19

739 135 19
                                    

Abaikan typo dan kata yang tidak nyambung







Setelah salah paham kemarin, Jennie ternyata masih marah kepada Jisoo. Telpon dan chat yang Jisoo kirimkan juga tidak pernah satupun Jennie angkat dan dibalas.

Dan disinilah saat ini Jisoo berada, di rumah kedua orang tuanya. Lagi-lagi Jisoo harus terjebak diantara mama nya dan Irene. Selalu saja ada alasan untuk Jisoo tidak bisa menolaknya dan berujung dia bertengkar dengan Jennie.

"Nah ini dia anaknya datang juga." Ucap Yoona setelah melihat Jisoo yang baru saja masuk kedalam rumah dengan wajah lesunya.

"Kali ini apalagi sih mah. Jisoo capek pengen istirahat."

"Kamu ngeluh terus, makanya nikah biar ada yang ngurus." Decak kesal mama Yoona menatap malas anak tunggalnya itu.

"Lah apa hubungannya capek sama nikah mah. Aneh banget jadi orang tua." Ucap Jisoo berlalu ke ruang tamu.

"Ck kamu itu kalau dibilangin selalu gitu Ji."

Yoona mengikuti Jisoo dari belakang dan ikut duduk di sofa sebelah suaminya, sementara Jisoo duduk sendiri disebelah Irene. Iya benar Irene. Gadis cantik itu sudah berada disini sejak satu jam yang lalu sebelum Jisoo datang.

"Iya nanti Jisoo nikah." Ucap Jisoo sembari memejamkan matanya.

"Kenapa harus nanti kalau bisa sekarang." Siwon ikut menimpali Jisoo hingga membuat anaknya itu sontak membuka matanya.

"Maksudnya?" Tanya Jisoo yang terlihat bingung.

"Itu disebelah kamu. Kalian cocok loh dilihat-lihat. Nikah gih." Ucap Siwon yang tersenyum penuh arti kepada Irene dan Jisoo yang tampak melongo mendengar ucapan pria paruh baya didepannya itu.

"Hah." Ucap keduanya bersamaan.

"Kenapa kaget, udahlah nikah aja ya. Lagian juga keluarga kita udah saling kenal juga kan."

Yoona yang mendengar itu langsung tersenyum dan mengangguk senang karena setuju dengan ucapan Siwon.

"Enteng banget papa kalau ngomong. Irene juga belum tentu mau sama Jisoo." Ucap Jisoo yang semakin kesal karena kedua orang tuanya malah menjodoh-jodohkannya dengan Irene.

"Lo mau nikah sama gue Rene?" Tanya Jisoo random kepada Irene dan berharap jika wanita itu tidak akan berpikiran untuk menikah dengannya.

"Kenapa enggak." Jawabnya sembari tersenyum dan tanpa Jisoo duga Irene mengecup pipinya hingga membuat sang empu terkejut.

cup

"Hah."

"Tuh, Irene aja mau nikah sama kamu Ji. Jadi apalagi yang kamu tunggu. Bukannya kamu dulu pernah ngomong sama mama kalau kamu suka sama Irene."

Irene yang mendengar itu sedikit terkejut karena baru mengetahui fakta jika sahabat masa kecilnya itu menyimpan sebuah perasaan untuknya.

"Ji" Suara Irene terdengar mengalun lembut masuk kedalam telinganya.

"Ah aduh gimana ya." Bingung Jisoo menggaruk alisnya yang tak gatal. Suasana disana mendadak awkward karena hal tak terduga tadi.

Secretary J [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang