Bab 14 : FAKTA

13 6 0
                                    

Adzan magrib berkumandang saat Seruni dan kawan kawanya lepas kerja.hari itu agak telat pulang karena ada meeting karyawan.

Karena lelah dan lapar ,Seruni dan Ratna mampir sholat di mushola dan makan baso sebelum Pulang.
Mereka nampak kelaparan.

"Aku mau langsung tidur sampai kost an.capek banget hari ini "keluh Ratna.

"Aku juga,tapi aku ada perlu dulu nganter buku Irwan ke rumah bibinya .dia lupa "kata Seruni .

"Bukanya ada Bang Zein yang deket dengan rumah Irwan .,tanya Ratna heran.

Seruni mengangkat bahunya "Elsa nitip ke aku.mungkin Bang Zein sibuk "jawab Seruni .

"Run ,aku duluan ya.badanku kayaknya butuh segera ketemu kasur."keluh Ratna.

Seruni tertawa dan mengnggukan kepalanya "ok...ok....aku juga lelah.setelah mengantar buku tugas Irwan ,aku juga mau langsung pulang dan tidur.

"Yasudah bye...sampai ketemu besok "Ratna melambaikan tangannya dan segera memasuki angkot yang berhenti tepat di depanya.

Seruni menyeberang jalan karena angkot jurusan rumah bibi nya Irwan berlawanan arah.
Agak lama Seruni menunggu sampai akhirnya mobil Angkot warna biru berhenti tepat di depanya.
Seruni sudah terbiasa dengan gaya hidup di jakarta .sudah lebih dari dua tahun dia tinggal dijakarta .

Lampu lampu penerangan jalan berpijar menerangi jalanan kota jakarta .Seruni memandang dengan perasaan bahagia.
Dia sudah menemukan pekerjaan yang cocok.setiap bulan bisa mengirim uang ke kampung dan dia menemukan Irwan yang menyayanginya

"Bang..Gang depan stop ya."teriak Seruni pada sopir angkot.

"Iya non ,si sopir mengangguk.

Seruni turun dari Angkot dan mebayar.dia berjalan melewati gang yang agak padat .lalu dia melintasi lapangan bola dan memasuki permukiman yang agak lega dan masih terkesan kampung betawi.

Pohon rambutan dan kecapi berjajar di kebun penduduk lokal betawi.
Rumah bibi Irwan agak terpencil dari padat nya rumah kontrakan .
Mungkin karena bibi adalah penduduk asli Betawi dan suaminya adalah paman dari Irwan.

Udara berhembus dan langit terlihat mendung.mungkin hujan akan turun malam ini.Seruni bergegas menuju rumah Irwan.
Tanganya mengetuk pintu dengan sedikit keras.

Tidak ada jawaban.
"Bi...bibi...teriak.Seruni.

Agak lama Seruni menunggu sampai akhir nya pintu di buka.
Seruni heran karena yang membuka adalah Zaen.

"Eh...bang Zaen, kok.disini.? Tanya Seruni.

Zaen mengangguk."Bibi yang menyuruhku kesini dan jaga rumah.

Seruni keheranan."lha...memang Bibi kemana.?

"Masuk dulu Run,gerimis tuh "Zaen mempersilahkan Seruni.

Seruni agak bingung.namun dia pun masuk dan duduk di kursi tamu.

"Memang nya Irwan gak cerita ke kamu dia mudik dengan bibi nya "kata Zaen .

Seruni menggeleng "dia bilang cuti dua hari karena ada urusan keluarga di Bekasi.

Zaen tertawa."run...run...kau ini terlalu polos dan tidak berusaha mencari tahu siapa Irwan.

Seruni terhenyak.kenapa Zaen berbicara seperti itu.
"Maksud Bang Zaen apa ya ?

Zaen menepuk pundak Seruni "dia sudah membodohimu mentah mentah

MAWAR HITAM  ( Seruni yang layu )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang