Bab 23

125 21 1
                                    

"Mereka bertiga ngapain sih...-_-"

______________________________________

Ami dan hakuba melihat Hattori Conan dan Amuro di gang seperti sedang membicarakan sesuatu karena dari cctv jadi tidak di dengar.

"Oh iya.., kenapa kau meminta di jam 12? Ini kan udah jam 1" Tanya Hakuba heran pada Ami.

"Kan harus liat titik awal dulu mereka dateng, tapi kayaknya tu tiga cilik sama Haibara udah pulang duluan" Jawab Ami.

"Terserah kau dek dek.." Hakuba memilih diam.

Yang lebih membuat Hakuba kenapa ada Hattori dan Conan? Lalu... Hakuba gak kan Amuro jadi kagak tau.

"Eh, lah kok ilang" Ami memperhatikan cctvnya video lanjutan nya tiba-tiba terpotong.

"Eh.., kok begini" Bingung petugas cctv sambil ngutak-ngatik.

"Ada yang menyabotase cctv nya, jadi sekarang kita gak tau keberadaan mereka setelah jam 12" Ucap Hakuba mulai serius.

"Tunggu!, itu skip bagian 12:49!" Ucap Ami menepuk pundak petugas cctv dengan keras.

'Ni bocah tenaganya gede juga' Petugas nya nahan sakit.

"Kayak ada asap..., tunggu.. Barang itu, itu gas tidur!" Seru Hakuba.

"Jangan-jangan mereka di culik!!" Ami langsung panik.

"Haa?.. . Kalau begitu mana mungkin.. Mereka di culik dalam 10 menit....., bisa saja yang culik bukan satu orang" Hakuba mulai menganalisis.

"Bang, itu tukang bersih-bersih nya juga ikut ilang" Ami menyipitkan mata melihat tukang bersih-bersih itu dengan baik.

'Lha anyink! Ayang gw juga di culik dong!'

"Mereka menghilangkan jejak dengan baik, di seluruh Tempat tidak terlihat apapun, kecuali tentang kelihatan gas tidur itu tidak tau mereka sengaja atau tidak" Ngeliat hakuba serius jadi pengen kawinin.

'Author sesad'

"Yang penting cari dulu, mereka" Ami turun dari bangku.

"Di mana?" Hakuba mengikuti Ami pergi.

"Udah jangan tanya kayak dora trauma gw, ikuti insting gw aja"

'Emang boleh, memercayai ni bocah?... 'Aura nya kayak anak itu sih (Conan)' akhirnya Hakuba mengikuti jalan Ami saja.

Di sisi Conan.

Mereka sedang tenggelam di pikiran masing-masing sampai-sampai Conan tiduran di lantai dan kakinya nemplok di tembok.

"Duh, gerah.. Pen buka ni topeng" Ucap kaito mengipas diri pakai tangan dan sangat slayy.

"Boleh kok, gapapa kami menyambut nya dengan hangat" Amuro senyum-senyum mendengar Kaito mengucapkan itu.

"Yang bener aja!"

"Rugi dong!" Hattori melanjutkan perkataan Kaito.

"Diem lu njir" Kaito jadi kesal.

"Woi, kid lu kagak bisa ape buka tuh pintu pake kawat, atau lu kagak bawa golok apa?" Tanya Conan dengan wajah bosan dan masih rebahan di lantai.

"Goblog, buat apa gw bawa golok njay, lagian itu pintu lubang kuncinya di tutup rapat kagak bisa masukin kawat" Jawab Kaito ngegas.

"Dih yaudah"

"Sepertinya kita harus cepat-cepat keluar dari sini, makin lama mungkin kita akan jadi tambah gila" Amuro berdiri menuju jendela yang di kawat.

Detective Conan × ReadersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang