Bab 22 terjebak

145 15 3
                                    

Dan akhirnya panggilan berakhir, setelah panggilan berakhir Conan langsung mengejar pria osaka itu.

______________________________________

Di sisi Ami.

Di sisi Ami sedang sibuk membaca dengan buku kegemaran nya tanpa menyadari ada seseorang di belakang nya sadar sih tapi bodoamat.

"Maaf dek.., kalau baca jangan di tengah-tengah begini, kan ada bangku" Ucap seseorang dari belakang Ami menepuk-nepuk pundak Ami.

"Lha bang emang jalan punya a...... Bang?.." Ami ternganga saat melihat ke belakang.

'Wa anjir! Hakuba saguru!? Ngapain disini cok!?'

"Kenapa dek?" Orang yang Ami sebut dalam batin bingung.

"Enggak om, eh bang" Ami berdiri menuju bangku sekali-sekali normal.

'Bocah kenapa dah?...' Batin Hakuba.

Hakuba yang melihat Ami masih fokus membaca buku nya merasa aneh dan menghampiri nya.

"Bukannya bahaya dek baca buku itu terbuka begini?" Tanya Hakuba lagi-lagi dari belakang Ami ni orang punya kebiasaan di belakang kah.

"Suka-suka Aing lah, lagian yang liat ngomong kagak sirik iya"

"Haa..., aku benar-benar tidak mengerti apa yang kau bicarakan" Sepertinya Hakuba salah berbicara dengan Bocil jadi-jadian ini.

Ami yang merasa tidak peduli dengan kehadiran Hakuba lanjut baca setelah itu liat jam.

"Bjir! Gw lupa kalau mau ke museum!"

Saat hakuba ingin pergi mendengar teriakan Ami tertarik lagi.

"Dek, kamu mau liat batu Rubi yang ada di museum ya?" Tanya Hakuba seramah ramah nya.

"Iya, kok abang tau? Peramal ya?"

"Bukan, saya Detective"

"Ga nanya"

.....................

'Huuuuhhh sabar sabar sama ni bocah....' Batin Hakuba sambil mengusap dada.

"Au ah bodo amat, mending saya pergi sendiri" Hakuba memutuskan untuk tidak berurusan dengan bocil kematian itu dan berbalik berjalan pergi.

"Eh! Bang tunggu bang!" Ami malah mengejar Hakuba.

"Gak boleh ngikutin orang asing lho" Hakuba menatap malas Ami.

"Abang juga mau ke museum kan?" Mengabaikan ucapan Hakuba Ami bertanya.

"Kok tau?"

"YTTA ya tau-tau saja"

"Dek, Abang bawa celurit lho" Ucap Hakuba dengan wajah tertekan.

"Bercanda! Bang jangan nakutin gitu" Ami menatap Hakuba ngeri.

Pada akhirnya mereka berjalan bareng untuk pergi ke museum gedung perusahaan Suzuki Jirokichi walau masih adu mulut ribut dikit.

Balik lagi ke Conan.

"Woi! Ngab!" Panggil Conan dari belakang, yang di panggil hampir jantungan.

"Astaga..., ngomong pake aba-aba kek" Menatap datar Conan.

"Lagian lu ngapain disini, katanya ngintai sesuatu?" Tanya Conan ke pria osaka itu.

"Lah, ini lagi ngintai, eh? Tuh kan! Orang nya mana lagi" Merasa kesal karena kehilangan jejak gara-gara di ajak ngobrol sama Conan.

"Makannya punya mata jangan di sipitin, ituh kan orangnya" Conan menunjuk orang yang di intai oleh Hattori.

Detective Conan × ReadersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang