Part 18

77 12 1
                                    

Kalau ada typo di tandain!

Happy reading ♥️

Sepasang sejoli itu menjalankan hukumanya berlari mengelilingi lapangan basket mereka berlari berdampingan "masih kuat?" Tanya Arza yang menyadari gadisnya yang sudah berkeringat.

"Masih lah, kan aku kuat!" Ucapnya dan berlari lebih cepat meninggalkan Arza dibelakang.

"Hati-hati nanti jatuh!" Teriak Arza.

"Ngga bakalan jatuh, kamu tau? Aku pernah juara loh waktu SD ikut lomba lari!" Teriak Mauza.

"Tapi itu dulu!"

"Sama aja!"

Dari jarak jauh pak Kam melihat mereka yang sedang menjalankan hukuman "dasar remaja! Bisa-bisanya pacaran lagi di hukum" Gumamnya sambil menggelengkan kepala.

Banyak pasang mata yang melihat mereka terutama dari kaum hawa

"Pengen deh tukeran posisi sama kak Mauza!"

"Ya ampun bang Arza gantengnya kelewatan!"

"Apa harus cantik dulu kek kak Mauza baru dapat cowok seperti bang Arza?"

Lebih kurang begitulah kata-kata yang keluar dari mulut mereka.

"Huh huh capek!" Ucap Mauza ngos-ngosan.

"Tuh dibilang juga apa! Yaudah yok istirahat"

Mauza menurut ia berjalan mengekori Arza.

"Kamu duduk disini dulu aku mau beli minum!" Ucap Arza.

Mauza hanya mengangguk dan duduk di kursi kantin menunggu sang kekasih kembali.

Tak butuh waktu lama Arza kembali Seraya membawa dua botol mineral "Nih buat kamu!" Ujar Arza sambil menyodorkan botol mineral kepada Mauza.

Dengan cepat Mauza menerimanya dan meminum sampai tersisa setengah "huh ademnya!"

"Kenapa bisa telat?" Tanya Arza.

"Heheh ga ada yang bangunin!" Ucap Mauza tersenyum menampakkan deretan giginya.

"Kok bisa? memangnya Mama kamu ga bangunin? Aku tebak, pasti gamau bangunin lagi kan?" Tanya Arza.

"No no! Dirumah ga ada siapa-siapa Mama dan papa udah ke Bandung mau jenguk nenek, mbak Dian udah pulang kampung katanya hari ini dia balik!" Jelas Mauza.

"Bangunnya jam berapa?" Tanya Arza.

"Jam 7:15!"

"Udah sarapan?"

Dengan cepat Mauza menggeleng.

"Ya ampun kenapa ga bilang dari tadi! Yaudah kamu tunggu disini aku mau beli nasi dulu buat kamu!" Ucap Arza dan berjalan terburu-buru meninggalkan Mauza yang belum sempat menjawab.

"Aaa Arza pengertian banget sih, makin cintah gueh!" Monolognya.

Dengan cepat kilat Arza sudah selesai membelikan Nasi untuk Mauza karena jam istirahat masih sangat lama kantin juga masih sepi maka dari itu Arza bisa membeli makanan dengan cepat tidak harus berteriak-teriak terlebih dahulu.

Arza & Mauza [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang