4

5.7K 1.2K 88
                                    

4 Kasmaran Paling Depan

Sintya Nielsen adalah seorang perempuan muda yang enerjik, cantik, dan lincah. Dia merupakan putri bungsu dari Jim Nielsen seorang pria asal Irlandia yang menikah dengan perempuan asal Lombok, Indonesia. Ayahnya adalah mantan peselancar terkenal dan sang ibu adalah pengusaha tekstil berbahan dasar tenun ikat. Usaha sang ibu sangat terkenal dan dia berhasil membawa hasil karyanya ke banyak pameran ke seluruh penjuru negeri hingga ke luar negeri. Di salah satu pameran, Rohana Nielsen bertemu dengan Reva Dierja dan mereka kemudian menjadi akrab. Keakraban itu makin menjadi setelah Baskara kemudian mengambil gelar bachelor alias S1 di kampus yang sama dengan Sintya di Australia. 

Mereka juga dekat secara personal sehingga hal tersebut membuat Reva mempunyai mimpi bisa menyatukan keduanya dalam satu ikatan pernikahan dan berita tentang Baskara dan Sintya jadian sudah tersebar hingga ke mana-mana, termasuk di kantor pusat Dierja Garment Industry, tempat Kinara bekerja. Hal itu juga yang menyebabkan Vienna getol menggoda Kinara yang dia tahu sering sekali melirik Baskara walau kemudian dari bibirnya, Kinara berkeras, dia tidak naksir dengan pria yang kini jadi atasan mereka.

“Cinta lama nggak bakal kelar.” goda Mayang ketika pada akhirnya Kinara tidak punya pilihan lain selain mengunjungi ibu mereka hari berikutnya. Namun, kedatangannya tentu saja memiliki alasan. Dia mesti mengambil barang titipan dari wanita yang telah melahirkannya tersebut untuk diberikan kepada bapak. Dia dan Mayang sudah sepakat akan mengunjungi bapak di akhir pekan dan ibu sudah pasti menitipkan buah tangan karena dia sendiri tidak punya waktu untuk datang ke sana.  

“Bapakmu sakit, tolong ambil obat sama vitamin ke rumah Dierja. Ibu sibuk banget nggak bisa keluar.”

Pada akhirnya, Kinara merasa dirinya kena tipu karena ketika dia datang ke rumah keluarga Dierja, orang-orang ternyata masih sibuk untuk menyiapkan kelengkapan pesta malam nanti. Gara-gara itu juga, dia terpaksa menutupi kepalanya dengan tudung jaket   hoodie berwarna merah marun dan berjalan menunduk-nunduk melewati barisan ahli kabel, petugas tenda, petugas dekorasi, serta mobil katering yang jumlahnya beberapa buah. Dari merk-merk yang bisa dia baca, seolah-olah Reva Dierja memindahkan food court  di mal rumah keluarga pengusaha garmen tersebut. 

Namun, Kinara tahu dia harus tidak terlihat ketika datang sore itu. Semakin sedikit orang yang tahu posisinya, maka hal itu lebih bagus. Setelah tidak lagi menginjakkan kaki di rumah majikan sang ibu, Kinara merasa kalau dia jauh lebih bersemangat menjalani hidup dan hari ini, jika tidak karena bakti dan budi kepada orang tuanya, mana mau dia muncul di rumah itu.

Kinara berhasil menemukan tempat supaya dia bisa bertemu ibu dan tidak ketahuan semua orang. Posisinya berada di gazebo jati yang letaknya dekat dengan kolam renang. Dari dulu dia suka berada di sana, bahkan hingga berjam-jam dan ibu bakal datang dengan segera kalau dia memberitahu. Para staf yang bekerja di rumah keluarga itu juga sudah terlalu sibuk dengan urusan mereka sendiri sehingga tidak ada yang sadar kalau dia berada di salah satu bagian rumah tanpa diundang sama sekali oleh yang punya rumah, melainkan sengaja dipanggil oleh ibunya. 

Dia juga bersyukur tadi tidak bertemu dengan Baskara atau Dierja di kantor. Mereka berdua tidak ke sana dan hal itu lebih membuat Kinara bersuka cita. Dari pengetahuannya dan juga pengamatan tentang betapa mewah pelaksanaan acara puncak ulang tahun sang nyonya rumah, mustahil Sintya Nielsen tampil biasa. Baskara juga bisa ditebak menemani wanita itu dan hal tersebutlah yang membuat Kinara yakin tidak bakal bertemu keduanya hingga acara nanti dimulai sekitar pukul tujuh. 

Kinara menoleh ke arah sekeliling, kolam renang ditutup dengan terpal, tidak terpakai karena hari ini bukan jadwal nyonya berenang, pikirnya. Tapi, dia tidak terlalu yakin. Biasanya, saat ada acara penting seperti saat ini, kolam renang bakal dibuka. Pihak EO kadang punya ide cerdas supaya kolam renang terlihat bagus dan indah. Hanya saja, dia tahu bukan urusannya. Kedatangannya ke sini buat menunggu ibu.

Kasmaran Paling DepanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang