Bertemu lagi?

1.6K 69 8
                                    

   Aku berjabat tangan dengan pak Prabowo, papa dan abngku sampai heran....

"Oooh iya adhiva yang naik ke mimbar pas acara koas unhan kan? Bagaimana koasnya? Aman atau tidak?" Tanya pak Prabowo.

"Iyya pak. Aman kok pak koasnya." Jawabku sekenanya.

   Tak berapa lama, datanglah seorang laki-laki tampan dan gagah, memakai setelan serba hitam, mendekat ke arah pak menhan dan tersenyum manis ke arahku. Dia adalah mayor teddy.

"Hallo Pak... Senang bertemu dengan bapak" Ucap mayor teddy, sambil menyalam papa dan abangku.

"Hallo juga pak mayor, akhirnya setelah sekian lama membuat janji, terlaksanakan juga, dan ini semua berkat pak mayor." Kata papaku.

"Jangan begitu pak, ini sudah tugas saya.... Mengatur janji hahaha" Ucap mayor teddy tertawa renyah.

"Mari masuk, kita bicara di dalam saja, tidak enak di luar begini, sekalian saya kenalin sama kopi Hambalang nanti" Ucap pak menhan berjalan beriringan dengan papaku...

"Ayo dek, kita masuk.... " Ajak abngku.

"Dhiva mau diluar dulu bang, abang masuk duluan aja. Nnti dhiva nyusul, dhiva mau menikmati suasana disini.." Ucapku berlalu ke arah taman..

"Dek jangan jauh-jauh ya nnti papa nyariin. Abang ke dalam dulu." Ucap abgku dan hanya mendapat anggukan dariku....

"Bang der. titip adik saya ya...." Ucap abang ku ke bang deril....

     Ketika bng deril ingin melangkahkan kakinya mengejarku dia di tahan oleh Mayor teddy..

"Bang biar sama saya aja, di dalem udah saya siapin semua...." Ucap mayor teddy lalu meninggalkan bang deril..

"Anehh si teddy, biasanya dia ga suka deket cewe, kok giliran si dhiva dia kek sama pawangnya sih hahaha" Gumam bang deril.

     Lalu mayor teddy pun berjalan menghampiri ku di taman......

"Apa bisa saya temani.." Ucap mayor teddy di belakangku.

"E-eh pak mayor. Tidak usah pak, saya sendiri saja, di dalam pasti membutuhkan bantuan pak mayor." Ucapku gelagapan.

"Didalam sudah ada anak-anak yg lain, jdi saya disini aja bersamamu." Ucap mayor teddy tersenyum manis.

"Yaudah terserah... kalau itu mau bapak." Ucapku menatapnya.

"Kalau saya maunya kamu? Apa terserah saya juga?" Ucap mayor teddy...

   Akupun seketika diam dan bungkam, satu kata pun tak bisa ku keluarkan, aku sampai terheran-heran dengan ucapan mayor teddy.

"Apaaaa.... Seorang teddy indra Wijaya, yang terkenal dingin, dan jarang senyum ke orang berkata seperti barusan ke aku, wow ini sangat di luar prediksi BMKG, bahkan menteri pariwisata aja pasti bingung ini." Ucap ku dalam hati....

"Kenapa diam saja?." Tanyanya membuyarkan lamunanku...

"Oh... Gimana dong? Masa saya harus jawab iyaa gitu?.." Tanyaku..

"Yaaah boleh jugaa. Kalau mau jawab iya? bisa, saya senang hahaha." Jawab mayor teddy tertawa renyah...

"Pak mayor, jangan genit deh, tidak usah menggombal, ingat umur." Jawabku.

    Entah keberanian darimana aku menjawab itu ke mayor teddy. Seketika aku langsung menutup mulutku dengan tangan, sementara mayor teddy menatapku sambil tersenyum...

𝘈 𝘔𝘢𝘫𝘰𝘳'𝘴 𝘓𝘰𝘷𝘦 𝘢 𝘋𝘰𝘤𝘵𝘰𝘳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang