Gadis dress navy

436 29 4
                                    

   Bu Raisya sedikit kesal melihat kamar putri nya yang berantakan akibat memilih baju yang tak kunjung usai.

"Mama cape liat kamu ga selesai selesai milih baju..." Kesal bu Raisya pada putri nya.

"Ihhhhhh.. ini semua salah mama tau gk? Kalo mama ngabarinnya dari seminggu yang lalu kan dhiva bisa beli baju dulu, daripada mama ngomel ga jelas mama bantuin dhiva deh milihin baju ya, mamaku sayang..." Kata adhiva meminta tolong.

"Laaah! baju kamu kan banyak sayang. Lihat nihh..." Bu Raisya membuka lemari dorong yang berisi baju-baju gaun dan dress kalangan atas. Yang dirancang oleh beberapa desainer ternama.

"Tapi dhiva bingung mah... Mau pake warna apa.!!" Ucap adhiva bingung melihat ke lemari.

"Yaudah mama yang pilihin ya, tapi mama gamau milih berulang-ulang, pilihan pertama mama itu yang kamu pakai, mama gamauu tau." Ancaman halus bu Raisya...

"Iyaaaa yaudah pilihin deh, dhiva yakin pilihan mamaku sayang ini ga pernah gagal..." Kata adhiva sambil melihat Mamanya memilih baju..

"Ehemmm... Nahh,,! Kamu pakek dress navy ini aja, ini pas untuk kamu...." Ucap bu Raisya menyerahkan dress navy selutut...

"Memang dhiva ga salah deh nyuruh mama pilihin baju. Yaudah dhiva pakai ini aja deh, dhiva mau mandi dulu.." Kata adhiva berjalan menuju kamar mandi.

  Selang 20 menit kemudian, Semua anggota keluarga berkumpul di ruang tamu, kecuali adhiva, gadis itu masih sibuk dengan memilih alas kaki untuk di pakai agar selaras dan cocok dipadukan dengan dress pilihan mamanya. Kalau soal make up jangan ditanya, dia sudah siap make up, dia mempoles sedikit wajah mulusnya dengan make up, tidak menor, bahkan terkesan sangat natural.

"Aduuuuh!! Bisa-bisa berangkat jam 1 ini pah, gegara adhiva ga selesai-selesai.." ujar Bang ridwan kesal menunggu sudah terlalu lama, pria tampan kebanggaan keluarga ini memakai setelan rompi vest hitam Highclass, dengan kemeja putih dengan lengan digulung sampai siku. Sehingga membuatnya terlihat lebih tampan dan menawan.

"Sabar dong bang, gausah kesel gitu, adikmu kan juga tadi baru sampai, makanya dia siapannya lama..." Ujar pak richard membela putri nya. Pria berumur dengan memakai rompi vest maroon seperti putranya, sehingga membuatnya bak seperti anak lajang saja.

  Gadis dengan dress navy selutut dengan heels putih Abu-Abu glitter yang tak terlalu tinggi, senada dengan dress nya, dengan rambut yang di beri hiasan pita rumbai berkilau yang menambah kesan elegan dan anggun gadis yang memakainya. Turun dari lantai dua, membuat orang yang berada di ruang tamu menoleh ke arah gadis itu...

"Waaaaahhh princes dari mana ini, cantik banget, ga sia-sia deh abang nungguin dari tadi kalok hasilnya bak princess giniii.." Puji bang ridwan takjub melihat kecantikan adiknya.

"Apasih abang lebay deh..." Ujar adhiva dengan pipi yang sudah merona akibat digoda abangnya.

"Cantik banget anak papa sama mama deh. Yaampun papa sampai pangling lohh" Ucap pak Richard takjub..

"Udah-udah dari tadi kalian goda putri mama terus. Liat tuh rona pipinya makin merah.." Kata bu Raisya. Wanita pendamping hidup pak Richard yang memakai dress maroon senada dengan suaminya...

"Tau nih lebaynya minta ampun dua pria ini. Udah ah ayo mau jam berapa kita sampai disana..." Ucap adhiva sambil berjalan keluar rumah...

  Mereka berempat pun masuk ke dalam mobil yang berbeda. Mobil pertama yang disopirin pak Toni berisi dengan tuan dan nyonya besarnya, sedangkan di mobil yang satunya lagi dikendarai bang ridwan sendiri dengan adhiva.
Mereka pun berangkat dari rumah sekitar jam 12.30 waktu dihabiskan menunggu putri kesayangan mereka berdandan.

𝘈 𝘔𝘢𝘫𝘰𝘳'𝘴 𝘓𝘰𝘷𝘦 𝘢 𝘋𝘰𝘤𝘵𝘰𝘳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang