Bab 7: Pergi

20 6 0
                                    

Angin pedesaan berhmbus sejuk.Mak Ipah menyuruh Seruni memakai kain sarung dan bermalam.di situ.
Itu agar mak Ipah bisa memantau pekerjaanya dan memastikan keselamatan Seruni.

Seruni mendapat info tentang mak Ipah dari pemilik warung nasi langganan dia.
Dan Seruni sudah siap dengan semua nya.

Siang itu "Seruni meminum ramuan jamu dari Mak Ipah.rasanya pahit dan panas di mulut Seruni.
Kata mak Ipah Jamu itu bekerja setelah dua atau tiga jam.

Dada Seruni berdegup kencang.benarkah ini.yang dia lakukan.
Dia terbaring dengan meringkuk berbalut kain sarung tanpa celana dalamnya.
Menunggu dengan hati berdebar debar.

Dan benar.setelah dua jam , Seruni merasa perut bawah nya seperti terbakar.perih dan melilit.

"Maaak....sakit "teriak Seruni.

"Iya Neng...sakitnya sebentar.kalau sudah keluar darahnya ,nanti hilang sakit nya.

Seruni merintih memegangi perutnya yang nyeri hebat.tak lama dia merasakan ada yang mengalir dan terasa panas dari Vagina nya.

"Maak....keluar darah nya "panggil Seruni .

Mak ipah segera mendatangi Seruni dan memijit pelan perut bagian bawah Seruni.

Seruni menggigit bibirnya menahan sakit yang hebat.keringat dingin merembes dari pori pori tubuhnya.kakinya gemetar.
Darah banyak membanjiri kain yang dipakainya .namun selang beberapa menit Darahnya pun berhenti .

Nafas Seruni ter engah engah.
"Mak ..sudah berhenti.

Mak ipah segera membersihkan semua darah dan memberi seruni kain baru .
Dia juga menyuruh seruni membersihkan diri.

Wajah Seruni pucat seperti kehabisan darah.
"Duduk bersandar Neng.emak kasih penambah darah dan jamu juga."kata mak Ipah.

Seruni mengangguk lemas.dia masih gemetar dan masih merasakan panas di bagian Vagina nya.
"Beanrkah dia sudah menggugurkan janin nya.sudah....

Mau tak mau Seruni meneteskan airmatanya .rasa pedih di hatinya menghujam sangat dalam.
Bayangan hitam masa depamya semakin kuat .
Ketakutan ,kekalutan dan kemarahan bersatu di saraf otaknya .

Langkah yang akan dia ambil selanjutnya akan lebih menyakitkan dari apapun juga.

Hari itu ,dia sudah menjadi seorang pembunuh.pembunuh darah daging nya sendiri.

Mak Ipah merawatnya dengan baik.selama tiga hari ,Seruni tinggaln di rumah mak Ipah.
Kepada Yola ,Seruni berpamitan akan pergi ke rumah saudara.

Hari ketiga ,Seruni harus kembali ke mess perusahaan untuk kembali bekerja.
Hatinya begitu kalut.di dalam bus ,Seruni hanya diam melamunkan nasib nya.

Badannya masih lemas.mak Ipah memberinya beberapa bungkus jamu pembersih rahim.Seruni juga membeli obat penambah darah.

Seruni baru menapakkkan kakinya di pintu kamarnya ketika melihat Yola dan A Liang sedang berbicara.hati Seruni berdegup .

"Kak A Liang "

A Liang dan Yola kaget dengan kedatangan Seruni.terlihat wajah Yola yang menahan amarah.dan A Liang juga.

"Ada apa ? Tanya Seruni dengan suara gemetar.

A Liang berdiri dan menghampiri Seruni.
"Benarkah kau hamil Mei ? Dengan Rudy? Katakan Mei....katakan ?

MAWAR HITAM  ( Seruni yang layu )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang