan ga usah buru-buru gitu!" ucap Aril yang melihat Viona makan dengan sedikit buru-buru.

"Aku laper kak heheh!" jawab Viona di akhiri dengan kekehan.

"Udah jangan di suapin lagi, kamu makan aja" ucap Mauza kepada Arza.

Hal ini sudah biasa, ia akan selalu menyuapi Mauza di saat ia sedang makan di kantin dan di tengah-tengah makan ia akan menyuruh Arza untuk berhenti menyuapinya, karena ia juga kasihan Arza belum makan, jika ia menyuapinya sampai habis nanti makanan Arza keburu dingin.

"Oke, makan sampai habis jangan ada yang sisa!" peringat Arza.

"Iya Arza sayang!"

"uhuk uhuhk" suara Viona.

"nah kan baru juga gue bilang makannya  pelan-pelan jangan buru-buru!" ucap Aril

Arza yang melihat itu langsung mengambil air mineral yang sudah tersedia di depan mereka.
ia membuka tutup botolnya kepada Viona.

"Makannya pelan-pelan, waktu istirahat masi lama bukan!" ucao Arza sambil menyerahkan air mineral kepada Viona.

dengan cepat ia meraih botol minuman itu dan meneguknya hingga tinggal setengah.

***

"Lo tadi kemana aja sih!" ucap Viona kepada Bella, ia sekarang sudah memasuki ruang kelasnya dan mendapatkan Bella yang sedang duduk di kursinya.

"Heh lo ngapain ke meja kak Arza?" tanya balik Bella.

"gue itu sama kak Arza sahabatan dari kecil, bahkan dia udah anggap gue sama seperti adiknya sendiri!" jelas Viona.

"Oh dia sahabat lo? dan gue harap kamu harus bisa jaga jarak dengan Kak Arza, walaupun lo sama dia sebatas sahabatan!" ucap Bella.

"Whay?"

"lo tau? cewek yang duduk di samping kak Arza tadi itu pacarnya, mereka sudah pacaran dari kelas satu, hubungan mereka sangat humoris, dan selama ini gue ga pernah liat kak Arza berbicara dengan cewek lain selain kak Mauza, gue liat kak Arza itu cowo idaman di sekolah ini selain ganteng ia juga anak yang berprestasi, begitu juga dengan kak Mauza dia sangat di senangi oleh semua siswa-siswi disini selain baik hati dia juga tidak suka ikut campur masalah orang lain, dan gue rasa mereka sangat cocok!" jelas Bella panjang lebar.

Viona yang mendengar itu hanya mampu tersenyum getir.

***
Komen-komen dan komenn🥰

Arza & Mauza [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang