- 04

274 37 17
                                    

HAPPY READING

Bel berbunyi menandakan jam istirahat telah kembali, para murid mulai berhamburan keluar dari kelas masing masing, menuju ke kantin untuk mengisi perut mereka yang kosong.

Senyum Solar merekah mendengar jam istirahat yang telah ditunggu tunggu olehnya sejak dari tadi. Solar mulai merapikan buku buku nya yang berserakan di atas meja. Usai merapikan buku bukunya itu, ia mulai bangkit dari tempat duduknya.

Baru saja ia melangkahkan kakinya keluar kelas, tiba tiba seseorang memanggil namanya.

"Hey, Solar!"

Sang empu yang merasa terpanggil menoleh ke arah sumber suara tersebut.

'Oh, Taufan rupanya.' Batinnya.

"Ada apa, Taufan?"

"Dimana Thorn?"

Taufan menganguk sana sini, mencari keberadaan Thorn.

Solar mengehela napasnya. "Huhh.. Thorn, tadi aku bawa ke UKS, dari tadi dia mengeluh sakit kepala."

"Hah- Apa?! Thorn baik baik saja kan sekarang??" Taufan terkejut, ia bertanya sambil mengguncang guncangkan tubuh Solar.

"Hey- Heyy! Berhenti!" Ohh ayolah, kepalanya baru saja pusing memikirkan keadaan Thorn, sekarang tubuhnya malah diguncang guncang oleh orang dihadapannya ini.

Taufan akhirnya menghentikannya, ia menyengir melihat Solar yang menatapnya dengan tajam.

"Jadi, bagaimana keadaan Thorn sekarang?"

Solar memutar matanya dengan malas. "Tidak tau, aku baru saja ingin mengeceknya, tapi aku malah bertemu denganmu."

"Hehe- Yaudah aku ke kantin dulu, nanti aku nyusul. Kau mau nitip ngga?"

"Boleh, aku titip air minun sama roti. Ini uangnya."

Solar merogok sakunya berharap ada uang di sana, ia mengambil uang dengan nominal 10 ribu, dan diserahkan kepada Taufan.

"Ini."

Taufan dengan senang hati menerima uang yang telah diserahkan padanya. "Okey, aku ke kantin duluan ya."

Taufan pun segera pergi meninggalkan Solar.

Solar yang melihat kepergian Taufan akhirnya melangkahkan kakinya menuju UKS, dengan harapan Thorn baik baik saja sekarang.

"Hai Thorn, kau baik baik saja?"

Solar menatap Thorn yang kini sedang berbaring. 'Mungkin barusan dia tertidur.' Pikirnya.

Keadaan Thorn saat ini bisa dibilang sangat berantakan, rambut yang sebelumnya rapi kini ter acak acak, mata yang terlihat mengantuk, muka yang masih agak pucat tentunya, bahkan posisi tidurnya sudah miring dari posisi awal.

"Hey, Thorn. Kau tidur masih seperti anak kecil ya."

Thorn manatap kesal Solar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

One last time ; Boboiboy short fanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang