10.

2.3K 195 33
                                    

Di pagi harinya tepat pukul 7 pagi Syafira berdiri di depan kaca sambil menyisir rambutnya dengan pelan,takut rambut yang telah lama ia rawat menjadi rusak.

" Ikat rambut gw mana yah". Mencari karet rambut yang sempat ia letakkan di atas meja,namun sayangnya barang itu tiba saja menghilang.

" Kayaknya gw taro disini deh". Merasa yakin bahwa ia meletakkan di atas meja, Syafira yang mulai merasa kesal, langsung berdiri dari tempatnya dan menyusuri kasur.

Walau ia tidak yakin,tapi ia tetap saja mencarinya di setiap sudut kasur.

" Sayang..". Tiba tiba seseorang memanggilnya.

Dengan cepat Syafira melihat kesumber suara.

Mata mereka saling bertemu, Naufal yang tidak terbiasa dengan penampilan Syafira tanpa hijab reflek berbalik membelakangi Syafira.

Seakan akan lupa bawah mereka telah sah menjadi sepasang suami istri.

Syafira yang merasakan hal yang sama tidak terbiasa dengan semua ini, langsung saja menarik kerudung hitam yang ia gantung dan menutupi kepalanya.

" Ada apa?". Jawab Syafira menatap punggung Naufal yang masih saja membelakanginya.

" Umi cari kamu". Ucapnya tanpa mau berbalik.

" Sudah gw pakai". Seakan-akan paham dengan perkataan Syafira langsung saja ia memutar balik badannya dan menatap sang istri.

Mungkin karena pernikahan mereka yang terbilang sangat baru, kebiasaan yang sebelumnya mereka lakukan, belum bisa di ubah dengan satu malam.

" Katanya umi mau ketemu kamu". Ucap Naufal masih dengan ekperesi tegang,karena kejadian tadi.

" Naufal..". Panggil Syafira.

Naufal yang mendengar Syafira yang memanggil dirinya dengan nama langsung mengerutkan keningnya

" Jangan panggil Naufal".

"Terus panggil apa". Bingung Syafira saat melihat ekspresi Naufal yang tiba tiba saja berubah.

" Panggil saya dengan sebutan mas"

" Jangan ada namanya" lanjutnya.

" Iya mas". Jawab syafira saat Naufal menyelesaikan ucapannya.

Dengan senyuman lebar yang tidak luput dari bibirnya, perbedaan tinggi mereka membuat Syafira selalu mengangkat kepalanya saat akan berbicara dengan Naufal, begitupun dengan Naufal yang menundukkan kepalanya saat harus melihat sang istri tercinta.

Syafira langsung memudarkan senyumannya saat Naufal mulai mengusap kepalanya.

"Ana Uhibbuka Fillah.. ". Ucapnya seraya mengusap kepalamu.

" Artinya?". Tanya Syafira yang tak mengerti dengan ucapan Naufal,ia pikir dirinya sedang di rukiah oleh sang suami karena tiba tiba saja tersenyum.

" Aku mencintaimu Karena Allah". Ucapnya seraya tersenyum.

" Oh gtuu..".

" Bentar,ada nyamuk!!!". Berbalik membelakangi Naufal dan menepuk nepuk udara seakan-akan sedang memukul nyamuk.

" Umiiii, Syafira saltingggg!!!!". Batinnya sambil terus mengigit bibir bawahnya agar ia tidak bisa teriak,jika dia teriak saat ini mungkin Naufal akan tau jika dirinya sedang menahan salting.

" Bukannya disini gak pernah ada nyamuk?". Perkataan Naufal membuat Syafira berhenti dari aktivitas tepuk menepuk angin.

Naufal sadar akan Syafira yang sedang salting, karena syafira pernah melakukan hal yang sama,saat kedua mata mereka tak sengaja bertemu saat acara penyambutan Aira.

Naufal melepaskan Surban dari lehernya dan melangkah mendekati Syafira ,dan mulai melingkari kedua tangannya di pinggangmu menumpukan dagu di bahumu.

Syafira yang masih membelakangi Naufal langsung menahan napas.

" Hari ini mas banyak pengajian,jadi ijinkan mas untuk meluk kamu..". Ucapnya saat melihat tubuh mu yang mulai menegang,dengan posisi yang tidak berubah.

Memejamkan matanya saat Syafira mulai mengelus rambutnya.

" Jangan tidur". Ujar Syafira saat merasakan tubuh Naufal mulai terasa berat di bahunya.

"Hm..". Jawab Naufal masih menutup matanya.

Bisa ia rasakan deru napas Naufal yang sangat terasa di lehernya,aroma parfum khas Naufal mulai tercium di hidungnya.

" Ya Allah...". Pasrah Syafira saat mendengar suara dengkuran dari Naufal.

untungnya mereka berdiri tidak jauh dari kasur, dengan pelan Syafira melangkah mendekati kasur dan mulai menidurkan sang suami.

Melihat Naufal yang tertidur lelap,entah setan apa yang merasuki Syafira ia mendekati wajahnya dan mengecup singkat bibirnya.

Setelah melakukan itu ia langsung berdiri dan menjauh dari kasur sambil terus memegangi bibirnya.

" Ini gak dosa kan???". Ucap syafira panik.

Dengan langkah lebar Syafira langsung pergi meninggalkan Naufal yang sedang tertidur lelap.

"Manis.." ucap seseorang tersenyum kecil.

















Gimana?

Ta'aruf (On Going) Jeongwoo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang