Rembowruby
— don't copy paste anything from here —
—
—***
Vici tidak pernah menduga bahwa kaisar mampu meruntuhkan prinsipnya. Pria dengan sejuta kalimat manis itu membuat vici kalang kabut melayaninya semalam. Sungguh apakah ini yang membuat jutaan manusia di bumi merelakan tubuh mereka untuk kenikmatan seperti itu. Demi tuhan rasanya tidak pernah vici bayangkan sebelumnya.
Jemarinya dengan pelan mengelus dahi, mata, hidung, pipi hingga bibir kaisar. Antara bahagia dan menyesal. Perasaan vici sangat berantakan. Dia sulit mencerna rasa apa yang harus keluar.
Sibuk berkenala dengan bayangan yang ada di kepalanya membuat vici tidak sadar. Sosok yang ada di sampingnya telah membuka mata menatap vici yang terdiam.
"Ada apa?" Tanya kaisar dengan suara serak. Satu tanganya dia letakkan untuk menyanggah kepala vici sementara satunya digunakan untuk memainkan rambut vici yang sangat-sangat dia sukai. Menghirup aroma rambut vici dengan rakus.
"Jangan memikirkan hal-hal lain" ucap kaisar lagi menarik vici ke dalam pelukannya memberikan vici kecupan di pucuk kepalanya.
"Vici aku sangat mencintaimu" mendengar hal itu vici tidak memberikan jawaban apapun selain memeluk pinggang kaisar dan menenggelamkan kepalanya didada prianya.
"Kau luar biasa semalam" tungkas kaisar menarik wajah vici melabuhkan kepalanya di leher wanita itu.
"Hentikan!" Ucap vici ketika kaisar mulai melakukan aksi mesumnya.
"Coba hentikan aku" kini kaisar benar-benar menyerang vici membuat vici tertawa akibat lehernya yang kegelian. Wajah kaisar yang disana sangat-sangat menggelikan belum lagi dia tidak menciumnya tapi memang hanya membuatnya kegelian.
"Aaaahahahahah... Hentikan!" Ucap vici mencoba menjauh namun tubuhnya terus di tahan kaisar. Kedua tangan vici sontak menjauhkan kepala kaisar. Dia terengah-engah kelelahan. "Sayang.." ucap vici spontan.
"Jangan tatap aku seperti itu vici" ucap kaisar. Vici melotot ketika mendengar suara kaisar yang berubah menjadi berat. "H-hei" vici berusaha menyadarkan kaisar. Dia tidak bodoh untuk mengetahui apa yang ada dipikiran kaisar.
"Sayang" ucap vici lagi sembari mengguncang tubuh kaisar. Namun kedua tanganya nya tiba-tiba di tarikan dalam sepersekian detik posisi kaisar berada di atasnya dan mengungkung dirinya.
"Hahahaha.. jangan bercanda. Kau tidak ingi lagi kan?" Ucap vici takut-takut.
"Yang semalam masih sakit?" Tanya kaisar belum melepas tangan vici yang dia tekan. Perlahan-lahan tangan kirinya yang kosong itu mulai mengelus wajah vici turun hingga leher. Kilat gairah tidak bisa kaisar sembunyikan.
"Maaf" ucap kaisar sebelum menyerang vici kembali membuat vici berteriak. Kaisar benar-benar keterlaluan. Setelah ini Vici pasti akan sangat encok. Tolong selamatkan pinggangnya.
***
Masih memakai juba lengkap dengan beberapa pistol yang menggantung di pinggangnya. Seorang pria duduk di sofa kebesaran membuka lebar kedua kakinya sementara tanganya satu dia gunakan menyanggah kepalanya. Tangan kanannya sibuk memutar-mutar pistol.
Memasuki ruangan rahasia itu. Seorang pria berjas dengan sebuh pistol di tangannya menundukkan kepala melihat bossnya yang duduk. "Tuan" panggilnya, kaku.
"Sudah menemukannya?"
Pria itu mengangguk.
Haciko mendesah pelan. Bahkan jika dia manusia terkuat dibumi ini, hatinya tetap remuk melihat pujaan hatinya yang memilih untuk berkelana dengan duka. "Apa dia dengan si brengsek itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Say (hiatus)
FantasyVici askama seorang model ternama dengan pengikut 20,1 juta di Instagram miliknya. Menjadi model-model untuk brand ternama sudah menjadi pekerjaan paling vici sukai. Menginjak umur ke 28 tahun tidak membuat vici tergesa-gesa mengambil keputusan untu...