KEGUGUPAN KU.

1.6K 86 13
                                    

Sesampainya di aula koas aku dan sherli mencari tempat dimana 3 temanku duduk. Akupun melihat mereka lalu menghampiri mereka.

"Eeeh dhiva. Loh sherli udh mendingan emangnya ikut kesini..,? " Tanya anggi setelah aku duduk di sampingnya.

"Iya nih sangat amat mendingan." Jawabku sambil melirik sherli sinis.

"Kenapa sih kok sinis banget. Kan aku lagi usaha, mana tau berhasil." Jawab sherli.

"Eeeh berhasil apaan sher? Btw tadi lo di gendong sma mas rizky ya, cieee cieee sweet banget, aku juga mau pingsan biar di gendong mas mayor." Kata devina.

"Berhasil caper. Eeh din, nggi lo tau temen lo yang satu ini ternyata jago akting! Pingsan dia pura-pura, tau gitu gue tinggalin tadi di depan." Ujarku marah.

"Ihhh udh gue tebak nie anak bnyk aktingnya, gatau kapan sutradara film ngangkat die jadi figuran" Ucap anggi sinis.

"Diih sewot lo nggi." Sahut devina membela sherli.

"Shuuuut diem napa sih, udah nnti aja lanjutin ceritanya, gausah berisik.. Ni pak menhan lagi ngasih arahan loh buat kita kita yang bakalan koas. Di dengerin dong." Kata diana pelan.

"Siap, salah bu boss" Jawab kami berempat sambil menghormat.

Kamipun mendengarkan pidato dan arahan dari pak menhan dengan cermat dan baik. Setelah sampai di penghujung acara tiba-tiba pak menhan menyebutkan nama mahasiswa yang menjadi perwakilan kampus untuk menerima buah tangan dari kementerian Pertahanan. Dan alangkah terkejutnya aku ternyata mahasiswa perwakilan tersebut adalah aku...

"Cukup sampai disini saja pidato dan bimbingan saya, semoga kalian koas dengan baik. Terimakasih karena telah datang ke sini untuk bimbingan koas. Saya ingin memberikan buah tangan kepada kalian. Perwakilan mahasiswa boleh saya panggil ke mimbar untuk menerimanya. Ini saya dikasih daftar Nama-nama mahasiswa yang bimbingan kemari. Jadi saya pilih Nona adhiva shakila untuk menjadi perwakilan kampus menerima buah tangan" Kata pak Prabowo dengan lantang dan tegas...

Akupun terkejut dan langsung tak menyangka. Tiba-tiba.....

"Dhiv shhhuuut.... Lo disuruh ke atas tuh buat perwakilan. Naik sono buruan. " Kata sherli sambil menyadarkan ku.

Bu herlina dan pak Toni yang berada di depanku pun menoleh ke belakang untuk menyuruh ku naik....

"Adhiva shakila..." Panggil pak Toni.

"Dhiva... Dhiva.." Panggil bu herlina...

"Baik apakah nona adhiva shakila berada di dalam aula ini?? " Kata MC sambil mencari ke seluruh penjuru ruangan.

"Adaa kak ini." Teriak sherli, sambil menunjuk ke arahku.

Dan teriakan sherli berhasil membuat aku tersadar.

"Apaan sih lo sher. Bukan gue deh kayaknya. Org lain kali." Jawabku mengelak.

"Mahasiswa dikampus yang namanya dhiva emang bnyk, tapi yang namanya adhiva shakila.... cuman lo begoo, udh buruan sono" Ucap anggi geram pada lemotnya aku.

"Baik nona apakah bisa naik ke mimbar sekarang..??" Tanya MC.

Dengan gugupnya aku melangkah naik ke atas mimbar, hingga sampai ke samping mimbar, tempat berdirinya bapak Prabowo, dan tepat di sebelahnya berdiri 2 ajudannya yang tampan, siapa lagi kalau bukan rizky irmansyah, dan mas deril nazario. Kedua ajudan pak menhan memandang ke arahku..

Pov mas rizky dan bang deril

"Manis ya mas rizky gadis kecil ini. Yaampun lucuk banget lagi pas gugup" Bisik bang deril ke mas rizky.

𝘈 𝘔𝘢𝘫𝘰𝘳'𝘴 𝘓𝘰𝘷𝘦 𝘢 𝘋𝘰𝘤𝘵𝘰𝘳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang