4 - Enter to psycho house

730 33 6
                                    

Mohon memberikan dukungannya (area 🔞)








Saat pagi tiba Tania bersiap-siap pergi ke alamat yang sudah dikirimkan ke ponselnya. Dia memakai pakaian yang rapi dan berdandan cantik sambil tersenyum. Tania berharap mulai hari ini semua masalah ekonomi dalam keluarganya bisa selesai.

Tania pergi dengan menggunakan ojek online setelah pamit pada ibunya. Dia sama sekali tak mencurigai apapun dan benar-benar polos. Bodohnya lagi Tania malah mengenakan rok di atas lutut dan mempertontonkan kaki mulusnya.

Tak terasa Tania telah sampai di tempat yang dituju, dia tidak menyangka tempat wawancaranya merupakan perumahan mewah. Tania bingung tapi dia tetap berpikir positif dan setelah itu dia membayar uang tunai pada abang ojek tersebut.

"Neng mau wawancara kerja masa di rumah begini?"

"Tapi alamatnya bener kok bang.. makasih yah udah anterin abang boleh pergi"

"Hm yaudah kalau gitu sukses yah abang mau narik orderan yang lain dulu"

Setelah ojek online pergi Tania mulai memencet bel lalu ada satpam yang menhampirinya. Dia merasa berdebar dan sedikit cemas namun Tania masih berusaha berpikir positif.

"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya satpam dengan ramah.

"Pak apa benar ini rumah milik Julian sagara?"

"Iya betul ada perlu apa neng?"

"Oh itu katanya saya harus wawancara soal pekerjaan disini..."

Satpam menatap Tania heran dan tatapannya tidak bisa diartikan namun kemudian Tania dipersilakan masuk dan Reynand sudah menunggunya di pintu masuk. Kaki tangan Julian itu mulai tersenyum tipis karena melihat Tania. Reynand mengakui Tania sangat cantik dan bening sangat sesuai dengan tipe Julian yang selama ini dia cari-cari.

"Mari masuk nona... Tuan Julian sudah menunggu anda"

"Ah iya..."

Saat masuk Tania merasa takjub bukan kepalang apalagi melihat rumah yang begitu indah dengan berbagai perabotan yang mahal. Seumur hidup Tania tak pernah menginjakan kaki di rumah se mewah ini.

Gadis itu masuk ke sebuah ruangan di lantai 2 dan setelah itu Reynand meninggalkannya. Ruangan ini tampaknya sebuah ruangan kerja yang luas dan sangat elegan hingga seorang pria berdeham karena Tania malah fokus memperhatikan perabotan rumah yang mahal.

"Ah saya minta maaf... perkenalkan saya Tania Margareth...."

Julian menatap Tania begitu intens dari bawah ke atas. Diam-diam pria itu mulai menyeringai karena Tania sangat cantik, berwajah Eropa dan memiliki kulit seputih salju sangat sesuai dengan tipenya yang dia cari selama ini. Ternyata Reynand bisa bekerja dengan baik dan Julian tak jadi menggantung tubuh kaki tangannya itu.

"Apa keahlianmu?" Tanya Julian pura-pura mengabaikan Tania dengan memainkan ponselnya.

"Saya.. tidak punya keahlian apapun.... tapi saya selama ini bisa bekerja apapun tuan termasuk menjadi pelayan pun saya bisa"

Julian mulai berdiri dan mendekati Tania. Pria itu berdiri di belakang Tania dan begitu dekat hingga aroma alami gadis itu mulai terasa. Tania bingung harus bagaimana apalagi Julian tetap diam beberapa menit.

"Kalau begitu buka bajumu!!" Perintah Julian sambil berdiri di depan Tania.

"Maaf?..."

"Kau bilang bisa bekerja apa saja kan? Sekarang buka bajumu dan telanjanglah didepanku"

Tania membulatkan matanya tidak percaya dengan ucapan Julian. Wanita itu mulai mundur ke belakang dengan perlahan begitu syok. Julian masih berdiri di depan Tania sambil menyalakan rokoknya. Pria itu mulai berpikir kotor.. dia menatap bibir penuh Tania dan membayangkan bagaimana rasanya jika dia menyesapnya dalam.

Sugar Baby Mr. SagaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang