di pagi harinya Humairah meminta putrinya Syafira untuk bisa pulang kerumah untuk membantunya membuat kue untuk orang-orang Masjid yang telah melaksanakan sholat Jumat
Syafira yang merasa dirinya tidak bisa berjalan karena ulah Naufal kepadanya , membuat dirinya menolak permintaan sang ibu dengan alasan cuciannya yang menumpuk.
Sejujurnya ia tidak mau berbohong kepada sang ibu, tapi ia akan sangat malu jika berjalan dengan langkah aneh di depan Humaira.
" Ga mandi?". Tanya sang suami beranjak dari kasur.
Syafira tidak menjawab pertanyaan Naufal,ia malah terdiam sambil menatap lantai rumah Mereka tanpa mau menjawab.
"Sayang..". Panggil Naufal lembut.
" Apa mas??". Jawab Syafira Tampak sangat terkejut.
Naufal menatap wajah sang istri dengan aneh, padahal dirinya hanya memanggil dengan santai tapi mengapa respon sang istri seakan akan ia membentaknya.
" Kamu susah jalan?". Entah mengapa pertanyaan Naufal membuat Syafira membuang wajahnya tak ingin menatap sang suami dengan wajah yang sudah memerah seperti udang rebus.
Tidak mendapat jawaban dari sang istri, Naufal yang paham dengan situasi dengan cepat mengendong tubuhmu, Syafira yang mendapatkan perlakukan seperti itu langsung melilitkan kedua tangannya ke leher sang suami.
Bisa ia rasakan aroma parfum sholat yang selalu Naufal pake tercium hingga hidungnya.
Jarak di antara keduanya di bilang cukup dekat, membuat Syafira bisa melihat wajah Naufal dengan jelas, hidung mancung dan rahang yang tegas membuat dirinya tidak bisa menyembunyikan rasa kagum kepadanya.
" Kamu kok ganteng sih mas". Gumam Syafira terus menatap sang suami, padahal ia berinisiatif untuk berbicara dalam hati namun entah setan apa yang membuat ia malah bergumam,dan sialnya terdengar oleh nya.
Membuat Naufal yang fokus menatap jalan, langsung mengalihkannya Melihat kearah Syafira.
Dan situlah mata mereka bersatu.
" Itu anugrah dari Allah, special buat istri mas yang cantik ini". Mencubit gemas pipimu.
.
.
.
.Karena pertemuan tak sengaja Syafira dan Humairah di tikungan mushola membuat dirinya tidak bisa berbohong lagi kepada sang ibu.
" Ngapain malu?, berarti kamu sudah melakukan tugas sang istri ". Ucap Humaira sambil memasukkan tepung kedalam sebuah mangkok.
" Bukan gitu umi..". Ucap Syafira tak enak hati kepada Humairah kerena telah berbohong.
" Sudah...".
" Ga usah bahas itu,ini udah jam 10 sebentar lagi orang mau sholat Jumat".
"Takut ini pada belum selesai ". Lanjut umi tak mau memperpanjang masalah.
Setelah 2 jam berperang dengan dengan dapur akhirnya kue yang mereka buat selesai dengan mudah walau ada beberapa kendala seperti gula yang mereka gunakan ternyata kurang,dan terpaksa Humaira harus keluar untuk membelinya di warung.
Jangan tanyakan mengapa ia tidak menyuruh Syafira,ia tidak mau syafira risih dengan pertanyaan orang orang terhadap cara jalan Syafira yang aneh.
" Kuenya enak umi". Entah kue ke berapa telah Syafira makan, untungnya ini hanyalah kue sisah,jadi ia tidak perlu memikirkan berapa kue yang telah dirinya makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ta'aruf (On Going) Jeongwoo
Fanfiction" Kita bukan mahrom Safira..". Mengangkat kepalanya melihat ke arahmu. " Dulu kita emang sering main bareng, saling gendong tapi sekarang kita udah dewasa jadi jangan sama kan kaya dulu.". Ucap Naufal serius. Syafira terdiam ia memang sadar bahwa di...