^~^PART 3^~^

12 2 0
                                    

*****

"Sorry ya kita lambat," ujar seorang gadis, langsung menghampiri mereka.

"Bukan lambat, tapi telat," balas salah satu dari mereka dengan raut wajah kesal.

"Jihan, Atik maafin kita ya," kata gadis yang satunya sambil menyatukan kedua tangannya di depan dada.

"Sel, Mik, kita udah lama tau nunggu kalian. Menunggu itu berat Sel, Mik. Paham kan," kata Atik yang merasa kecewa dengan keterlambatan temannya.

"Iya udah, sebagai permintaan maaf, gimana kalo gue traktir kalian? Tapi kalian jangan marah lagi ya," kata Selly memohon.

"Iya udah boleh," balas Atik dengan semangat.

"Lo ya Tik, kalo ditraktir nomber satu," kata Jihan yang kesal dengan tingkah Atik.

"Hehehe," kata Atik cengengesan.

Selly dan Mika pun duduk di samping mereka. Mereka pun memesan makanan dan berbincang-bincang.

*****

Di sebuah rumah yang sederhana dan minimalis ada seorang pria yang tengah memarkirkan motornya.

"Dari mana aja kamu?" tanya seorang wanita paru baya kepada pria itu.

"A-aku..., habis jalan sama temen mah," jawab pria itu.

"Bohong mah, dia pasti abis jalan sama pacarnya," kata seorang gadis dari dalam rumah yang tengah duduk di sofa sambil bermain ponsel.

"Hey, bisa diem gak sih! Banyak omong lo," kata pria itu sedikit berteriak pada gadis itu.

"Arkan, mama gak ngelarang kamu buat pergi sama temen, tapi... kalo sama pacar mama sangat ngelarang kamu. Bukannya gimana Arkan, mama takut kamu gak bisa jaga iman kamu, terus kamu malah buat anak orang bunting. Apa lagi kamu baru tamat dan belum punya pekerjaan tetap. Mama minta tahan dulu ya!" nasehat mamanya Arkan yang bernama Puput.

"Iya mah, Arkan paham," jawab Arkan yang tertunduk.

"Iya udah kalo gitu masuk sana," suruh Puput.

Arkan hanya menganggukkan kepalanya dan masuk kedalam rumah.

"Dengerin tu kata mama," ledek Yuni adiknya Arkan.

Arkan hanya menatap adiknya dengan tajam. Mungkin didalam hatinya dia berpikir andai gak ada mama gue buang lo ke selokan. Dasar adik durhaka. Kurang lebih kayak gitu ya.

*****

Di cafe empat gadis itu duduk-duduk santai, mereka bertiga asik berbincang-bincang, tapi tidak dengan Selly, dia malah mengaduk-aduk minuman seperti banyak beban hidup saja.

"Hust, Selly kenapa tu?" tanya Jihan memberi kode untuk melihat ke arah Selly.

Mika hanya mengangkat bahunya tanda tidak tau. "Selly," panggil Mika menyentuh bahunya Selly.

Selly pun tersadar dari lamunannya dan melihat kearah Mika.

"Sel, lo kenapa? Lo sakit?" tanya Jihan sambil menyentuh kening Selly.

Menggapai BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang