Setelah beberapa Minggu keluarga Naufal dan Syafira terus membicarakan pernikahan, akhirnya di malam ini Syafira telah sah menjadi istri dari seorang Naufal,lelaki yang banyak di idam-idamkan oleh banyak wanita.
Terlihat dari kamar yang penuh dengan hiasan bunga, Naufal dan Syafira mulai melangkah masuk ke dalam kamar.
Saat mata mereka mulai bertemu entah kenapa perasaan merinding mulai terasa di seluruh tubuh Syafira,saat mengingat penjelasan dari Nadia,apa yang akan di lakukan sepasang suami istri setelah menikah.
Ada rasa penyesalan dalam diri Syafira saat memaksa Nadia untuk menjelaskannya.
Tidak ada pembicaraan dari keduanya, suasana terasa sangat sunyi hanya suara jarum jam yang terus bergerak.
Baru saja Naufal ingin mengangkat tangannya, membantu Syafira untuk membuang daun kecil yang berada di hijabnya namun hal yang tidak terduga terjadi, Syafira langsung melangkah mundur.
" Mau ngapain???". Tanya Syafira panik.
" Ada daun di hijab kamu". Langsung mengambil daun kecil itu dari kepalamu.
Setelah merasa lega mendengar jawaban Naufal,ia pun berjalan kearah kasur dan menduduki tubuhnya di ujung kasur.
Tanpa berpikir panjang Naufal langsung saja mengikuti langkahmu menuju ujung kasur dan menduduki tubuhnya.
"Syafira". Panggil Naufal.
" Kenapa?". Menoleh ke arah Naufal.
" Mulai hari ini, ijinkan saya memanggil kamu dengan sebutan sayang atau umi boleh?". Menatap kedua matamu bergantian.
Di detik itu tangan Syafira mulai dingin,pertanda saat ini ia sangat gugup.
Dengan cepat Syafira mengangguk-anggukan kepalanya,tak mau lebih lama di tatap olehnya ia lebih baik mengiyakan perkataan Naufal.
"Cup..". Memegang kedua pipimu dan mengecup singkat keningmu.
" UMI!!, anakkmu ternodai!!".teriak Syafira didalam hati, sambil meremas seprai.
Setelah mengecup singkat keningmu ia melangkah mundur.
" Kamu ganti baju dulu,habis itu kita berdua sholat tahajud".
" Saya ambil hadiah pernikahan kita dulu". Melangkah keluar kamar.
Setelah melihat Naufal pergi dengan cepat syafira menidurkan badannya di atas kasur.
"Hufttt!!!!". Menghelakan napas panjang. Setelah beberapa detik menahan napas.
Menatap langit-langit rumah sambil menyentuh kening yang baru saja di kecup oleh sang suami.
" AAAAA!!!!!!!!". Teriak Syafira tak percaya dengan apa yang yang telah terjadi terhadap dirinya.
.
.
.
.Suara adzan mulai berkumandang dan jam menunjukan pukul 5 subuh,Naufal yang mendengar itu langsung terbangun dari tidurnya,saat membuka mata yang pertama ia lihat adalah wajah damai Syafira yang sedang tertidur.
Wajah yang berjarak hanya 5cm membuat Naufal merasakan nafas Syafira yang mengenai pipinya.
" Sayang..". Mengelus kepalamu yang masih di balutin oleh hijab.
Dengan pelan Syafira mulai membuka matanya,saat melihat wajah Naufal yang sangat dekat dengannya, membuat dirinya sedikit terkejut.
Jujur saja Syafira tidak pernah menyangka bahwa Naufal yang memiliki ilmu agama yang sedang tinggi mau menikahi Syafira yang bisa di bilang lumayan jauh dari agama, ia pikir kejadian semalam hanyalah mimpi.
Tanpa ia sadari sekarang kedua tangannya sudah berada di pipi Naufal.
" Lo beneran suami gw?". Ucapnya sambil terus meraba seluruh wajah Naufal.
"Eum..". Jawab Naufal.
5 menit Syafira terdiam mencerna semuanya tanpa mau melepaskan tangannya dari wajah Naufal.
" Kita udah halal, mau kiss?". Ucapnya santai tanpa ada ekspresi.
Melihat wajah Syafira yang menegang ia pun langsung mengalihkan pembicaraan.
" Ayo sholat". Memperbaiki posisinya Dan melangkah ke meja yang berisi banyak peralatan sholat.
Syafira yang melihat itu langsung bangun dari kasurnya, memperbaiki hijabnya dan melangkah mengikuti sang suami.
Setelah menyelesaikan sholatnya Syafira dengan cepat membuka mukenanya.
Baru saja Syafira ingin kembali tidur, suara deheman mulai terdengar dari sang suami.
Syafira yang mendengar itu reflek menoleh ke sumber suara,dan terlihat Naufal yang masih lengkap dengan pakaian sholatnya, duduk bersila di bawah dengan Qur'an di tangannya.
"Ngaji dulu". Ucap Naufal.
" Nanti aja, gw masih ngantuk". Merebahkan tubuhmu di atas kasur.
"Ngaji atau hafalan?". Tawar Naufal.
Syafira yang mendengar itu langsung membuka matanya dengan lebar,berlari mengambil mukenah dan memakainya dengan cepat.
"Ayo". Langsung duduk di depan sang suami.
Naufal yang melihat tingkah lucu dari sang istri, saat mencoba menghindar dari hapalan langsung tersenyum kecil.
" Kalau senyum tuh kaya gini". Ucap Syafira tersenyum lebar hingga memperlihatkan gigi kelincinya.
"senyum tuh jangan pelit". Lanjutnya.
" Kaya gini?". Meniru senyuman Syafira.
" Ya Allah, cakep banget suami gw!!!!". Gumam Syafira tidak kuat dengan ketampanan sang suami.
Gimana?
KAMU SEDANG MEMBACA
Ta'aruf (On Going) Jeongwoo
Fanfiction" Kita bukan mahrom Safira..". Mengangkat kepalanya melihat ke arahmu. " Dulu kita emang sering main bareng, saling gendong tapi sekarang kita udah dewasa jadi jangan sama kan kaya dulu.". Ucap Naufal serius. Syafira terdiam ia memang sadar bahwa di...