9

1K 159 19
                                    

Abaikan typo dan kata yang tidak nyambung



















"Jennie." Panggil Jisoo namun sang pemilik nama hanya merespon dengan mengangkat 1 alisnya.

"Besok ikut saya kondangan ke nikahan mantan ya."

"Aciee ditinggal mantan nikah besok. Tapi maaf saya juga gak bisa Bu saya juga ada acara." Tolak Jennie kemudian kembali fokus ke laptopnya.

"Yah kok gitu, malu dong saya kalau datang sendiri kesana. Ketara banget gamon nya padahal kan aslinya udah enggak. Apalagi calonnya udah didepan mata saya." Ucap Jisoo yang sedikit menundukkan kepalanya untuk beradu pandang dengan Jennie.

Sementara itu Jennie yang sedang fokus mengetik lantas menghentikan kegiatannya karena gombalan receh Jisoo membuat pipinya bersemu merah.

"Yang mau sama Bu Jisoo siapa? Saya?" Tunjuk Jennie pada dirinya sendiri.

"Iya kamu mau kan? Saya cape ditanya kapan nikah terus sama mama. Makanya saya lebih nyaman tinggal di apartemen daripada pulang ke rumah."

"Ih sama dong, ayah saya juga nanya terus kapan saya nikah."

"Ya udah kita langsung nikah aja daripada jomblo terus. Kamu juga sih saya ajakin serius malah kamu buat becanda, emang saya ini cwk apaan." Ucap Jisoo dengan ekspresi wajah kesal karena sudah 2 kali mendapat penolakan dari Jennie.

"Kan udah saya bilang kalau Bu Jisoo itu bukan tipe saya. Lagian saya juga manusia biasa, kalau disandingin sama Bu Jisoo ya kalah atuh." Jawab Jennie sembari bertatap muka langsung dengan Jisoo yang juga menatapnya.

"Saya juga manusia biasa Jennie. Semua ini milik tuhan yang dititipkan ke orangtua saya. Saya cinta sama kamu apa adanya." Ucap Jisoo sembari mengelus tangan kiri Jennie.

Suasana di ruangan Jisoo mendadak berubah menjadi romantis karena salah satu orang didalam ruangan ini berusaha menyembunyikan lawan bicaranya.

Selama beberapa kali menjalin sebuah hubungan Jisoo sama sekali tidak pernah merasa seserius ini kepada pasangannya. Namun ketika ia dekat dengan Jennie selama beberapa minggu ini, Jisoo sangat ingin berubah dari kebiasaan masa lalunya.

"Tapi Bu saya–"

"Husstt saya cinta kamu apa adanya Jennie." Desis Jisoo kala Jennie terus merendah.

*************

Siangnya Jennie dan Jisoo terlihat berjalan berdua menuju kantin kantor untuk makan siang bersama karena tadi pagi Jennie tidak sempat membuatkan bekal untuk Jisoo.

Suara bisik-bisik dari beberapa karyawan yang melihat mereka berjalan beriringan terdengar oleh telinga keduanya.

"Jangan didengerin apa kata mereka." Ucap Jisoo sedikit berbisik kemudian membawa tangan tangan kiri Jennie untuk digenggam.

Gadis bermata kucing itu tersentak kaget kala mendapat tindakan super berani dari Jisoo yang secara terang-terangan menunjukkan keseriusannya di lingkup kantor seperti ini. Jika hanya berdua saja Jennie sangat bisa memaklumi tapi tidak dengan dikeramaian seperti ini. Jennie belum siap ditanya yang aneh-aneh oleh teman-temannya.

"Nah tuhkan apa yang umi bilang kemaren. Bu Jisoo sama mbak Jen tuh emang ada something." Ucap Baekhyun mengangkat dagunya menunjuk ke arah Jennie dan Jisoo.

"Udah lah biarin kita dukung aja apa baiknya. Lagian udah cocok juga mereka." Sahut Lisa yang menimpali teman-temannya.

Suasana kantin menjadi sedikit riuh karena melihat Jisoo yang baru pertama kali ini makan di kantin perusahaan bersama sekretarisnya. Jennie sendiri sudah sedari tadi merasa tidak nyaman dengan pandangan mereka kepadanya karena Jisoo masih terus menggenggam tangannya.

Secretary J [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang