Rasa berbeda

1.4K 62 9
                                    

Tak terasa sudah satu minggu aku dan keempat sahabat ku koas di RSPAD GATOT SUBROTO. hingga tibalah hari ini, ada kunjungan kembali dari bapa menhan prabowo subianto ke RSPAD lagi, beliau memang sering berkunjung ke RSPAD ini setiap seminggu sekali...

"Nggi.., laporan pasien yang seminggu ini udah lo rangkum kan?, soalnya hari ini disuruh ngumpul sma kepala rumah sakit. Biar di data ke kampus....??" Tanyaku pada anggi...

"Oh iyaa nih udh, tinggal ngumpul doang..." Jawab anggi melanjutkan aktifitasnya.

"Guysssssss,.." Jerit devina membuka pintu dengan kasar...

"Kalian tau ga siapa yang datang kemari..??" Sambungnya lagi...

"Gausah jerit jerit dev... Ini rumah sakit, tar pasien keganggu. Ribut loo, santai aja, emang siapa sih yang datang, pak jokowi ya??" Tanya anggi..

"Hehehe iya sorry gue lagi seneng banget ini soalnya, laki gue dateng kemari huuuuu" Jawab devina antusias.

"Haaalah palingan si mas Rajif itu kan? Halu lo ketinggian, tar jatuh tau rasa lo." Ucap diana....

"Ihhh sewot lo jomblo akuut, hahaha" Ledek devina ke diana.

Kamipun tertawa bersama, mendengar celotehan devina ke diana......

"Udah udah guys. Lanjut kerja gausah bercanda mulu. Gue pamit duluan ya, mau ke bangsal VIP soalnya, mau cek pasien... Papayyy" Pamit ku berlalu pergi dari ruangan. Ya, pagi ini aku mengecek pasien VIP sendirian, Sedangkan temanku yang lain ke tempat yang sudah dibagi pihak rumah sakit...

Sesampainya di depan ruang pertemuan RSPAD GATOT SUBROTO. aku melihat dari jendela betapa ramainya orang di dalam, ku rasa sedang ada kunjungan bapak menhan lagi di rumah sakit ini. Akupun melanjutkan perjalanan ku ke bangsal VIP.

"Apa mayor sejuta umat itu datang kesini juga ya, tadikan kata devina ada mas Rajif, berarti ada Om mayor itu dong, aaaah yaampun jangan sampai aku bertemu dengannya lagi...." Gumamku sambil bermain handphone.

Saat tiba di belokan arah ke lorong bangsal, aku tak sengaja menabrak seseorang lagi, dan membuat buku yang berada di tanganku dan orang itu terjatuh berserakan. Aku dan orang itu pun berjongkok dan mengutipi buku yang berserakan itu....

"Aduuuh maaf ya, saya ga liat jalan makanya jadi nabrak,...." Ucapku tanpa melihat ke arahnya,...

Tanpa sengaja saat hendak mengambil data pasien ku yang ikut terjatuh tadi, tangan ku dan tangan orang itu bersentuhan, lalu akupun melihat ke arahnya begitupun dengannya yang melihat ke arahku. Hingga membuat aku dan orang itu bertatap tatapan...

"Astaga. Gadis ini lagi,? Kenapa aku harus bertemu dengannya kembali, tapi dilihat lihat dari jarak sedekat ini, dia cantik dan sangat manis. Meskipun agak ceroboh. Yaampun lucu sekali dia." Batin mayor teddy....
Ya orang yang ku tabrak saat ini adalah mayor teddy. Aku menabrak nya untuk kedua kalinya, dan ku harap ini terakhir.

"Apaaaa. Mayor sejuta umat ini lagi... Kenapaaa bisaaa. Aaaaa mama, papa, jemput aku dari sini. Aku gamau ketemu Om ini lagi, kalau ketemu Om ini bisa bisa aku kena jantung eskemik, seperti kejadian sebelumnya.... Btw nih jantung rada rada rusak deh, masa kalok ketemu mayor sejuta umat ini aja deg degannya kayak buat Jedag jedug full bast di capcut..." Ucapku dalam hati sambil merutuki diriku sendiri...

"Eeeh maaf ya Om, saya nabrak Om lagi, astaga... Ini bukunya Om" Maafku setelah lamunanku buyar, dan ku buyarkan lamunan Om mayor teddy ini.

"Eeh iya tidak papa. Apa pacarmu akan marah jika kau berjalan tidak melihat handphone...." Ucap mayor teddy sambil tersenyum.

𝘈 𝘔𝘢𝘫𝘰𝘳'𝘴 𝘓𝘰𝘷𝘦 𝘢 𝘋𝘰𝘤𝘵𝘰𝘳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang