ARAKHA_31.ngeledek

202 18 0
                                    

Guys, usahakan vote ya di setiap
Bab nya.
Terimakasih

Jangan lupa vote sebelum baca

Vote;

Komen;

Follow;

Usahakan vote sebelum baca!!.

Setelah tadi bertamu di rumah laela, sekarang rakha dan reza sudah sedang berkumpul di salah satu cafe tak jauh dari pondok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah tadi bertamu di rumah laela, sekarang rakha dan reza sudah sedang berkumpul di salah satu cafe tak jauh dari pondok.

Orang tua rakha dan reza masih di kediaman laela, rakha pulang karna ajakan dari sang sahabat, yang ingin pulang terlebih dahulu, tapi mereka bukannya pulang malah kumpul di cafe, karna reza yang meminta mereka semua untuk kumpul di cafe dekat pondok saja.

Di salah satu meja yang berbentuk persegi panjang itu, terdapat lima laki laki yang sedang berbincang sambil tertawa, yap rakha, reza, akbar, reyhan dan Pangeran, mereka berlima sedang kumpul di cafe lantai atas.

Memesan beberapa makanan dan minuman, untuk kali ini yang meneraktir bukan rakha melainkan reza, kan dia yang ngajak jadi dia juga dong yang teraktir makanan.

"Senangnya dalam hati.... " nyayian pangeran yang tak jelas

"Bila punya teman orkay" bukan pangeran melainkan reyhan yang menyambung sambil memasukan satu sendok es cream rasa vanilla ke dalam mulutnya

"Wah.. Se efekuensi, tos dulu bro" reyhan dan pangeran pun bertos ria, rakha, reza dan akbar hanya terkekeh melihat tingkah dua curut itu.

"Rakha" panggil akbar, yang di pangil menengok ke arah sumber suara

"Iya, kenapa?" Jawab rakha yang masih mengunyah kentang goreng, sementara reyhan, reza dan pangeran masih menyimak dengan mulut mereka yang penuh, lebih tepatnya sih reyhan dan pangeran yang mulutnya penuh

"Kapan markas kita beroperasi lagi?" Rakha sudah tau, pasti akbar akan menanyakan hal ini, iya sih di pikir pikir markas the vagos dah lama libur, bahkan sudah satu bulanan lah

"Ha, bewtul kawpan" ucap pangeran tak jelas, karna mulutnya yang masih penuh dengan berbagai makanan.

"Lu kalo lagi makan diem, panjul!" Kali ini reza yang membuka suara, karna sendari tapi kumpul lelaki ini selalu diam

Mereka fokus ke kalimat pertama, membicarakan tentang markas the vagos yang kapan akan beroperasi, mungkin rakha akan mempertimbangkan hal ini lebih matang lagi, agar dia tak salah mengambil keputusan.

ARAKHA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang