13.

2K 177 19
                                    

Setelah terbangun dari tidurnya betapa terkejutnya Syafira saat melihat jarum pendek sudah berada ke angka 6, sholat subuh telah ia lewatkan membuat ia menepuk pelan pipi sang suami.

"Bangun mas..". Ucap syafira pelan dengan ekspresi panik.

"Eugh..". Merenggang badannya dengan mata yang setia tertutup rapat, kondisi Naufal yang tanpa baju membuat Syafira mengingat sedikit kejadian semalam, tentang Naufal yang menarik tangannya dan meletakan kearah perutnya.

Namun ia menepis semua pikirannya itu dan mulai berdiri dari tempat tidur.

" Kamu ga sholat mas?". Ucap syafira sibuk menyiapkan mukenahnya untuk melaksanakan sholat.

" Udah mendingan?". Balas Naufal mengambil bajunya yang ia letakkan di samping kasurnya.

Dengan langkah pelan ia mendekati sang istri tercinta.

" Tadi subuh mas mau bangunin kamu sayang".

" Tapi badan kamu masih panas,jadi mas sholat sendiri". Ucapnya mengusap pelan kepalamu.

Karena tinggi yang sangat berbeda membuat Syafira harus mengangkat kepalanya saat akan berbicara kepada Naufal.

" Ini masih sempat kan?". Masih mengangkat kepalanya menatap sang suami.

" Iyaa". Jawab Naufal.

Mendengar jawaban Naufal,dengan cepat Syafira berjalan menuju WC dan mulai mengambil air wudhu.

.
.
.

Setelah melaksanakan sholat Syafira memutuskan untuk mandi.

Menduduki tubuhnya di depan meja rias menatap dirinya yang sedang tidak menggunakan hijab.

" Susah banget sih!!". Menyisir rambutmu yang kusut.

Naufal yang sedang berjalan memasuki kamar sambil menenteng bubur yang ia beli tadi langsung saja mendekat ke arah sang istri.

"Sini,biar mas bantu". Mengambil alih sisir yang Sedang di pegang Syafira.

Menyisir pelan rambutmu, membuat Syafira menatap dalam wajah Naufal yang terlihat sangat serius menyisir rambutmu dari pantulan kaca.

" Aku cantik ga mas, tanpa hijab?". Tanya Syafira kepada Naufal, pasalnya untuk pertama kalinya Naufal melihat rambutnya dengan durasi lama, biasanya Syafira akan buru buru menutup kepalanya saat Naufal akan melihatnya.

" Kamu selalu cantik Syafira, di mata saya dan di mata Allah". Menatap mu dari kaca dengan senyuman di bibirnya.

Melihat senyuman manis itu membuat Syafira tidak bisa menyembunyikan senyumannya.

.
.
.
.

Terdengar pula suara pintu yang Terbuka dan terlihat lah Naufal lengkap dengan baju kokohnya dan tidak lupa surban yang selalu melilit di lehernya.

" Assalamualaikum". Ucap Naufal.

" Waalaikumsalam mas". Jawab syafira.

Syafira bisa melihat ekspresi lelah tergambar jelas dari wajah Naufal.

" Aku ijin baring di paha kamu yah sayang". Tanpa menunggu jawaban dari syafira,Naufal langsung saja menidurkan kepalanya di pahamu.

Syafira tidak menolak permintaan Naufal,ia pun memilih melanjutkan bacaannya,namun perkataannya membuat jantungnya berdetak lebih kencang.

" Ini malam Jumat,kamu gak mau?". Ucapnya santai sambil meluruskan badannya dan menatap wajahmu.

Syafira Sangat paham dengan apa yang di maksud oleh Naufal,namun dirinya ini belum siap.

" Umi!!!!, Syafira takut!!!". Batinnya.


















Lanjut gak nie????

Ta'aruf (On Going) Jeongwoo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang