Beri aku kesempatan🔞

686 45 13
                                    

Kecupan demi kecupan lain Yoo Joonghyuk lancarkan di sekitar wajah Kim Dokja, memberikan kesan nyaman bagi pemuda kecil itu.

Dia Ingin langsung mencium bibir ranum tersebut, namun tubuh Kim Dokja gemetar hebat sekarang.

"Kim Dokja..." Yoo Joonghyuk menyandarkan dahinya ke dahi Kim Dokja matanya menatap dalam seperti menembus jiwa.

"Jika kamu tidak mau aku lanjutkan, katakan sekarang." Yoo Joonghyuk tersenyum lembut, senyum yang selama ini Kim Dokja harapkan kembali tertuju kepadanya terkabul.

Kim Dokja menunduk. Dengan gemetar berkata, "Jo-Joonghyuk, a-aku takut."

Yoo Joonghyuk masih menatapnya dengan penuh cinta, meski tidak dipungkiri hatinya berdenyut sakit mendengar rintihan Kim Dokja.

"Kim Dokja, aku akan lembut. Izinkan aku melakukannya Kim Dokja."

"A-aku.."

"Kim Dokja percaya pada ku, ku mohon. Aku tidak akan menyakiti mu lagi."

Kim Dokja ini adalah bukti bahwa dia mencintai semua Kim Dokja di segala dunia. Dia memang harus kembali, namun, setidaknya sampai menunggu saat itu datang dia harus membuat Kim Dokja ini bahagia.

Srukk—

"Yoo Joonghyuk?!!." Kim Dokja terkejut waktu Yoo Joonghyuk berlutut di hadapannya,

"Jangan buang aku Kim Dokja. Aku berjanji jika suatu hari kamu meninggalkan ku, aku akan tetap menunggu mu, aku tidak akan berpaling dari mu lagi."

"Percayalah pada ku." Yoo Joonghyuk mengambil tangan Kim Dokja kembali menciumnya lembut.

Srukk—

"Kim Dokja?."

"Joonghyuk-ah, aku selalu ingin bertanya. Apakah ini hanya sekedar mimpi?." Kim Dokja ikut berlutut di depannya.

Tangannya membekap wajah tampan Yoo Joonghyuk memberikan senyum permohonan yang sama.

"A-aku hanya merasa bahwa kemarin dan hari ini hanyalah khayalan ku sebelum aku mati sekarat."

"Tidak. Ini bukan." Kepala Yoo Joonghyuk bergerak maju mencium kelopak mata sembab dan bengkak pemuda manis itu.

Kim Dokja masih tersenyum. Dengan ragu-ragu dia mencium sudut bibir Yoo Joonghyuk.

"Aku percaya pada Yoo Joonghyuk, aku selalu percaya kita bisa kembali seperti dulu. Jika kau berbohong lagi aku akan mengutuk mu sampai kiamat." Kim Dokja terkekeh.

Mendapat lampu hijau Yoo Joonghyuk tersenyum tipis, sebelum maju menerjang lembut bibir lawannya.

"Kim Dokja.." Yoo Joonghyuk membuka kancing baju Kim Dokja satu demi satu, mengarahkannya kekasur tipisnya.

Menidurkan tubuh Kim Dokja dengan lembut tanpa melepas satupun pungutan mereka.

Yoo Joonghyuk melepas pakaian nya sendiri, membuat tubuh telanjangnya bergesekan dengan tubuh Kim Dokja di bawahnya,

seolah belum cukup hanya dengan tubuh mereka menyatu erat, panas tubuh Yoo Joonghyuk ikut merengsek masuk menghangatkan tubuhnya.

Suara kecupan beradu, lidah panjang Yoo Joonghyuk mengukir setiap lekuk mulut Kim Dokja. Menjilatinya dengan gerakan memutar namun tetap lembut, menghisapnya seolah-olah selama ini dia hanya bergantung kepada tubuh Kim Dokja.

Kim Dokja membalas canggung, dia tidak pernah berciuman dengan siapapun, bahkan saat kesalahan itu terjadi sekalipun, Yoo Joonghyuk tidak pernah menciumnya.

"Mmpp— ahh ..."

Yoo Joonghyuk mengambil nafas sebentar di sela-sela ciuman menuntutnya. "Kim Dokja.."

The dreaming of Yoo Joonghyuk [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang