****** Rumah Adel
Singkatnya malam pun tiba, dimana ashel sedang membuat makan malam untuk mereka semua, tentunya ada Oniel disana.
"Shel" Panggil Oniel dengan menatap ashel.
"Kenapa Niel?" Tanya ashel yang sibuk menggoreng sesuatu.
"Lo sayang ngga sama ashel?" Pernyataan yang terlontar dari mulut Oniel membuat ashel menghentikan kegiatannya sebentar.
Ashel sedikit tersenyum mendengar ucapan Oniel "menurut Lo sendiri?" balas ashel yang melempar kembali pertanyaan ke Oniel.
Oniel tertegun mendengar itu, beberapa detik kemudian dia tersenyum "gue yakin Lo sayang sama dia".
Perempuan yang ada didepannya ini pun menganggukkan kepalanya "syukur kalo Lo yakin sama gue" menaruh ayam goreng di sebuah piring, "kenapa Lo nanya kayak gitu?" tanya ashel yang penasaran kenapa oniel menanyakan hal itu.
"Gue cuma mau pastiin aja" Jawab Oniel sambil meminum minuman kaleng, "kasihan Adel kalo Lo cuma pura-pura perhatian ke dia" lanjut Oniel.
Kalimat terakhir membuat ashel menoleh kearahnya "maksud Lo apaan deh? Gue ngga pernah pura-pura ke dia" nada ashel sedikit ketus.
Mendengar jawaban ashel membuat Oniel terkekeh, "haha santai aja lah kalo Lo ngga ngerasa" Sindir Oniel.
"Lagian Lo terkesan menyindir gue" Balas ashel dengan memasang wajah kesal.
Oniel pun berdiri dan mendekati ashel, "adel itu sepupu gue, gue cuma mau yang terbaik buatnya. Gue ngga mau ada orang yang hadir di hidupnya dengan segala kepalsuan yang dia miliki" oniel menatap datar ashel dengan nada bicara yang tidak biasa.
"Woy ngapain Lo?" Teriak Adel yang baru saja turun dari kamarnya.
Ashel dan Oniel pun kembali dengan kesibukan mereka masing-masing "engga gue tadi penasaran ashel masak apa sih kok enak banget baunya" jelas Oniel dengan tersenyum.
"Emang iya shel?" Balas Adel dengan melirik ashel.
"Iya kok Del, dia tadi penasaran sama apa yang aku masak katanya aku beli" Ashel mencoba mengikuti alur yang dibuat oniel karena tidak mungkin kalau dia jujur dengan Adel.
Adel pun menganggukkan kepalanya, "Yaudah kalo gitu" Adel pun duduk di kursi meja makan dan diikuti Oniel yang duduk berhadapan dengannya.
Makanan pun disediakan oleh ashel, seperti ayam goreng, jamur saos tiram dan beberapa lauk lainnya. Mereka pun mengambil nasi dan lauk mereka masing-masing, sebelum makan mereka pun berdoa.
Tidak ada pembicaraan diantara mereka, mereka sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Hingga akhirnya oniel memutuskan untuk membuka pembicaraan.
"Lo masih trauma del?" Tanya oniel dengan menoleh kearah Adel.
Adel yang ditanya pun ikut menatap oniel, "masih" jawab Adel dan kembali memakan nasinya.
Oniel menganggukkan kepalanya, "susah ya untuk menyembuhkan trauma itu" lanjut Oniel dan Adel pun tersenyum tipis.
"Iya, susah bahkan gue hampir menyerah" Balas Adel dengan tatapan sendu.
Ashel, dia memilih untuk mendengarkan pembicaraan mereka tanpa mau ikut campur, karena dia belum tau mengenai trauma yang di sebutkan oleh oniel.

KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA KITA {DELSHEL} [End]
Teen FictionAdel seorang siswi di SMA yang terkenal dengan dingin, cuek, bahkan irit ngomong karena masa lalu membuat nya seperti ini. Tapi dia bisa menunjukkan sisi lain dalam dirinya saat dia bersama teman-temannya. Tapi ada yang lebih bisa membuka sisi lain...