1 - 04 | Mempelajari Tragedi Pelopor

356 51 0
                                    

⚠PERINGATAN⚠

- Author Jarang Menulis Memakai Bahasa Indonesia, Maklum Jika Terlihat Aneh
- Menerima Komen Saran dan Kritik Konstruktif
- Typo Merajalela
- Mohon untuk Tidak Mencontoh Hal-Hal yang Terjadi di Cerita Ini
- Cerita Tidak Bermaksud untuk Menyinggung Pihak Manapun

Selamat Membaca!

—————

Jumlah Kata: 2320

—————

Nusantara menemui Profesor UNESCO di depan pintu kelas, setelah semua mahasiswa telah memasuki kelas sesuai jadwal mereka.

"Kau anak baru dari ASEAN itu, bukan?" Tanyanya dengan ingin klarifikasi. "Perkenalkan, nama saya UNESCO, dan saya akan menjadi guru sejarahmu selama kau bersekolah di sini."

╭── ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ── ✯ ── ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ──╮

United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization
Nama Lahir: International Committee on Intellectual Cooperation
Umur: 34
Kelamin: Laki-Laki
Tinggi: 186 cm
Pekerjaan: Staf Institut Magis Tinggi Internasional Unggulan Bhinneka
Spesies: Hibrida Burung Hantu
Jenis Sihir: Elemental (Air, Api, Cahaya, Kehidupan, Tanah, Udara)
Tingkat Sihir: 69

╰── ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ── ✯ ── ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ──╯

"Betul, Tuan UNESCO." Nusantara ingin melanjutkan untuk memperkenalkan dirinya kepada sang guru, namun ia mengangkat tangan seakan-akan menolak hal itu.

"Untuk perkenalan dirimu, kuharap kau melakukannya di kelas di depan semua teman-teman sekelas barumu itu. Dengan ini, kita semua bisa mengetahui dirimu di saat yang sama." Ucapnya dengan nada bijaksana, dan berlanjut, "Kau akan memasuki kelas saat saya mengatakannya, untuk posisi duduk, akan ditentukan setelah kau selesai memperkenalkan diri."

Nusantara ingin menjawab pernyataannya, namun menutup mulutnya kembali dan hanya mengangguk. UNESCO tersenyum melihatnya, dan pergi memasuki kelas. Nusantara hanya bisa menunggu dan melihat kakinya yang entah mengapa terlihat sangat menarik, seraya mendengarkan suara sang guru yang redup di belakang pintu.

"Silahkan masuk," ucapnya, dan Nusantara menarik nafas dengan dalam setelah mendengar perkataan berikut.

Ini adalah permulaan yang 'baru' baginya. Semoga semua yang berada di dalam kelas itu percaya akan siapa dirinya. Mengeluarkan nafas yang sebelumnya, ia menggeser pintu, dan memasuki kelas setelah menutupnya kembali, buku-buku dan alat tulis dipegang dengan erat.

Berjalan mendekati meja UNESCO, Nusantara menatap semua murid yang berada di depannya, dan mencoba tidak terlihat terkejut oleh semua muka yang ia kenali. Dan entah kenapa, beberapa di antara mereka yang ia tatap mukanya memerah seperti apa yang terjadi dengan EU dan Rusia sebelumnya. Hm, aneh. Ini tidak pernah terjadi saat Indonesia di sini.

"Perkenalkan semua, namaku adalah Nusantara," ia memulai berbicara dengan kasual, dan mengamati ekspresi mereka yang entah kenapa berubah menjadi sesuatu yang tidak bisa dia pahami. "secara singkat, aku memiliki jenis sihir common, lebih tepatnya cahaya dan kegelapan, dan dengan level 18. Adakah pertanyaan?"

Ujung CakrawalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang