20

5.5K 1.3K 256
                                    

Aslinya bab 26

Di KBM app dan Karyakarsa sudah mau bab 70.

Nggak usah nanyain kenapa di sini lelet.

***

26 Kasmaran Paling Depan 

Keanehan yang terjadi pada Baskara setelah melihat bocah kecil yang sebelum ini dia tahu adalah kerabat Kinara dan kemudian anak itu sendiri yang mengakui Kinara sebagai ibu membuat Baskara kemudian tidak bisa lagi berpikir jernih. Setiap dia teringat lagi dengan senyum dan betapa sigapnya bocah itu berdiri di depan sang ibu waktu melihat Baskara, pria itu merasa sesuatu yang aneh berdenyut tidak nyaman di dadanya sendiri. 

Kenapa dia memanggil Kinara dengan sebutan ibu? Baskara amat tidak mengerti. Dia tahu betul selama ini wanita itu tidak pernah punya pasangan. Kinara tinggal bersama Mayang. Hari-harinya dia habiskan untuk bekerja dan jika sedang libur, Kinara bakal membantu adiknya. Dia hapal apa saja yang dilakukan oleh wanita tersebut dan tidak satu kali pun Baskara melihat sosok pria asing berkeliaran di sekitar anak perempuan dari asisten rumah tangga keluarga Dierja itu. 

Kalau bocah kecil tersebut memanggil Kinara ibu, berarti dia pernah menikah, hamil, dan melahirkan. Kenapa Baskara sampai tidak tahu? Bukankah saat dia kuliah dulu, Bi Yati selalu mengabarkan tentang keadaan Kinara kepadanya? Bahkan hingga bertahun-tahun lamanya.

Lalu, kilasan-kilasan tentang kejadian bertahun-tahun lalu berputar kembali di kepala Baskara dan ingatan tentang dia yang begitu sukacita karena menjadi yang pertama berhasil menembus universitas top dunia, lalu pesta perayaan di sebuah clubhouse bersama teman-teman sekolahnya, berhasil membuat Baskara yang saat itu duduk di depan setir kemudian membuka mata.

“Minuman apa ini, Bro? Gue nggak minum.” 

Minuman? Baskara mencoba mengingat dengan semua daya yang bisa dia upayakan. Kejadian itu berlangsung terlalu lama, saat dia baru lulus SMA. semua temannya adalah anak orang berduit dan mereka terbiasa berpesta ikut kakak atau circle masing-masing. Baskara pikir, mereka sama baiknya dengan dirinya sendiri yang mencapai semua keberhasilan tersebut dengan otaknya sendiri. 

Dia meremas kepalanya sendiri dengan kedua tangan, menggali lebih banyak ingatan yang samar dan terlupakan dari kepalanya. Mengapa dia bisa melupakan hal penting itu? Apa yang terjadi setelah malam kelulusan tersebut? Ke mana dia pergi?

“Di sana nanti, tiap malam lo bisa party, Bro. jangan jadi perjaka doang yang biarin burung lo sia-sia. Ayo, pilih yang mana aja. Cewek-cewek di ruangan ini siap ngebor buat lo sampai pagi. Tenang, gue yang bayar.”

Perjaka? Baskara merasakan denyut nyeri di kepalanya ketika dia dicekoki pil berwarna biru saat kesadaran mulai menjauh dari kepalanya. Entah dua atau tiga botol vodka, dia tidak tahu. Waktu itu adalah kali pertama dia menyentuh minuman keras dan tidak lama, beberapa wanita cantik berpakaian amat minim datang mendekat dan menyentuh seluruh tubuhnya tanpa permisi, membuat dia muak dan lari dari sana dengan taksi yang kebetulan lewat. Satu-satunya tempat yang ingin dia tuju adalah rumah. Di sana ada adik kecil yang selalu setia menunggu kepulangannya dan Baskara hanya ingat betapa imut dan menggemaskannya Kinara Kemuning yang menyambutnya dengan rambut kepang dua dan senyum paling manis.

“Mas Babas sudah pulang? Kata Bu Reva, Mas Babas diterima di universitas?”

Baskara memukul gagang setir mobil dengan sangat frustrasi ketika kemudian kelebatan-kelebatan kejadian saat dia menyentuh dan membelai tubuh tidak berdaya milik gadis belia itu hadir begitu saja, tubuh yang belum sepenuhnya sempurna dan dipaksa merekah karena Baskara tidak mengerti, sesuatu yang aneh mendesak di bagian paling pribadinya, membuat jantungnya seolah meledak dan dia hampir gila.

Kasmaran Paling DepanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang