ARAKHA_42.masih koma

301 23 2
                                    

Sementara di balik pintu "bang rakha pasti kecewa sama gw 𝒚𝒂, za" tanya arsen kepada reza, sebenarnya kedua lelaki itu belum pergi untuk mencari makan, mereka masih berada di balik pintu dan mereka mendegar ucapan rakha "tenang rakha ngga bakal ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sementara di balik pintu "bang rakha pasti kecewa sama gw 𝒚𝒂, za" tanya arsen kepada reza, sebenarnya kedua lelaki itu belum pergi untuk mencari makan, mereka masih berada di balik pintu dan mereka mendegar ucapan rakha "tenang rakha ngga bakal kecewa kok sama lu" balas reza sambil mengelus bahu lebar arsen.

"Udah mending kita beli sarapan yuk, sekalinya beliin buat rakha" ucap reza yang langsung mendapatkan anggukan dari lawan bicaranya.

Sementara di dalam ruangan, lelaki itu masih menangis, suara isakan masih terdengar di setiap sudut ruangan, siapa sih yang rela kalau orang yang kita sayang sedang terbaring lemah, pasti kita akan menangis kan, nah itu yange sedang di rasakan oleh rakha.

Perasaannya hancur, pasalnya ia baru bisa mencintai seseoran selain sang ibundanya, tapi orang yang menjadi cinta keduanya sekarang sedang terbaring tak sadarkan diri, dan lebih mengenaskan nya lagi gadis itu sendiri yang   mencoba mengakhiri hidupnya.

"Cantiknya akha bangun ya, cantiknya akha ngga boleh lama-lama tidurnya oky" ocehannya, sendari tadi rakha berceloteh dengan isakan demi isakan yang keluar dari bibir yang bergetar.

Ruangan ini hanya di penuhi oleh ocehan rakha yang sama sekali tidak mendapatkan jawaban apapun dari lawan bicaranya, walaupun ia sama sekali tak mendapatkan respon dari lawan bicaranya, lelaki itu tak lelah untuk terus bebicara.

Berharap bidadarinya bangun adalah hal yang sangat ia harapkan, ia berharap saat pertama kali bidadarinya membuka mata cantiknya dan yang akan pertama kali bidadarinya lihat adalah dirinya.

Namun semua harapan itu pupus, sampai sekarang ayyara sama sekali belum sadarkan diri, "hey bidadarinya akha bangun dong, kalau kamu ngga bangun saya akan marah sama kamu" ujarnya sambil menatap sendu kearah ayyara yang masih memejamkan matanya

"Tapi kayanya saya tidak bisa marah sama kamu" bagaimana mungkin ia bisa marah kepada gadis yang ia cintai "kamu lebih suka tidur yang lama ya, jangan bilang di sana ada pangeran yang tampan melebihi saya, makannya kamu lebih suka memejamkan matamu di bandingkan membuka matamu" sungguh ucapan rakha sudah mulai mengelantur.

"Cantiknya akha bangun yuk, hiks, bidadarinya akha harus bangun!, kamu ngga suka kan kalau akha nangis, iyakan hiks" lagi dan lagi isakan itu kembali terdengar di penjuru ruangan.

𝘿𝙧𝙚𝙩𝙩 𝙙𝙧𝙚𝙩𝙩

Tiba-tiba saja ponsel miliknya berdering, menandakan ada pangilan masuk, dengan tangan yang masih bergetar rakha merogoh sakunya dan melihat siapa yang  menelfon dirinya, dan  nama '𝑐𝑖𝑛𝑡𝑎𝑘𝑢♡' yang tertera di layar ponsel miliknya

Jangan bilang kalau rakha ini alay ya, rakha menamai kontak seperti itu karna ini nomor sang mamah tercinta.

"Assalamu'alaikum mah" salam rakha lebih dulu, yang langsung mendapatkan jawaban dari sebrang sana "𝑤𝑎𝑎𝑙𝑎𝑖𝑘𝑢𝑚𝑠𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑛𝑎𝑘, 𝑔𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑘𝑎𝑏𝑎𝑟 𝑎𝑦𝑦𝑎𝑟𝑎? 𝑀𝑎𝑚𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑖𝑡𝑢 𝑦𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑝𝑎𝑝𝑎ℎ" ucapnya khawatir.

ARAKHA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang