18.

1.8K 193 36
                                    

Di sepanjang acara,Syafira tidak bisa berhenti menatap sang suami yang sedang memberikan ceramah.

Berbeda sekali tingkah suaminya saat dirumah dan disini, membuat senyuman manis terukir dari bibirnya.

" Jadi,apa ada pertanyaan??". Tanya Naufal saat sudah mengakhirinya ceramahnya.

Saat mendengar itu Syafira mulai mengangkat tangannya tanpa memanggil naufal dengan embel-embel mas.

"SAYA PAK USTADZ!!!!". Teriak Syafira mengangkat tangannya dengan semangat.

Suara lantang yang di keluarkan dari bibirnya membuat suara mengema di dalam masjid.

Alasan Syafira tidak ingin memanggil Naufal dengan kata mas,ia tidak ingin saja dirinya menjadi pusat perhatian.

karena Syafira pernah memanggil Naufal dengan kata mas, saat Naufal melakukan ceramah di kampung sebelah.

semua orang langsung saya menyalimi dirinya.

Jujur saya ia sangat tidak suka jika harus disegani hanya karena dirinya istri dari seorang yang memiliki ilmu Yang sangat tinggi tentang agama.

" Apa umi??". Jawab Naufal cukup keras di depan mic.

Syafira yang mendengar itu langsung membulatkan matanya dengan besar.

" Umi kalau mau nanya nanti dirumah aja".

" Kasih waktu yang lain". Jawabnya dengan santai.

Ucapan Naufal membuat seisi pengunjung acara bersorak ria.

Terlihat banyak kaum hawa yang langsung saja memukul temannya yang berada di sampingnya,karena gemes dengan Melihat Naufal mengoda sang istri.

Namun ada juga beberapa kaum hawa yang terlihat kecewa saat mengetahui ustadz yang ia idolakan ternyata sudah memiliki istri.

"AWAS YAH!!!". Ucap Syafira kearah Naufal tanpa mengeluarkan suara.

Namun Naufal paham dengan gerakan bibir sang istri.

Kekehan kecil keluar dari bibir Naufal,yang ia tidak bisa tahan karena tingkah sang istri yang menurutnya sangat lucu.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah acara tausiah Naufal selesai,ia dan sang istri memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar mengelilingi pantai.

Dan terlihat banyak pedagang kecil yang berlalu lalang menawarkan dagangannya kepada para pengunjung.

" Makannya pelan - pelan ". Mengelus pelan kepala anak kucing yang sedari tadi ia beri makan dengan posisi duduk di pinggir pantai

Pasalnya anak kucing ini sudah 15 menit mengikuti langkah kemana perginya mereka berdua dengan terus mengeong.

"Mas..". Panggil Syafira sambil mengelus kepala anak kucing.

" Hm..". Jawab Naufal berdiri sambil melihat ke arah laut yang terus saya memperlihatkan obak yang sangat gemuruh.

" Halangan aku telat". Perkataan Syafira membuat dirinya tidak bisa menahan untuk tidak menoleh dan menatap sang istri.

" Aku hamil mas". Lanjutnya.

Dengan langkah pelan Naufal melangkahkan kakinya mendekat kepada sang istri.

Memeluk lembut tubuh Sang istri,namun anehnya ada perasaan berbeda didalam hati Syafira saat sang suami memeluknya dengan erat.

"Mas..". Panggil Syafira namun tidak ada jawaban darinya.

Namun pelukan itu semakin erat saat ia memanggilnya.

" Ga bisa....". Lirihnya.

" Kok kamu nangis!!". Ketawa pecah keluar dari bibir Syafira saat melihat hidung dan telinga sang suami terlihat sangat merah menyala,dan air mata yang terus mengalir.

Sebenarnya ia tidak ingin menangis, namun karena Naufal tau apa yang akan di derita sang istri 9 bulan nanti membuat dirinya tidak tega dengan itu semua.

Tetapi semua itu adalah perjalanan yang pasti di lalui oleh semua wanita jika sudah bersuami.

"Cup!!!!!". Kecupan berulang kali di bibir kecil Syafira.

Syafira yang tadinya tertawa keras perlahan berhenti saat sang suami tak henti memberikan kecupan singkat.

Walaupun kejadian seperti ini sudah biasa terjadi namun rasa deg deg an masih jelas terasa di jantungnya saat sang suami menciumnya.

" Gausah ketawa...".

" Liat tuhh, sendal kamu". Menunjuk sendal Syafira yang sudah hanyut terkena ombak.

" ASTAGHFIRULLAH!!!". Teriak Syafira saat melihat sepasang sendalnya sudah berada di tengah laut.

Langit mulai mengelap dan pantai pun mulai sepi,dengan tenang Naufal berjalan mendekati mobilnya.

Namun berbeda dengan wanita yang disebelahnya, berjalan dengan wajah yang di tekuk.

" Sendalnya dimana adik kecil??". Goda Naufal kepada sang istri saat melihat sang istri berjalan tanpa menggunakan sendal.

Sedikit mencubit pipi lucu milik Syafira.

" Apasih!!!!". Memukul lengan Naufal.

Setelah itu ia melangkahkan kakinya dengan cepat, meninggalkan sang suami.

" YA ALLAH". Betapa terkejutnya Syafira saat melihat Naufal berlari kearahnya dan langsung menggendongnya.

" Gausah liatin mas kaya gitu". Ucap Naufal yang menyadari sang istri terus saya menatapnya.

" Hidung kamu mancung banget..". Menyentuh hidungnya.

" Kamu mau? ". - Naufal.

" Mau lahhh". - Syafira.

" Tunggu 9 bulan lagi sayang...".

" Untung kemaren udah buat..". Jawabnya sambil sedikit tertawa,jujur ia sangat senang jika menggoda sang istri.

" MESUM!!!!!".- Syafira.

" Mesum ke istri sendiri itu pahala sayang..". Jawabnya dengan nada yang lembut.























Sorry... Baru upload 😔, biasalah kalau Maba kuliah itu sibuk banget.

Btw untuk kalian yang selalu menunggu ceritaku terima kasih banyak yah..

Maaf jg kalau ceritanya gajelasssss, soalnya penulisnya lebih ga jelas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ta'aruf (On Going) Jeongwoo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang