Mama & Bunda

424 32 11
                                    

   Tak lama setelah adhiva pergi, teddy berniat untuk mencarinya. Karena gadis yang ia cintai itu tidak ada di sekitaran meja kuliner prasmanan. Dia sangat gelisah karena tak melihat keberadaan adhiva disana...

"Pak! saya permisi dulu, nanti saya kembali..." Ucap teddy izin ke pak bowo.

Setelah mendapatkan anggukan, teddy berjalan ke arah taman Hambalang, dan benar saja, gadis yang ia cari, yang membuat dirinya gelisah berada di taman itu, duduk sambil tersenyum senang, sambil menikmati angin sepoi-sepoi. Senyum manis terbit di wajahnya....

"Cantik dan Anggun! Entah mengapa rasanya berada di dekat gadis ini membuat saya terasa lebih bahagia sekali" Ucap teddy dalam hati.
  Dia pun berjalan menghampiri adhiva.

"Katanya mau cari makanan! Kok malah disini?" Ucap teddy mengagetkan adhiva.

"E-eh pak teddy kok ada disini?" Tanya adhiva heran, sambil menggeser duduknya memberi tempat untuk teddy duduk. Teddy yang paham dengan pergerakan itu tersenyum tipis, seakan mendapatkan lampu hijau untuk lebih dekat lagi dengan gadis itu.

"Saya tanya kamu jawab, bukan malah balik nanya. Jadi yang mau jawab siapa?" Ucap teddy

"Iyadeh pak teddy, saya bosan di dalam,  makanya saya kesini, cari udara segar! Udara nya beda sama Jakarta. Makanya saya suka..." Kata adhiva menjelaskan.

"Oooo. Kalau gitu saya bakalan suka tempat ini..." Ucap teddy melihat ke arah adhiva dengan senyuman...

"Hah? Kenapa gitu pak??" Tanya adhiva penasaran.

"Karena tempat ini disukai oleh gadis yang saya sukai juga, yang menarik saya kedalam pesonanya...." Ucap teddy menjelaskan, sambil menatap adhiva dari samping. Tapi yang di tatap malah melemparkan pandangan nya melihat objek lain, seakan-akan objek lain itu lebih menarik daripada pria tampan di samping nya...

  Penuturan teddy barusan membuat adhiva diam dengan menahan salting di wajahnya, teddy memang tidak menyebutkan siapa gadis itu, tapi dia salting tanpa mengetahui nya.
Teddy yang melihat adhiva menahan senyuman dan melemparkan pandangan ke arah lain tersenyum tipis. Ia masih tak menyangka bisa duduk bersebelahan dan berbicara sedekat ini dengan gadis yang seminggu belakangan ini mengusik tidurnya, hadir di mimpinya, dengan senyuman anggun dan manisnya.

"Maaf Pak! Saya harus masuk sepertinya mama saya mencari saya..." Ucap adhiva tiba-tiba berdiri lalu tanpa menunggu Jawaban teddy berjalan cepat
meninggalkan teddy...

"Saya harap ada kesempatan untuk saya lebih dekat dengan kamu adhiva..." Kata teddy melihat punggung adhiva semakin menjauh masuk ke dalam ruangan acara.

   Setibanya di ruangan acara, ia melihat mamanya berbincang-bincang dengan seorang wanita yang sepertinya umurnya tidak jauh dari mamanya. Ia pun berjalan menghampiri mamanya.

"Sayang! Darimana? Tadi mama ke meja prasmanan tapi ga liat kamu disana..." Tanya bu Raisya begitu melihat putrinya mendekat.

"Dari taman mah! Bosen disini terus.." Ucap adhiva duduk di sebelah mamanya.

"Mbak kenalin, putri saya adhiva Shakila. Sayang! Kenalin ini tante amira wijaya, kating mama dulu sewaktu kuliah, sekarang udah nikah sama pengusaha sukses anaknya TNI malah..." Kata bu Raisya memperkenalkan mereka berdua..

"Kamu ini bisa aja sya! Hallo cantik! Waaah putrimu ini sya, mirip kamu waktu muda dulu, cantik, manis, dan anggun..." Kata bu amira dan dibalas senyuman oleh adhiva.

"Malah kata papanya lebih cantik dia lo mbak daripada saya.." Balas bu Raisya

"Kata mamamu tadi kamu kuliah di unhan ya? Ngambil jurusan apa?" Tanya bu amira ke adhiva.

𝘈 𝘔𝘢𝘫𝘰𝘳'𝘴 𝘓𝘰𝘷𝘦 𝘢 𝘋𝘰𝘤𝘵𝘰𝘳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang