12 - Hans's plan

101 10 2
                                    

Mohon memberikan dukungannya..... yuk kasih vote nya juga sebagai tanda kalian menyukai karya author.......








"Jadi kamu masih belum mau membuka mulut juga?"

Hans dengan tampang petantang-petenteng menanyakan informasi pada Tristan yang kini tengah disiksa oleh anak buahnya. Tristan pingsan dengan tubuh penuh luka kala akan dibunuh anak buah Julian dan tanpa diduga dia terbangun di tempat lain. Kalau memang harus mati ya mati saja kenapa dia harus mendapatkan siksaan dulu seperti ini. Dia seperti keluar dari lubang harimau dan masuk ke lubang buaya.

"Aku tidak tahu apapun mengenai rahasia Pak Julian, apa gunanya kau bertanya??" Ucap Tristan lemah dengan tubuh bersimbah darah.

"Cih tidak berguna... tapi tidak buruk juga jika situasi ini diketahui publik..."

Hans menyeringai dan tampak bersemangat. Saat publik tahu jika Tristan tidak dibawa ke kantor polisi melainkan disiksanya sampai sekarat pasti agensi Julian akan hancur berantakan. Yah sangat menyenangkan bermain-main dengan Julian apalagi sudah lama Hans ingin pria itu hancur. Mungkin memanfaatkan Tristan bukanlah hal yang buruk dan pria itu tinggal mengaku saja kalau Julian adalah CEO gila amoral.

"Tolong jangan siksa saya lagi..." Tristan memohon dengan sangat.

"Tentu tidak... asalkan kau mau membeberkan semuanya pada publik"

Hans menyuruh anak buahnya membawa Tristan ke sebuah kamar kosong. Dia juga meminta dokter datang dan mengobati Tristan. Pria bertelinga lebar itu akan menggunakan Tristan sebagai alat untuk menghancurkan Julian. Yah syukur-syukur Sagara Entertainment bangkrut tapi paling tidak saham Julian anjlok dan semua artisnya tidak laku lagi. Dengan begitu semua dendam Hans selama ini sedikit terbayarkan.

Dua jam kemudian Hans memutuskan berdiri dan segera pergi bergegas kala anak buahnya memotret Julian yang meninggalkan Bali tanpa Tania. Dia memiliki ide yang cemerlang lagi, sepertinya bertemu Tania bukan hal yang buruk. Lagipula Hans ingin tahu seberapa besar pesona Tania sehingga Julian telah bertekuk lutut di hadapan gadis itu. Mungkin saja Hans bisa tahu kelemahan Julian lewat Tania.

"Julian Julian... bisa-bisanya lo tinggalin cewek lo sendirian di Bali..."

Setelah mengganti bajunya dengan gaya kasual Hans akhirnya pergi ke Bali tentu saja dia memilih pergi sendiri dulu. Jika butuh maka dia akan menyuruh anak buahnya menyusul saja. Hans harus melakukan pertemuan yang alami dengan Tania....




*********





"Kami sudah mencari banyak petunjuk tapi hasilnya nihil tuan..."

Julian tiba di Jakarta pukul 12 malam dan dia langsung mengadakan rapat bersama anak buahnya. Dia sendiri agak menyesal karena tidak langsung membunuh Tristan tetapi malah menyiksanya dulu. Julian menduga jika pihak Hans akan menggunakan Tristan sebagai alat untuk menghancurkan Sagara Entertainment. Dia tahu betul kalau Hans adalah sosok yang nekat dan akan melakukan segala cara agar obsesinya terwujud.

"Ini bukan hal yang bagus.. dan bisa-bisanya pembunuh berdarah dingin sepertimu kehilangan Tristan bodoh!!" Ucap Julian pada Reynand.

"Saat itu sedang terjadi sedikit kebakaran di markas tuan dan kami sedikit panik.." ucap Reynand menyesal.

"Tidak berguna kalian semua!! Padahal kalian berjumlah 10 orang tapi bisa-bisanya kehilangan Tristan"

Julian memijit keningnya dan menghempaskan tubuhnya ke sofa. Dia tengah berpikir apa yang harus dilakukan agar Tristan bisa dibawanya kembali. Sepertinya niat Julian untuk membunuh Tristan harus pupus... dia akan menjebloskan Tristan ke penjara seperti yang dia katakan saat konferensi pers beberapa hari yang lalu. Julian tidak boleh kehilangan simpati publik, dia harus berpikir sesuatu yang bisa mengalahkan Hans.

Sugar Baby Mr. SagaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang