first physical touch

398 34 12
                                    

   Satu jam kemudian, tepatnya pukul 09.00, adhiva telah siap untuk berangkat, dia berjalan menuruni tangga dengan menggunakan outfit baju lengan panjang, rajut coksu, di padukan dengan celana high waist jeans kulot biru, dan sepatu keets putih, menambah kesan elegan gadis yang memakai nya. Dengan rambut panjang yang ia biarkan tergerai, dihiasi pita mutiara di bagian poninya, dan make up tipis andalan adhiva....

   Pandangan teddy tak pernah lepas saat adhiva menuruni tangga hingga sampai di hadapannya, ia terpukau, meskipun adhiva hanya mempoles sedikit wajahnya, sedangkan adhiva hanya tunduk sambil melihat handphone nya sesekali...

"Udah siap sayang..." Tanya bu Raisya pada putrinya, dan membuyarkan lamunan teddy...

"Emm, udah ma.." Katanya sambil duduk bergabung dengan teddy dan mamanya di ruang tamu..

"Yasudah berangkat sekarang saja, biar tidak kesiangan..." Saran teddy. Ia sudah bosan menunggu terlalu lama, sebenarnya ia tidak suka menunggu! Tapi entah kenapa untuk menunggu adhiva tiba-tiba rasa sabarnya menjadi tebal...

"Yasudah ayo!! Adhiva pergi dulu ya ma.." Ajaknya dan berdiri untuk menyalam mamanya, diikuti teddy dari belakang. Pemandangan itu sangat berharga untuk bu Raisya, ia berharap putri nya berjodoh dengan anak kating nya sewaktu kuliah dulu..

   Bu Raisya mengantarkan teddy dan adhiva sampai masuk ke dalam mobil. Tak berapa lama mobil teddy pun berjalan keluar dari kediaman keluarga Shaquille, suasana mobil hening, hanya diisi dengan alunan musik saja, sepersekian menit teddy membuka suara untuk mengajak adhiva berkomunikasi...

"Sepertinya nona Shaquille badmood pagi ini..." Kata teddy sambil melirik ke adhiva yang duduk di samping kemudi, sebenarnya ia menolak untuk duduk di situ, tapi teddy kekeh tidak akan berangkat jika adhiva tidak duduk di sebelah kemudi, alhasil ia pun mengalah...
   
  Lama menunggu adhiva tak membalas penuturan teddy barusan, sepertinya ia benar-benar kesal pagi ini...

"Saya minta maaf telah membuat kamu kesal! Apa ada hal yang bisa saya lakukan untuk menebus kesalahan saya..??" Tanya teddy mengalah! Ia sudah bosan dengan suasana hening ini, ia ingin mencoba mengajak adhiva berkomunikasi kembali...
 
"Saya maafkan!! Tapi saya tidak suka dengan kedatangan anda pagi ini! Dan maafkan tentang hal itu..." Ucap adhiva lancar.. Penuturan adhiva barusan membuat teddy sedikit geram, ia melirik tajam ke arah adhiva, tapi gadis itu tetap menampilkan ekspresi datar di wajah cantiknya..

   Hal itu membuat Teddy memutuskan untuk mendiami adhiva, bukan karena apapun, tapi karena ia ingin mengurangi emosinya yang hampir memuncak...

   Di perjalanan adhiva melihat penjual bubur ayam, ia sudah lama ingin makan bubur ayam, tapi tidak kesampaian, ia menoleh pada teddy. Bingung bagaimana meminta nya..

"Pak teddy.." Panggil adhiva melihat ke arah teddy.

"Hmm,...." Jawab teddy dingin, tapi adhiva tak memperdulikan itu, ia hanya perduli tentang bubur ayam keinginan nya itu..
  Astaga dhiva seperti orang mengidam saja...

"Saya mau bubur ayam... Tolong putar balik ya..." Ucap adhiva memegang pergelangan tangan teddy, Physical touch pertama yang dilakukan adhiva,.. Teddy menoleh ke arah adhiva, gadis itu memasang puppy eyes andalannya, membuat teddy menepikan mobilnya.

"Imut sekali yaampun... Dan apa ini, physical touch pertama yang dia lakukan..." Batin teddy.

"Tidak adhiva, tadi kan kamu sudah sarapan.."kata teddy menolak keinginan dhiva..

"Ayolah pak teddy, sekali saja yaa..! Saya janji akan nurutin apapun kemauan pak teddy, asalkan jangan aneh aneh..." Ucap adhiva memujuk teddy..

𝘈 𝘔𝘢𝘫𝘰𝘳'𝘴 𝘓𝘰𝘷𝘦 𝘢 𝘋𝘰𝘤𝘵𝘰𝘳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang