Chapter 44 (Perdebatan!)

1.5K 154 31
                                    


*****

"Sebuah payung tidak akan digenggam lagi ketika seseorang melihat pelangi"

*****

* Jalan mawar

Yang dimana dua orang masih saling beradu argumen, keduanya sama-sama panas, hujan sedikit lebih deras, "argh" Adel meringis saat merasakan jantungnya seperti ditusuk oleh sesuatu.

"Anda pikir anda bisa menjaga dia? Anda itu lemah" ledek Chiko dengan tertawa remeh ke arah Adel.

Adel mendengar itu ingin menjawab tapi saat ini dia mencoba menahan sekuat tenaganya untuk tetap sadar, "jangan sekarang" gumamnya.

"Perempuan seperti ashel sangat tidak pantas jika bersama anda" lagi-lagi Chiko merendahkan Adel.

Pandangan mata Adel terlihat buram, dia memerjapkan matanya beberapa kali untuk mengembalikan penglihatannya, "apakah anda pantas?" tanya Adel dengan pelan.

Chiko dapat mendengar itu, "setidaknya saya lebih baik daripada anda" jawab Chiko dengan santainya.

"Apa yang membuat lo lebih baik daripada gue?" Adel mencoba untuk menatap Chiko.

"Saya bisa memberikan keturunan untuk ashel, hubungan saya dan ashel direstui oleh negara, dan agama tidak seperti anda yang terhalang oleh agama dan negara" jelas Chiko, "haha dasar" ledek Chiko kembali.

Adel sadar dengan itu, tapi apa salahnya jika dia menjaga seseorang. Sudah Adel jelaskan dia tidak akan membawa ashel kedalam dunianya merasakan hal yang sama, Adel tidak mau itu, "apa salahnya jika gue menjaga ashel" balas Adel.

Sudut bibir Chiko terangkat mendengar itu, "menjaga? Anda mau menjaga ashel? Jaga diri anda terlebih dahulu baru menjaga ashel".

Bibi Adel sudah pucat, tulang-tulang nya terasa sakit, kulitnya sudah dingin dan jantungnya semakin sakit, dia menarik nafas panjang dan menatap tajam Chiko. Dia berjalan ke arah Chiko, "Lo cuma orang baru yang hadir di hidup dia dan jangan sok-sokan mau ngejaga ashel" Adel mencengkram kuat kerah baju Chiko.

Ashel dan flora yang melihat itu sedikit khawatir, takut mereka kembali bertengkar, Chiko membiarkan Adel mencengkram kerah bajunya dia tersenyum remeh ke arah Adel, "lebih baik anda menjauh dari sekarang sebelum semuanya terlambat Revadella Zevanna Hapsari" bisik Chiko dan Adel melotot mendengar itu.

"Ba-bagaimana bisa?" tanya Adel, pasalnya dia tidak memakai marga Hapsari marga dari sang papa. Hanya oniel yang tau tapi kenapa laki-laki ini mengetahui marganya.

"Kenapa kaget ya?" balas Chiko dengan senyum yang terus mengembang.

"SIAPA LO?" bentak Adel yang kembali mencengkram kuat kerah baju Chiko.

"Tidak perlu tau siapa saya" balas Chiko lagi.

Tangan Adel sudah terangkat untuk memukul wajah Chiko, tiba-tiba kepalanya terasa sakit, "ARGHH" ringis Adel sambil menjambak rambutnya sendiri.

Ashel yang melihat itu pun panik dan segera turun, "Del" panggil ashel yang melihat Adel bertekuk lutut.

"Keluarga Hapsari yang selalu semena-mena terhadap karyawan nya" ucap Chiko yang memandang Adel, "kehilangan seorang ibu disaat umur anda masih sangat kecil" lanjut Chiko.

CERITA KITA {DELSHEL} [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang