19 - Dating

175 11 0
                                    

Mohon memberikan dukungannya.....





"Emang Tania siapanya lo by the way?"

Hans bertanya dengan mimik wajah menantang pada Julian. Sikap posesif musuhnya itu jelas membuat Hans berdecih, lagipula Hans yakin kalau Julian tak mungkin menjadikan Tania kekasih. Selama ini Julian hanya menjadikan para wanita sebagai pemuas nafsu saja tak lebih. Seorang Julian jatuh cinta? Rasa-rasanya hampir tak mungkin terjadi.

"Tania milik gue dan gak sepantesnya lo usik Tania" ucap Julian dingin.

"Milik? Maksud lo Tania lo jadiin jalang bukan? Rendahan banget sikap lo... sekarang lo tanya Tania emang dia mau dijadiin jalang sama orang kayak lo?"

Julian geram sekali dengan ucapan Hans dan di sebelahnya wajah Tania sangat pucat. Wanita itu hampir menangis karena malu apalagi semua orang tampak memperhatikan mereka. Rasanya Tania sudah tidak memiliki harga diri dan ingin bersembunyi untuk saat ini.

"Anj*ng!! Jaga ucapan lo bangsat!!"

"Kenapa gue musti jaga ucapan kalau faktanya emang lo jadiin Tania sebagai pemuas nafsu aja?"

Julian sangat marah dengan mulut Hans yang tidak disaring apalagi semua tamu undangan mendengarkan perdebatan mereka yang memanas. Dengan tak sabaran Julian menarik kerah jas Hans dan hendak memukul pria jangkung bertelinga lebar itu. Namun Tania segera memeluk Julian dari belakang agar emosi Julian segera mereda.

"Julian don't!!!" Tania memohon.

"Oh... rupanya lo gak kapok ya hidung lo dibuat bengkok sama gue tempo hari?" Ucap Julian tidak mempedulikan ucapan Tania.

Julian tersenyum miring dan mencemooh sampai Hans menatapnya tajam. Pria itu tanpa diduga memukul wajah Julian duluan sampai Tania berteriak. Untungnya Tania tidak terkena bogeman Hans dan wanita itu segera diamankan oleh anak buah Julian duluan.

Tentu saja Julian melawan Hans dan memukul kaki pria jangkung itu sampai kesakitan. Para tamu undangan berteriak karena melihat pertengkaran tersebut namun sebelum Hans membalas lagi, anak buah Julian menghalangi Hans. Tentu saja Julian hanya menyeringai dan membetulkan jasnya yang sedikit kusut dengan tatapan menghina.

"Kita ketemu lagi nanti di rumah ketua, Hans!!"

Julian meninggalkan pesta ulang tahun Hans dengan gaya yang angkuh. Setelah sampai mobil, Tania segera keluar dan memeluk Julian erat. Tentu saja Julian membalas pelukan gadis itu dengan hangat.

"Brandon tinggalkan aku dan Tania di mobil.. aku ingin mengendarai mobil sendiri dan membutuhkan privasi!"

Brandon membungkukkan tubuhnya dan memberikan arahan pada anak buah yang lain supaya memberi Julian jarak. Setelah itu dia dan Tania masuk mobil hingga mereka pun mulai menjauh dari rumah mewah Hans.

"Julian kamu gak papa kan?" Tania bertanya di tengah keheningan.

"Aku udah bilang supaya kamu gak usah dateng ke pesta ini tapi kamu gak nurut sama aku!"

Julian memarahi Tania saat mengemudi hingga gadis itu menghela nafas panjang. Dia jelas tidak bisa menahan dirinya lagi dan dengan lantang mengatakan apa isi hatinya. Tania sudah muak dengan segalanya dan muak dengan semua keegoisan Julian.

"Apa yang diucapin Hans kan emang bener... kamu cuma jadiin aku jalang!! Kamu anggap aku pemuas nafsu aja dan gak pentingin perasaan aku" ucap Tania dengan nada meninggi.

"Kamu ngomong apa sih?"

Julian menghentikan mobilnya di pinggir jalan. Dia merasa kesal karena Tania berkata seperti itu padahal pada kenyataannya memang Tania hanya jalang. Namun hati kecil Julian entah mengapa merasa sedikit tersentil saat Tania mengatakan statusnya untuk saat ini.

Sugar Baby Mr. SagaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang