17 Ngidam

14.5K 565 50
                                    

Hey Guys...!!! Welcome back to my story...!!!

Ada yang kangen sama Zayn dan Adifa???

Sesuai jadwal, setiap hari Jumat author bakal update Baby Project di wattpad! Hari ini author bawa kelanjutan Zayn dan Adifa nih. Siapa yang penasaran???

Sebelum baca, seperti biasa VOTE dulu ya biar gak kelupaan. Nah setelah itu jangan lupa postingan karya terbaru author biar punya update story terus setiap hari yaa 😉 author punya 2 karya terbaru yg siap menemani hari-hari kalian. Ada The Golden Age dan Not A Surrogate Wife 🔥

Nah setelah VOTE langsung aja kita simak ceritanya. Hope you guys enjoy it, let's check this out..

Enjoy and happy reading...

*
*
*

Hamil pada usia 17 tahun sama sekali tidak pernah terlintas dalam otak Adifa. Cita-citanya adalah menjadi wanita karier yang bisa menghidupi diri sendiri dan membeli apapun dari hasil usahanya. Sama sekali tidak pernah terlintas untuk menikah cepat dalam angannya. Tapi takdir berkata lain. Adifa ternyata menikah saat usianya bahkan belum menginjak 20 tahun, apalagi yang menikah dengannya adalah sosok cowok yang menjadi crush-nya sendiri.

Meskipun begitu Adifa sama sekali tidak merasa depresi akan kehamilannya. Hidup bersama Zayn mengajarkannya banyak pelajaran bahwa tidak selamanya hal-hal yang ia anggap buruk itu benar-benar buruk. Ada saatnya dia harus berpikir lebih dewasa dalam menyikapi suatu masalah. Selain itu merasakan langsung bagaimana sikap yang diberikan Zayn padanya membuatnya yakin dengan kehamilannya. Bahwa ia tidak akan sendirian dalam menghadapi kehamilannya. Bahwa Zayn ada di sampingnya.

Seperti saat ini, Zayn sedang mendekapnya di atas tempat tidur dengan tangan yang tidak berhenti mengelus perut rata Adifa. Menghantarkan perasaan hangat yang menelusup ke benak Adifa.

"Tidur Sayang," ucap Zayn pelan sambil menciumi mata Adifa agar tidur.

"Nggak bisa," balas Adifa sambil terkikik geli. Zayn benar-benar membuatnya tidak bisa tidur kalau begini caranya.

"Kenapa nggak bisa?" tanya Zayn lembut.

"Nggak tau, bawaannya pengen senyum terus," jawab Adifa tulus.

Zayn tersenyum mendengar jawaban istrinya. Memang sedari tadi Adifa selalu tersenyum dan tampak ceria. Sudah seminggu sejak tabib Luo mengatakan kalau Adifa hamil. Itu artinya kandungannya sudah berusia 1 bulan sekarang. Adifa masih sangat antusias dengan kehamilannya.

"Yaudah sekarang aku harus ngapain buat bikin kamu tidur? Udah malem lo ini Yang," tanya Zayn sabar.

"Emm... nggak tau. Kenapa kamu mau banget aku tidur sih?" Adifa balik bertanya.

"Ini kan udah malem, nggak baik ibu hamil begadang Sayang. Lagian di luar lagi ujan lo itu, udah pas banget buat tidur sambil pelukan kayak gini," jawab Zayn mendekap istrinya erat membuat Adifa tertawa senang.

"Ini kamu yang pengen tidur nggak sih? Kamu yang ngantuk kan ini?" kekeh Adifa mengelus pelan lengan suaminya.

"Aku beneran lo ini. Kamu nggak boleh begadang Sayang. Yuk bobok," ajak Zayn.

Adifa pun menurut. Ia menganggukkan kepala dan mencoba memejamkan kedua matanya. Menunggu dirinya akan terlelap dengan sendirinya. Membuat Zayn akhirnya mengecup kening Adifa dengan sayang.

Namun setelah beberapa saat Adifa tak kunjung terlelap. Justru tiba-tiba ia memiliki sebuah keinginan yang membuat air liurnya serasa menumpuk di dalam mulut.

Baby Project (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang