8

978 159 31
                                    

Abaikan typo dan kata yang tidak nyambung











Pagi ini ada yang sangat berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Entah apa namun ada yang sangat berbeda dengan rutinitas paginya.

"Ada yang beda tapi apa ya?" Gumam Jennie ketika keluar dari rumah.

Lama bergulat dengan pikirannya sendiri akhirnya Jennie tersadar jika boss nya itu sudah nangkring di teras rumahnya bersama dengan Yujin.

"Pantesan dari tadi merinding ternyata salah satu spesies makhluk halus udah disini." Ucap Jennie kemudian menghampiri kedua orang berbeda usia yang sedang asik berdua.

"Kalian ngapain."

Jisoo dan Yujin yang sedang asik sendiri lantas mendongakkan kepalanya keatas melihat Jennie yang sudah berdiri didepannya dengan kedua tangan yang menyilang didepan dada.

"Pagi Jennie." Sapa Jisoo memamerkan deretan gigi putihnya menyapa calon ibu dari anak-anaknya.

"Pagi. Kalian ngapain mainin pasir, gak lihat udah jam berapa sekarang." Marah Jennie ketika melihat tingkah aneh kedua manusia didepannya.

"Saya nungguin kamu dari tadi." Jawab Jisoo sedikit cemberut karena hampir setengah jam lamanya boss muda itu menunggu Jennie.

"Kalau aku ya biasalah nungguin ayah nganter sekolah."

"Terus ngapain mainin pasir kaya gitu. Inget umur dong."

"Saya diajak nyari undur-undur sama Yujin." Ucap Jisoo dengan wajah yang polos.

"Hah." Kaget Jennie karena bisa-bisanya adiknya itu mengajarkan hal diluar nurul kepada boss nya yang notabene anak orang kalangan atas.

"Hehehe seru tau kak. Pamit dulu ya, ayah udah nungguin  didepan." Ucap Yujin yang langsung berdiri dan menepuk-nepukkan kedua tangannya untuk menghilangkan debu yang menempel pada kedua telapak tangannya.

"Jennie lihat nih." Ucap Jisoo dengan menunjukkan plastik yang sudah berisi 5 undur-undur didalamnya.

"Udah ah cepetan buang plastiknya, lagian mau aja diajakin main gak jelas sama Yujin." Gerutu Jennie yang langsung menarik tangan Jisoo untuk berdiri.

"Ya saya tadi bosen aja gak tau mau ngapain juga."

"Umur udah masuk seperempat abad masih aja mau dikerjain sama bocah." Gerutu Jennie panjang lebar hingga tak sadar jika mereka sudah sama-sama masuk kedalam mobil.

"Ck kamu marah-marah terus saya jadi pusing dengernya."

"Ya maaf. Btw kenapa Bu Jisoo pagi-pagi udah nangkring di rumah saya? Biasanya kan saya yang ke apartemen."

"Saya mau jemput calon istri." Jawab Jisoo menoleh sedikit kearah Jennie.

Pipi Jennie mendadak memerah karena masih pagi sudah mendapat gombalan garing dari boss nya.

"Cie salting."

*************



Sesampainya di kantor Jisoo berjalan lebih dulu dan Jennie mengikuti dari belakang. Hal seperti ini sudah menjadi pemandangan sehari-hari mereka ketika melihat mereka berdua datang bersama. Tak jarang juga dari beberapa pegawai yang iri dengan kedekatan Jennie bersama Jisoo yang terlihat sangat akrab, padahal kalau mereka menjadi Jennie mungkin belum sehari jadi sekretaris Jisoo mereka sudah resign duluan karena sikapnya yang rese bin ngeselin.

Secretary J [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang