7 - Rival

823 22 3
                                        

Mohon memberikan dukungannya....







Julian terbangun dalam tidurnya dan dia baru sadar ini sudah pukul 11 siang. Di sebelahnya Tania tertidur seperti anak kucing yang imut namun rapuh. Tanpa sadar Julian membelai pipi Tania lembut. Gadis itu sangat polos namun cantik luar biasa, Julian merasa sangat beruntung Tania hadir di hidupnya yang kelam. Dia seperti pelita di tengah kegelapan hidup Julian sehingga tanpa sadar Julian mulai tersenyum.

Julian memutuskan untuk bersiap-siap pergi ke kantor meskipun sudah sangat terlambat. Lagipula dia pemilik perusahaan Sagara Ent jadi buat apa juga merasa bersalah datang terlambat? Dengan suasana hati yang baik Julian mulai bersenandung dan pergi ke kantor tanpa supir. Sudah lama sekali dia tak merasa seceria ini, apa mungkin ini semua karena hadirnya Tania dalam hidupnya? Ah dia tak mau tahu apa penyebabnya.

Julian sampai di kantor dengan gayanya yang angkuh dan semua karyawan mulai menyapanya. Dia memakai kacamata hitam, kemeja berwarna hitam dan celana bahan hitam pula. Julian sangat menyukai warna hitam bahkan dunianya pun memang gelap gulita tanpa ada cahaya sama sekali.

"Tuan perwakilan investor asal Rusia sudah membatalkan kontrak karena anda tak datang..."

Brandon mulai menyapa Julian setibanya pria itu di kantor. Julian duduk dan mulai membuka laptopnya, wajahnya tetap tenang meski kehilangan uang milyaran rupiah. Dia tak keberatan sama sekali investor membatalkan kontrak toh Julian sudah kaya raya.

"Bukan masalah sama sekali kalau mereka mundur, cih investasi yang akan mereka berikan juga sangat sedikit! Sudahlah kau tak usah merasa bersalah bodoh! Mana rokokku?"

Brandon segera memberikan rokok dan menyalakannya, dia tidak lagi banyak bicara karena merasa takut. Lagipula Brandon hanyalah kacung Julian, lantas apa mungkin dia bisa bersikap sesukanya? Tentu tak mungkin bisa.

"Tapi saya akan menyampaikan berita baik juga, Tuan Hans Howard ingin bekerjasama dengan anda katanya sore ini dia akan mampir kesini..."

"Ah... jadi dia memutuskan untuk berpura-pura menjadi rekan bisnisku?" Julian mulai tertarik dengan berita mengejutkan ini.

Julian hafal betul siapa Hans Howard, pria tinggi dengan telinga lebar itu adalah rival abadinya di dunia mafia. Hans adalah salah satu orang kepercayaan ketua selain dirinya sehingga Julian tak mungkin akur dengan pesaingnya sendiri. Hans memiliki wajah tampan dan tubuh yang lebih tinggi dari Julian, tentu tak lebih tampan dari dirinya. Tapi tetap saja Hans adalah lawan yang sulit dikalahkan dan Julian tidak boleh meremehkannya begitu saja.

Dalam diam, Julian mulai bekerja dan mematikan rokoknya sejenak. Dia ingin mencari tahu sejauh mana rencana yang sudah dibuatnya, apakah berhasil atau tidak tapi saat membuka laptop semua laporan yang diberikan bawahannya belum ada yang sesuai kehendak Julian. Apalagi mata-mata yang selama ini mengawasi istana negara belum juga memberikan titik terang.

"Cih bodoh sekali mereka tidak bisa bekerja dengan baik! Tidak bisa ku biarkan semua rencanaku hancur berantakan!!" Ucapnya emosi.

Julian menghubungi semua bawahannya dan akan mengadakan rapat darurat sore ini juga. Dia akan menghukum mereka semua yang tak mampu mencapai target, bahkan mungkin saja Julian akan membunuh salah satunya yang disinyalir tidak kompeten.





****************





Tania terbangun dengan kondisi tak nyaman, sekujur tubuhnya sakit dan dia kembali menangis. Dia merasa kotor karena sudah memberikan tubuhnya untuk pria asing yang usianya sangat jauh diatasnya. Sekarang dirinya tidak bernilai sama sekali karena hanya menjadi seorang jalang. Tania meremas seprei begitu kuat rasanya dia tak sanggup lagi menghadapi hidup ini. Kenapa begitu banyak cobaan yang diberikan tuhan padanya.

Sugar Baby Mr. SagaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang