Abaikan typo dan kata yang tidak nyambung
Jam sudah menunjukkan pukul 05.30 Jennie bangun lebih awal dibandingkan dengan Jisoo yang masih tidur sembari memeluknya. Posisinya sama sekali tidak berubah sejak pertama kali mereka memejamkan mata.
Dan hal yang mungkin akan menjadi momen favoritnya adalah ketika ia pertama kalinya membuka matanya dan melihat sosok seseorang yang selalu memeluknya sepanjang malam. Seseorang yang dengan lancangnya sudah merebut semua isi hatinya.
"Anak kita hidungnya harus mirip kamu Ji." Ucap Jennie sembari menyentuh hidung mancung Jisoo. Didalam dekapan Jisoo sekarang, Jennie semakin leluasa untuk melihat wajah tunangannya dalam jarak yang sedekat ini apalagi sang empu masih tertidur pulas.
"Cakepnya juga harus mirip aku sih." Ucap Jisoo dengan mata yang masih terpejam.
"Terus kalau mirip kamu semua aku kebagian apanya?" Tanya Jennie yang sebenarnya sudah salting brutal karena Jisoo mendengar impian anaknya nanti.
cup
Mata yang sebelumnya terpejam akhirnya perlahan terbuka dan mencuri satu kecupan dibibir Jennie.
"Kamu bagian yang ngeluarin aja, aku yang kerja."
"Sa ae lu bambang. Udah ah sana aku mau ke kamar mandi dulu."
Dan mau tidak mau akhirnya Jisoo melepaskan pelukannya ditubuh Jennie dan ikut berdiri untuk melipat selimut dan menata bantal yang dipakai.
Ketika Jennie sedang berada dikamar mandi Jisoo langsung turun kebawah karena tidak enak dengan calon ayah dan ibu mertuanya jika bangun kesiangan. Nanti dikiranya semalam berbuat yang iya-iya kalau bangun kesiangan.
"Pagi Bun." Sapa Jisoo ketika tak sengaja melihat Sandara yang sudah berkutat dengan urusan dapurnya. Bukan tanpa alasan Jisoo langsung ke dapur setelah bangun karena ia terbiasa minum air putih setelah bangun tidur dan semalam ia lupa untuk membawanya ke kamar.
"Eh iya Ji pagi juga. Jennie belum bangun ya, kebiasaan dia itu kalau bangun kesiangan terus. Maaf ya Ji kalau nantinya Jennie malah ngerepotin." Ucap Sandara yang merasa tidak enak dengan Jisoo karena kebiasaan buruk Jennie yang selalu bangun kesiangan dan jarang membantunya didapur.
"Jennie udah bangun kok Bun, malah tadi duluan dia daripada aku."
"Syukur deh kalau gitu."
Setelah minum air putih Jisoo langsung pergi ke teras rumah karena Sandara bilang Jiyong sudah berada disana bersama dengan Yujin. Kesempatan kali ini Jisoo manfaatkan untuk lebih mengakrabkan diri dengan keluarga calon istrinya.
"Pagi ayah, Yujin."
"Pagi Ji."
"Pagi juga kak."
Hawa sejuk pagi benar-benar membuat Jisoo suka dengan suasana rumah Jennie yang sangat asri. Banyak tanaman yang tumbuh pekarangan rumahnya sehingga membuat hawa dingin dan sejuk semakin terasa saat pagi hari.
Sementara itu Jennie yang baru keluar dari kamar mandi terlihat bingung mencari seseorang yang menjadi teman tidurnya semalam. Jisoo sudah tidak ada didalam kamar dan Jennie berpikir jika tunangannya itu pasti sudah turun lebih dulu kebawah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Secretary J [END]
FanficKalau biasanya boss dan sekretaris itu akur pasti hal itu sudah bukan rahasia umum lagi di dunia pekerjaan. Namun hal itu tidak berlaku bagi Jennie yang selalu dibuat darah tinggi oleh Jisoo yang menjadi boss nya. Bagi Jennie helaan nafas Jisoo adal...