ARAKHA_46.sadar?

264 16 0
                                    

"Semuanya saya akhiri kelas hari ini, Terima kasih, assalamu'alaikum" salam dosen perempuan yang hendak keluar "waalaikumsalam!!!" jawab semuanya serempak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Semuanya saya akhiri kelas hari ini, Terima kasih, assalamu'alaikum" salam dosen perempuan yang hendak keluar "waalaikumsalam!!!" jawab semuanya serempak.

"Woy kita ke kantin yuk jangan langsung pulang" celetuk reyhan. saat ini lelaki itu sudah kembali seperti semula, walaupun tadi pagi ia tidak membuka suaranya sedikitpun.

"Ayok!! Gw setuju sama reyhan" balas pangeran sambil merangkul pundak reyhan, "oky gw juga setuju" balas reza dan juga akbar.

Semua mata tertuju pada rakha yang masih sibuk memasukan bukunya ke dalam tas, "apa?" tanyanya dingin "ke kantin yuk" ujar reyhan yang di balas anggukan oleh rakha.

Mereka ber empat berjalan beriringan dengan ransel hitam yang mereka pakai di pundaknya, akhirnya dengan langkah yang semangat mereka sampai di kantin yang bisa di bilang cukup ramai.

Mereka ber lima mulai mencari meja kosong, dan mereka memilih untuk duduk di meja pojok yang sepi, "kalian mau pesen apa?" tanya rakha, kalau rakha tanya seperti itu sudah pasti ia akan traktir sahabatnya ini.

"Mie ayam gimana" ujar reza yang mendapat anggukan setuju dari ke empat nya, "oky mie ayam, pangeran pesen sana" tolong rakha kepada pangeran yang langsung mendapatkan jawaban 'oky'.

Sambil menunggu pangeran selesai mengantri, mereka ber empat berbincang-bincang dengan kekehan yang mengiringinya, "woy, udah gw pesen nanti di anter" ujar pangeran tiba-tiba.

"Anjirr kaget gw" ucap reyhan sambil mengelus
dadanya "Sama gw juga!" balas reza dan juga akbar.

" han lu sama gibran masih saudaraan? " tanya pangeran yang mendapatkan anggukan dari reyhan, "terus sifat dia kalau di rumah kaya gimana?" bukan pangeran yang kepo melainkan reza.

"Ya kaya gitu, nyari pencitraan di depan daddy gw, tau ngga sih dia bilang gw balapan sama kalian, terus dia juga bilang kalau geng kita suka bikin onar" ajarnya kepada ke empat sahabatnya

"Dih najis" celetuk akbar, seketika antusias menjadi menatapnya "kenapa?" tanyanya binggung, sementara pangeran menggeleng dan di ikuti oleh ke tiganya.

Mereka ber empat ingin tertawa saat melihat akbar berkata 'dih najis' karna mimik wajah lelaki itu sangat komik, alisnya julid plus komok.

Mereka masih melanjutkan obrolan mereka, dan akhirnya setelah beberapa menit mie ayam itu datang dengan botol air mineral. Dengan lahap dan sunyi mereka ber lima menyantap mie milik mereka masing-masing dengan penuh nikmat dan syukur.

"Mie nya enak ya" ujar pangeran yang di balas anggukan oleh ke empat nya "iya, soalnya gratis" sambungnya yang membuat gelak tawa "anjirr lah"

დ .•*””*• 𝐴𝑅𝐴𝐾𝐻𝐴 •*””*•.დ

Hari semakin sore, namun ke empat lelaki itu masih betah di kamar rakha, ntah apa yang saat ini mereka lakukan.

"GW JALAN OWH NOOOO" teriak pangeran memenuhi seisi kamar rakha, "berisik!!! Jalan tingal jalan aja, banyak bacot!!!" gerutu reyhan yang langsung mendapatkan tatapan bombastis dari kembarannya.

ARAKHA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang