21

838 139 13
                                    

Abaikan typo dan kata yang tidak nyambung














Saat ini Jisoo beserta Jennie masih di ruang tamu dengan ditemani oleh Yujin yang baru saja pulang sekolah karena kegiatan ekstrakurikulernya. Dan sangat disayangkan tadi bocah SMA itu tidak dapat ikut serta ketika kakaknya dilamar.

"Udah kali senyumnya, sampe kering dah tuh gigi. Nyengir mulu lu daritadi kak." Ucap Yujin bergidik ngeri melihat Jennie yang sedari tadi tersenyum melihat cincin yang melingkar di jari manisnya.

"Jomblo dilarang iri ya." Balas Jennie sarkas dan kembali menyandarkan kepalanya di dada Jisoo yang sibuk memainkan hp nya.

"Dih. Gitu aja lu kemarin ngereog karena kak Ji ketahuan jalan sama cewe lain. Sekarang dilamar kesenengan lo kak."

Jisoo yang mendengar itu langsung menoleh kearah Yujin.

"Padahal dari dulu kak Ji pengennya langsung nikah loh Jin. Tapi kakak kamu ini ngeyel pengennya pacaran dulu, eh ada masalah sedikit malah jadi salah paham. Ya udah kakak lamar aja sekalian."

"Gengsian banget lu kak. Untung kakak ipar gue orangnya peka." Melihat Jennie yang sudah melayangkan tatapan tajam padanya Yujin dengan secepat kilat langsung berlalu masuk kedalam kamarnya.

"Apa? Kenapa ngeliatin aku kaya gitu?" Tanya Jisoo karena kini Jennie menatapnya tajam.

"Sebenernya aku itu masih kesel sama kamu. Tapi untuk hari ini aku pending dulu keselnya. Makasih ya udah buktiin kalau kamu serius sama hubungan kita. Aku kira semua omongan kamu ngajakin aku nikah itu cuman omong kosong."

"Kan dari awal aku udah bilang kalau aku itu orangnya sat-set. Kamu sendiri kan yang raguin ke sat-set an aku. Giliran diseriusin kamu malah panik sendiri."

"Aku orangnya gengsian tapi i love you so much." Ucap Jennie dan langsung menubruk tubuh Jisoo.

"I love you too sayang." Balasnya.

Jisoo yang mendengar itu langsung tertawa pelan dan menjatuhkan ciuman disisi kepala Jennie. Masih dalam keadaan berpelukan tiba-tiba orang tua Jennie kembali ke ruang tamu.

"Pelukan terus daritadi ayah lihat."

"Ayah udah tua jadi gak boleh iri." Ucap Jennie sembari menjulurkan lidahnya kearah ayahnya.

"Ya udah iya. Jadi kira-kira kapan rencana pernikahan kalian." Tanya Jiyong kepada keduanya.

"Kalau soal itu papa sama mama ikut Jisoo Yah. Nanti kita berdua bicarain lagi kalau soal itu."

"Ya udah sana istirahat dulu keatas. Bunda mau masak dulu buat makan malam."

Tanpa berlama-lama lagi Jennie langsung menggeret Jisoo untuk mengikutinya ke kamar.

Ceklek

"Aku mandi dulu ya."

"Ya udah sana nanti aku siapin baju kamu." Ucap Jennie setelah mereka berdua masuk kedalam kamar.

"Baju? Perasaan aku gak naruh baju disini. Terus baju siapa?"

"Ya baju kamulah terus mau baju siapa lagi. Baju Irene!!." Ketus Jennie mencubit pipi Jisoo karena teringat dengan kejadian beberapa hari yang lalu di mall.

"Astaga."

"Ya udah sana mandi." Ucap Jennie kemudian mendorong Jisoo kedalam kamar mandi dan menutup pintunya.

Ceklek

"Handuknya mana?" Tanya Jisoo yang kembali membuka pintu kamar mandinya.

"Oh iya lupa. Bentar aku ambilin sekalian ambil baju kamu."

Secretary J [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang