⚠PERINGATAN⚠
- Author Jarang Menulis Memakai Bahasa Indonesia, Maklum Jika Terlihat Aneh
- Menerima Komen Saran dan Kritik Konstruktif
- Typo Merajalela
- Mohon untuk Tidak Mencontoh Hal-Hal yang Terjadi di Cerita Ini
- Cerita Tidak Bermaksud untuk Menyinggung Pihak ManapunSelamat Membaca!
—————
Jumlah Kata: 1715
—————
"Nusantara, betulkah?" CSTO menyipitkan matanya ke arahnya da mengamatinya dari atas ke bawah dengan teliti. "Baiklah. Kalau nama pengawal ini?" Ia melirik ke Tjakrabirawa dengan mata penuh kecurigaan, dan menatap ke Indo– Nusantara dengan penuh ekspektasi.
"Bhayangkara namanya." Pengawalnya tersebut mengangguk seperti memastikan jawaban tuan mudanya, dan CSTO hanya mengeluarkan nafas dengan nada lega.
CSTO mengarahkan tangannya ke gerbang dibelakangnya dan secara langsung, gerbang dari besi yang tinggi menjulang itu terbuka, yang detailnya mirip dengan arsitektur Eropa.
"Silahkan masuk. Kalian akan menemui seseorang yang Maharaja ASEAN telah percayakan menjadi pandu kalian, yang akan memberi jadwal anda dan memperkenalkan kalian kepada semua fasilitas di institut." Wanita berdarah Rusia itu membiarkan mereka masuk, dan Nusantara dapat mendengarkan dia bergumam sesuatu seperti, "NATO menyebalkan, seharusnya dia yang menjaga pintu masuk juga. Dia ini di mana sih?"
Balik ke Nusantara, ia memikirkan apa yang CSTO baru katakan kepadanya. Yang ASEAN telah percayakan padanya? Menakjubkan, orang itu benar ingin men-cap dirinya sebagai murid baru? Memang tidak betul orang itu... tapi, alangkah baiknya jika ia memberi tahu siapa orang yang dipercayai itu. Nusantara hanya bisa memikirkan siapa identitasnya dan mengelakkan pandangan di dalam area institut.
Sampailah mereka ke pintu kayu besar yang menjadi pintu masuk institut. Pintu terbuka dengan sendirinya, dan terlihat seorang yang menunggu di belakang pintu besar tersebut. Inikah orang yang dimaksud CSTO? Pikir Nusantara.
Melihat Personifikasi di depannya, Nusantara mengidentifikasi orang tersebut memakai seragam, yang memberi tahu dirinya bahwa orang ini merupakan seorang staf sekolah, dikarenakan muridnya tersendiri memakai baju bebas (kecuali saat beberapa acara). Wanita di depannya memakai seragam yang tak beda jauh dengan yang apa CSTO gunakan.
Jas berekor berwarna biru muda dilengkapi dengan evolet dan aiguilette berwarna silver, dengan bendera tempat asal muasal guru. Di bawah jas merupakan kemeja putih dengan dasi yang memiliki warna yang sama dengan rok yang memanjang ke bawah lututnya, warna biru yang sedikit lebih muda daripada jasnya. Diseluruh seragamnya terdapat detail berwarna silver, dan didampingi dengan hak tinggi berwarna hitam.
Berbeda dibandingkan dengan CSTO yang memakai sepatu bot tempur hitam. CSTO juga memakai celana panjang, yang menurutnya agar menggampangkan pekerjaannya sebagai salah satu petugas keamanan Institur Bhinneka.
Benderanya berlatar belakang biru dongker dan terdapat dua belas bintang berwarna emas yang membentuk formasi lingkaran di tengah-tengah wajahnya. Bendera yang simpel, namun sangat terkenal di Kekaisaran Eropa, karena memiliki bendera yang sama dengan Kaisar CoE, Council of Europe.
"Anda merupakan murid baru ASEAN bernama Nusantara itu, betul? Dan penjaganya Bhayangkara?" Wanita yang menggunakan hak tinggi itu menunggu jawaban mereka, yang hanya mengangguk sebagai konfirmasi. "Baik, perkenalkan, nama saya adalah EU. Saya akan menjadi pandu kalian untuk hari pertama di Institut Magis Tinggi Internasional Unggulan Bhinneka ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ujung Cakrawala
Fanfiction[DUOLOGI DWIPANTARA #1] "Di Ujung Cakrawala, akan ditemukan semua jawaban dari setiap pertanyaan yang tumbuh di perjalanan yang ditempuhi." Di dunia yang para Personifikasi tempati ini, terdapat sebuah zat yang mengontrol semua hal dinamakan sebagai...