Bab 3 : malam petaka.

33 14 0
                                    

Dingin angin pantai menusuk.Beberapa orang sudah tidak terlihat dan pergi.
Sebagian menginap di pantai dengan membangun tenda yang mereka bawa.

Mereka yang memiliki uang akan menyewa saung yang disediakan pihak pengelola dan yang punya uang lebih banyak bisa menyewa cotege .

Rombongan yunita menyewa satu saung besar .mereka bisa menghampar karpet dan tidur berbaris dihiasi langit malam yang berbintang.

Beberapa dari mereka masih asik bermain kartu.Seruni dan Eva juga masih asik bermain kartu berdua.yang lain sudah tertidur.

"Wihhh...dua cewek ini kuat begadang "sapa Aldo.

"Tanggung.ya gak Run.? Satu lempar an lagi "ujar Eva.

"Siap mbak Eva.mbak Eva jago main kartu.kalah aku nya "kata Seruni sambil mengangkat kedua tangan.

Dari arah lain terlihat Rudy datang dengan empat gelas soft drink.

"Nih buat temen begadang "sapa nya.

Eva menoleh dan memonyongkan bibirnya "yeee.....sebentar lagi juga kita mau udahan.

Rudy menggaruk kepalanya "ya gapapa ..tanggung juga aku sudah Bawain.

Eva meraih kaleng cola dan membuka nya.
Rudy meraih satu dan memberikan nya pada Seruni.

"Minum dulu Run, siapa tahu menang "canda Rudy.

"Mau tidur malah minum cola."
Kata seruni seraya melempar kartunya di atas meja.

"Yeeee.....aku.menang "teriak Eva.

"Heeehhhh.....seruni menggaruk ujung hidungnya.

Rudy dan Aldo tertawa."sudah nih .

Rudy meletakkan kaleng cola di depan Seruni.Eva sendiri sudah kosong kaleng nya.

Dia tertawa puas."menang lagi...

Seruni nyengir karena kalah."mbak Eva jago deh ..

Mereka mengobrol sesaat sebelum berangkat tidur.

"Tidur lah..Eva berdiri dan beranjak

"Sana...aku beresin meja "Seruni membereskan meja yang berserakan kartu.
Eva berlari menuju toilet .sepertinya sudah kebelet pipis.Seruni tertawa melihatnya.

Seruni juga ingin ke toilet dia berjalan dengan santai .suasana sepi dan dingin menusuk.
Toilet sebelah mana yang bersih.
Seruni celingukan.

Tiba tiba kepalanya agak pusing.jalan pun seperti mengambang.

Seruni bingung mau melangkah kan kakinya.
Sampai dia melihat seseorang menangkap pundaknya.

"Ayo aku antar ke toilet."

Seruni menoleh.Rudy....

Rudy menggandeng seruni menuju Toilet.
"Masuklah.aku tunggu di luar.

Seruni mengangguk.dia masuk kedalam toilet.kenapa kepalanya jadi berputar begini."

Selesai menggunakan toilet, seruni berjalan dengan pelan dan sedikit goyah namun dia masih sadar .
Dia menatap sekitar hanya ada Rudy.

Rudy tersenyum menatapnya dan lalu tiba tiba mengangkat tubuh Seruni dan menggendong nya.
Kepala seruni makin berputar ketika posisi dia dalam hendongan Rudy.

"Lepaskan....Seruni berontak tapi dia merasa sangat lemas.bahkan tak mampu berteriak .

Entah kemana dia dibawa.Seruni hanya merasa dia dibawa kesebuah tempat yang tertutup.
Mata seruni tak bisa terbuka dengan sempurna.tapi dia masih bisa mendengar dan merasakan sesuatu.

MAWAR HITAM  ( Seruni yang layu )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang