Chapter 47 (Ternyata dia)

1.5K 153 24
                                    


*****

"Kita dipertemukan untuk saling memberi pelajaran, bukan untuk saling membahagiakan"

*****

* Rumah sakit

JMT dan yang lainnya masih berada di ruangan Adel, dan kabar baiknya Adel sudah siuman sekarang, "muka kalian kenapa?" tanya Adel dengan pelan sambil melirik JMT.

"Kita abis latihan drama" elak Olla dengan mengalihkan pandangannya.

Adel tersenyum tipis, dia tau kalau teman-temannya habis nangis, "kok ada kalian?" lanjut Adel yang beralih menatap Ella, Callie, Amanda dan Indira.

"Emang ngga boleh kita disini?" Ella kembali melempar pertanyaan ke Adel.

"Ngga juga sih" jawab Adel dan mereka terkekeh kecil.

"Kalau ngga ada mereka mungkin Lo masih tergeletak di jalan" ucap Mira dan Adel terdiam, memori kejadian kemarin kembali muncul. Terakhir Adel mengingat sebelum dia pingsan dia mendengar suara seseorang memanggil namanya tapi adel tidak bisa menjawab panggilan itu.

"Del jangan mentang-mentang kamu selalu ada disamping aku, kamu bisa semena-mena. Aku ngga suka lihat kamu yang tadi, kemana Adelia yang bersama aku, Adelia yang selalu sabar, Adelia yang selalu mengontrol emosinya dan Adelia yang selalu menjaga Ashelia"

"Kalo Lo mau tau sisi buruknya gue, ini shel. Ini sisi buruknya gue, gue kasar, toxic, tempramental, egois tapi gue selalu berusaha untuk mengontrol semuanya saat bersama Lo"

"Kita ini apa Del?"

"Kita adalah dua orang sahabat yang saling menjaga, kita dua orang manusia yang memiliki sifat bertolak belakang"

"hanya seorang sahabat?"

"Ya, menjadi sahabat kamu sudah lebih baik shel. Berada disamping kamu membuat aku bahagia, kamu bahagianya aku"

"Pulang lah Del"

Adel tersenyum getir mengingat kejadian waktu itu yang dimana ashel menyuruhnya pulang dan adel masih mengingat bagaimana teganya ashel meninggalkan adel sendirian disana.

"Thanks ya" ucap Adel dengan tersenyum tulus ke arah Ella cs.

"Sama-sama Del" jawab Ella yang juga tersenyum kearah Adel.

"Daripada sedih-sedih gini mending makan" celetuk Olla yang membuat mereka tertawa.

"Haha makan aja otak Lo" balas Lulu yang merangkul pundak Olla.

"Heh Lo juga sama kali" balas Olla dengan memutar bola mata malasnya.

"Dah ayo" ajak Mira dan mereka duduk di bawah yang dilapisi karpet bulu.

"Kamu mau makan?" tawar Zidan ke Adel.

Adel menatap lekat Zidan, dan beberapa detik kemudian menganggukkan kepalanya, "boleh pa" jawab Adel.

Zidan tersenyum, "tunggu sebentar ya" balas Zidan dan Zidan mengambil nasi yang sudah di sediakan oleh pihak rumah sakit.

Celine melangkahkan kakinya mendekati ranjang Adel, "hai" sapa Celine dengan melambaikan tangannya kearah Adel.

Adel mengerutkan keningnya melihat Celine, karena baru ini dia melihat celine, "ya" jawab Adel dengan cueknya.

"Saya Celine, salam kenal" ucap Celine dengan ramah.

CERITA KITA {DELSHEL} [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang