10- Competition

80 10 2
                                    

Mohon memberikan Vote nya!!!








Keesokan harinya muncul berita yang membuat semua orang kaget mengenai salah satu personil Green Sexy yang dinyatakan hengkang dari grup dan agensi. Tentu saja tanpa berniat menutupi kejahatan Tristan, Julian membeberkan segalanya dengan bantuan media massa. Disana tertulis jika Tristan terkena kasus pelecehan seksual dan pihak Sagara Entertainment sudah melaporkan Tristan ke polisi. Walaupun pada kenyataannya Tristan tidak mendekam di penjara namun mati di tangan salah satu anak buah Julian. Tentu saja Julian juga sudah memberi uang tutup mulut pada polisi sehingga tidak akan ada yang mengganggunya dan menelusuri kemana hilangnya Tristan.

Karena berita menghebohkan ini tentu saja saham Sagara ent langsung turun sampai dasar jurang. Namun Julian tentu tidak kehilangan akal karena dia berencana melaksanakan konferensi pers. Dia harus mengatakan pada para penggemar jika pihak Green Sexy sama sekali tidak terlibat dengan kejahatan Tristan. Tentu saja Julian pun harus memasang wajah kecewa nan sendu agar mendapatkan simpati publik. Dia harus memberikan imej sebagai CEO yang baik hati agar publik merasa simpati.

Saat ini Julian mengundang para awak media dan melaksanakan konferensi pers di agensinya sendiri. Dengan balutan jas hitam Julian tampak percaya diri dan membuat semua wartawan kagum karena ketampanannya. Pria itu terlihat dapat menjawab semua pertanyaan dari pihak media massa dengan cakap. Dia harus meyakinkan publik jika kejahatan Tristan memang tidak bisa dimaafkan.

"Berita ini jelas sangat membuat publik kaget Pak Julian, lantas apakah saat ini Tristan sudah diamankan oleh pihak berwajib?" Tanya salah satu wartawan.

"Ya tentu saja.. saat ini yang bersangkutan sudah ditangani oleh polisi dan pihak agensi sudah tidak memiliki ikatan apapun dengan tersangka" jawab Julian tegas.

"Lalu apa yang akan anda lakukan ketika para fans merasa kecewa dengan berita ini? Saya dengar personel Green Sexy yang lain promosi album solonya terganggu?" Tanya media yang lain.

"Artis kami baik-baik saja dan mereka tidak terkena dampak apapun... jadi lebih baik anda tidak menyangkutpautkan Tristan dengan personel Green Sexy yang lain" ucap Julian dingin.

Para wartawan sedikit takut saat Julian memasang wajah dingin. Apalagi pria itu memiliki mata yang tajam menusuk. Namun tak lama Julian tersenyum kembali karena saat ini dia sedang berusaha mendapatkan simpati publik sehingga imejnya yang mengerikan tidak boleh sampai terlihat.

"Ah begitu... melihat harga saham perusahaan anda yang turun sampai ke tingkat dasar, langkah menarik apa yang akan anda ambil?"

"Kami akan tetap fokus dengan semua jadwal artis kami, mohon menunggu karena sesuatu yang besar akan segera hadir di bulan depan..."

Julian tersenyum miring dan ucapannya jelas membuat para wartawan bertanya-tanya. Namun sebelum mereka bertanya kembali, Julian mohon undur diri. Sudah cukup dia memberikan informasi dan dia ingin membuat publik merasa penasaran apa hal besar yang akan disiapkan Sagara Entertainment. Tentu saja berita ini ada hubungannya dengan idol baru yang akan debut. Beberapa jam kemudian saham Sagara Entertainment kembali stabil berkat hadirnya simpati dari kalangan penggemar untuk grup Green Sexy.




************






"Jadi ketua ingin bertemu saya karena alasan ini?"

Pukul 8 malam Julian diminta datang ke kediaman ketua. Sebenarnya dia merasa lelah dan ingin istirahat namun dalam kamus ketua kapanpun Julian harus siap jika disuruh untuk bertemu. Julian tidak bisa menolak apalagi ketua memberikan sumbangsih yang besar untuk hidupnya sejauh ini. Lagi pula impact ketua sangat besar dan siapapun yang tak menuruti perintahnya akan langsung dimutilasi.

"Ya betul sekali... aku ingin kau berkompetisi bersama Hans untuk mendapatkan informasi yang berharga di istana.. kau tahu kan peralihan kekuasaan semakin dekat dan sudah waktunya kita memasang umpan agar mereka mau masuk di perahu yang sama dengan kita" ucap ketua panjang lebar.

"Tapi saya masih sanggup mengemban tugas ini ketua... anda tak perlu menyuruh Hans untuk ikut campur..."

"Hahaha justru karena ini hal yang besar aku ingin kau berkompetisi bersama Hans, jika kau bisa mengalahkan Hans maka boleh jadi kau naik pangkat Julian..."

Julian terdiam dengan wajah tanpa ekspresi, sejujurnya pria itu kesal karena harus bersaing dengan Hans si musuh bebuyutannya. Namun Julian jelas tak bisa menolak keinginan ketua jadi lebih baik dia tidak membuang energi untuk mendebat ketua. Lebih baik energinya disimpan untuk hal yang berharga daripada protes. Tentu saja Julian sedang berpikir keras karena mendapatkan informasi dari Badan intelijen negara lumayan sulit. Mereka bukanlah sekumpulan orang bodoh tak seperti anggota DPR. BIN mendapatkan pendidikan yang ketat dan memiliki latar belakang orang-orang jenius.

"Tidak mendapatkan kenaikan pangkat pun saya tidak mengapa, lagi pula saya sudah nyaman dalam posisi ini ketua.. namun saya akan tetap menjalankan tugas dari anda" ucap Julian panjang lebar.

"Baiklah semoga kau berhasil!!"

Sekitar pukul 12 malam Julian memutuskan pulang ke rumah. Saat turun dari mobil dia menyesap rokok yang dinyalakan oleh anak buahnya. Julian menghela nafas panjang dan memutuskan masuk rumahnya. Sedangkan para kaki tangannya masih berjaga di luar dan bersikap waspada.

Julian memutuskan masuk kamar Tania setelah mandi dan dilihatnya gadis itu tengah tertidur pulas. Tak lama Julian mencium pipi Tania dan mendekap gadis itu erat. Dia lelah bukan main namun saat melihat Tania, Julian merasa lelahnya berkurang. Tania adalah satu-satunya hal indah dalam hidup Julian dan pria itu takkan pernah mau melepasnya.

"Tuan saya gak bisa bernafas..."

Julian melepaskan dekapannya dan dia melihat Tania yang bangun dari tidurnya. Gadis itu menatap Julian dan meskipun Julian tak mengatakan apapun namun Tania tahu kalau pria di sampingnya ini tengah memiliki banyak masalah.

"Call me Julian or daddy... kamu lupa?"

"Ah ya.. maafkan saya daddy..."

Julian semakin mendekat dan mencium bibir gadis itu handal. Tania tidak menolak sama sekali namun tak juga membalas. Dia hanya diam saat Julian tengah mencumbunya. Setelah insiden pemberontakan beberapa hari silam, Tania sudah tak lagi berusaha kabur. Dia sudah menerima nasib menjadi jalangnya Julian karena nasib sang ibu tengah dipertaruhkan.

"Aku ingin kita pergi ke Bali besok... sepertinya aku membutuhkan liburan..."

Julian mengecup leher Tania di beberapa tempat sampai meninggalkan bekas merah. Namun setelah itu dia berhenti dan memeluk Tania lagi. Pria itu akhirnya tertidur sambil mendekap Tania, sedangkan gadis itu masih terjaga. Tania memperhatikan Julian yang tidur pulas, gadis itu mengakui jika pria di hadapannya ini memang tampan.




************





"Apa ini?"

Keesokan harinya anak buah Hans menyodorkan sebuah foto, dalam foto ini terdapat Julian yang sedang menggandeng tangan Tania di bandara. Tampaknya pria itu akan berlibur namun Hans masih penasaran siapa gadis yang bersama Julian. Tentu saja Hans yakin kalau gadis itu bukan jalang karena wajahnya tampak polos. Tapi tak mungkin juga dia pacar Julian karena seorang Julian tak mengenal cinta.

"Tuan Julian akan pergi ke Bali bersama wanita itu tuan..." jawab anak buahnya.

"Hm menarik.... tapi aku tak menyangka jika selera Julian adalah gadis muda.." ucap Hans sambil tersenyum miring.

"Apa saya harus melanjutkan penyelidikan mengenai tuan Julian?"

"Ya... jangan berhenti menyelidikinnya karena bisa saja ini adalah salah satu kelemahan Julian... kau tahu aku sudah lama menantikan dia jatuh!!"

Hans merencanakan sebuah rencana yang besar sambil menatap foto itu lama....

Tentu saja sudah seharusnya Julian tidak mengabaikan kehadiran Hans saat ini.....





Bersambung....

Sugar Baby Mr. SagaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang