Cheers 8

1.3K 186 28
                                    

12 Februari 2024

🌸

Temari mendesah pelan. Ia duduk di salah satu bangku yang ada di depan ruang inap Sakura. Tadinya ia mendapat kabar dari Sasuke, dan baru bisa ke rumah sakit saat menjelang sore. Laki-laki itu duduk dua bangku darinya. Sakura juga belum bangun sampai sekarang. Dokter bilang, Sakura sedang dalam keadaan syok, dan butuh pemulihan psikologis.

"Bagaimana kau mengenal Sakura?" Sasuke bertanya. Tatapannya lurus ke dinding di depan mereka.

"Aku mengenal paman Kizashi lebih awal, ia membawaku untuk bekerja di toko rotinya. Kemudian baru aku mengenal Sakura sebagai anak paman Kizashi," jelas Temari singkat.

"Sejak kapan?"

"Hm? Sakura seusia dengan adikku, mungkin saat Sakura lulus senior high school."

"Bagaimana..bagaimana Sakura saat itu?"

"Kau bertanya tentang Sakura? Dia baik." Tidak jelas sekali, maki Temari dalam hati terkait pertanyaan Sasuke.

"Maksudku, dia ceria? Sakura gadis yang ceriakan?" Sasuke menoleh sekilas.

Temari mengerutkan dahinya, "Sakura tidak begitu ceria saat pertama kali bertemu denganku," ungkap Temari.

Pandangannya menerawang, mengingat hal-hal yang telah ia lalui. "Sakura pendiam. Sedikit pendiam menurutku. Berbicara ketika ditanya. Ia juga suka menyendiri."

Temari sedikit memiringkan kepalanya, mencoba mengingat, "ia terlihat seperti tidak butuh teman. Sakura hanya akan duduk di ruangan paman Kizashi jika ke toko. Tidak berinteraksi banyak. Aku hanya mengenal adikku sebagai satu-satunya teman Sakura."

"Seperti apa Sakura yang kau kenal dulu?" Temari balik bertanya.

Ada jeda yang cukup lama dalam pembicaraan mereka. Sasuke terlihat sedikit canggung saat menjawab.

"Aku mengenalnya, dia gadis yang ceria. Sakura menyukai hal-hal yang manis dan juga lucu."

Temari dapat melihat pancaran bahagia dari mata kelam milik Sasuke meski ia hanya melihat dari samping. Senyum tipis juga terukir di wajah Sasuke.

"Sakura.."

Ucapan Sasuke terputus saat mereka mendengar suara dari dalam ruang inap Sakura. Mereka bergegas masuk ke dalam ruangan. Menemukan Sakura yang hampir terkulai jatuh dari brankar. Botol minum gadis itu juga jatuh ke lantai.

"Sakura!" Seru Temari. Sementara itu Sasuke dengan cepat membantu Sakura untuk kembali berbaring di atas brankar. Sasuke periksa tangan Sakura yang dipasangi infus, takut jika darah Sakura keluar. Untungnya tidak ada luka apapun pada tangan yang di infus. Sasuke bernapas lega.

Satu-satunya laki-laki dalam ruangan itu mengusap rambut Sakura. Tanpa kata, ia ambil botol air minum baru dan membantu Sakura meminumnya. Temari mendekat, berdiri di sisi Sakura yang lain.

"Kenapa tidak memanggil Sasuke?" Tanya Temari.

"Sejak kapan kau tiba kak?" Balas Sakura setelah minum air. Ia menatap Temari.

"Sejak tadi, dan kau masih tidur. Apa ada yang masih sakit? Perlu dipanggilkan dokter?" Temari bertanya khawatir. Ia duduk di tepi ranjang Sakura.

Cheers [SasuSaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang