Tujuh member Enhypen diminta duduk dalam ruangan tempat biasa digunakan evaluasi bulanan atau meeting penting. Mengundang raut kebingungan dari seluruh pemuda di hadapan tiga Manager mereka.
Ini bukan jadwal evaluasi bualan, meeting untuk comeback sudah dilakukan beberapa minggu lalu. Pertemuan kali ini sama sekali tidak ada dalam deretan jadwal yang dikirim Manager semalam.
"Kalian pasti bingung sama saat ini," tebak salah satu Manager. Semua member mengangguk.
"Begini," mulai Manager yang paling senior di antara lainnya. Pria beranak satu itu terlihat menghela nafas panjang, seolah pembicaraan kali ini cukup berat.
Membuat tujuh member Enhypen was-was sendiri karenanya.
"Saya tidak tahu apakah kalian cukup update mengenai berita yang sedang disorot seluruh penjuru Korea Selatan sejak dua hari ini." Para member tampak mendengarkan dengan seksama.
"Ada skandal besar di pemerintahan kita saat ini. Melibatkan sosok-sosok penting parlemen Korea Selatan. Dan ini akan jadi masa tenggang bagi para pelaku dunia hiburan, seperti biasanya. Kalian mengerti?"
Sebagian -Jungwon, Heeseung- mengangguk, sebagian -Jay, Jake, Sunghoon- menggeleng, sementara si Maknae hanya diam menunggu kelanjutan ucapan sang Manager.
"Berbagai media pasti sudah dibayar untuk menyebarkan berita para idol atau artis, yang memiliki kemungkinan menutupi keseluruhan skandal pemerintah dari khalayak ramai." Barulah semua member secara kompak membentuk 'O' dengan mulut mereka.
"Kami, sebagai pihak agensi diberi tahu para petinggi untuk mewanti-wanti semua pelaku dunia hiburan agar berhati-hati. Jangan melakukan hal yang bisa dijadikan celah pengalihan isu oleh orang-orang pemerintahan. Jangan bertindak atau berkata sembarangan, jangan, pokoknya jangan. Setidaknya sampai skandal pemerintah reda." Member mengangguk mengerti.
"Terutama untuk Jake, Sunghoon, dan Ni-Ki. Kalian memiliki pacar 'kan? Dalam beberapa waktu ke depan jangan melakukan interaksi yang mudah tersorot kamera. Atau, jika kalian ingin lebih aman, jangan dulu berkencan. Kamera ada di mana-mana," ingat Manager.
Membuat tiga nama yang disebut mendelik sebal. Apa pula harus ada pesan khusus untuk mereka itu, huh?
"Hey, sejak berpacaran selama kurang lebih 5 tahun, mana pernah aku berkencan hanya berdua," bela Jake. Menatap sinis pemuda yang merupakan 'Calon Adik Ipar'nya itu.
Dibalas juluran lidah yang amat sangat menyebalkan oleh si pelaku aturan ketat pada Jake dan si kekasih a.k.a kakak si pemuda yang lebih muda.
Oke, lupakan soal itu dahulu.
Sama halnya dengan Enhypen, agaknya, semua agensi gerak cepat untuk mewanti-wanti idol di bawah naungan mereka mengenai skandal yang sedang berlangsung.
Termasuk enam member IVE, yang baru saja keluar dari ruang evaluasi. Mendengarkan nasihat dari tiga Manager mereka untuk hati-hati dalam berucap dan bertindak.
Senasib dengan kekasih mereka, Wonyoung dan Rei mendapatkan ultimatum khusus.
"Hati-hati, ya, Rei," ledek Wonyoung. Rei di sebelahnya mendelik.
"Kamu tuh yang hati-hati. Kamu sama Sunghoon Oppa yang sering jalan-jalan keluar, aku sama Riki paling hanya menginap di hotel, mengobrol, bermanja, dan tidur. Itu saja, huh?" Rei menyerang balik.
Sebagai akibatnya, rambut kuncir dua milik Rei ditarik oleh Wonyoung, main-main. Dua gadis dengan tahun kelahiran yang sama itu saling kejar sampai ke ruang latihan.
Leeseo ikut berlari mengejar. "Eonni, handphone-ku jangan dibawa," teriak gadis itu pada Wonyoung.
Si gadis Jang sedang meminjam handphone milik Leeseo sebelum tiba-tiba dipanggil oleh tiga Manager mereka. Dan saat ini, benda penting abad ini itu masih di genggaman Wonyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Bias is My Boyfriend | Ni-Ki x Rei [✓]
FanfictionPada sebuah acara awards tahunan, satu momen yang tertangkap kamera menjadi viral di media sosial terutama di kalangan penggemar. Seorang idol pria tidak sengaja terekam kamera memuji idol perempuan "Cantik". Nishimura Riki atau yang memiliki nama p...