1 - 09 | Berbagai Pilihan yang Diberikan

228 35 12
                                    

⚠PERINGATAN⚠

- Author Jarang Menulis Memakai Bahasa Indonesia, Maklum Jika Terlihat Aneh
- Menerima Komen Saran dan Kritik Konstruktif
- Typo Merajalela
- Mohon untuk Tidak Mencontoh Hal-Hal yang Terjadi di Cerita Ini
- Cerita Tidak Bermaksud untuk Menyinggung Pihak Manapun

Selamat Membaca!

—————

Jumlah Kata: 2321

—————

Teruntuk,
Pangeran Mahkota Indonesia

Saya telah memikirkan lama ide untuk menulis kepada dirimu ini, tetapi Panglima TNKT SEATO sendiri telah meminta diri saya untuk melakukan ini. Kau tahu seberapa sukanya dia kepadamu, namun saya tak bisa melihat alasannya mengapa berpikir seperti itu.

Kau akan diberi surat ini oleh Panglima SEATO, namun ia tidak akan mengetahui siapa identitas sebenarnya penerimanya. Alangkah baiknya jika kau memberitahu saya nama identitas samaran dirimu ini terlebih dulu daripada Panglima SEATO yang mendahului.

Langsung menuju apa yang ingin saya beritahu, semua penerus takhta yang bersekolah di IMTIU Bhinneka akan atau telah diberikan surat seperti ini dari semua penguasa di Laureaterrae. Dan walaupun sejarahmu yang ternodai, saya tetap harus memberitahumu.

Namun, sepertinya para penguasa yang merupakan organisasi memberikannya terlebih dahulu, seperti yang sudah dikonfirmasi, Dewaraja SAARC kepada Putri Mahkota India dan Emir GCC kepada Pangeran Mahkota Saudi Arabia, keduanya pada Rabu kemarin malam.

IMTIU Bhinneka akan menjadi tuan rumah Olimpiade Sihir Mahasiswa Internasional (OSMI), yang kau tahu diadakan setiap empat tahun, dan semua Institut Magis yang tersebar di seluruh dunia akan mengikuti perlombaan ini. Spesifikasinya akan diberi tahu oleh Headmaster UN di hari Jum'at esok.

Jika kau bertanya mengapa kau dan para penerus takhta lainnya mendapatkan surat seperti ini, ini dikarenakan Headmaster UN mengingingkan semua penerus monarki yang berpendidikan di sekolah ini menjadi figur yang utama dalam sesuatu.

Sepertinya sampai sini saja yang harus saya beri tahu kepadamu.

Dan saya lupa mengatakan, Headmaster UN mengetahui siapa dirimu.

Tertanda,
Maharaja ASEAN dari Kerajaan Tenggara.

—————

Nusantara membaca kembali surat itu setelah jam pelajaran yang dipimpin oleh CSTO dan NATO itu selesai, dan SEATO telah pergi entah ke mana. Menaruh surat itu ke dalam saku jaket yang telah ia pakai kembali tadi, ia mengingat muka bertanya-tanya Palestina mendengarkan itu.

Dia seharusnya tidak mengatakan itu tadi, namun perkataan tersebut terselip, dan ia hanya mengatakan kepada lelaki itu (yang keberadaannya menghilang entah ke mana kembali) bahwa ia akan mengetahui di hari esok (jika apa yang dikatakan ASEAN benar akan terjadi).

Pria bermanik merah ini tidak terlalu mengerti mengapa ASEAN tetap mengirim surat ini, walaupun telah dibujuk oleh SEATO. Dia tidak berwatak seperti itu, dan mungkin ucapan UN tentang apa yang ia inginkan membuatnya menganggap ini penting.

Selagi memikirkan UN... Nusantara harus benar-benar berhati-hati dengannya dari saat ini. UN, sebagai seorang Headmaster, paling mungkin akan mengirim guru-guru lain khusus yang mengajari kelas 3 untuk mengawasinya diam-diam agar ia tidak 'berulah lagi'. Mungkin sekarang dirinya ini juga sedang diawasi tanpa sepengetahuannya.

Ujung CakrawalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang