37 - Died

40 6 4
                                    

Mohon memberikan dukungannya...







Hans meminta untuk mengadakan pertemuan dengan Julian langsung namun karena takut ada mata-mata akhirnya pertemuan itu dilakukan secara online. Saat ini Ketua sudah mulai mencurigai Hans jadi lebih baik dia bergerak lebih cepat supaya misinya berjalan lancar. Tentu saja Julian heran kenapa Hans terlihat begitu mencurigakan namun pria itu akhirnya menyetujui Hans untuk menyelenggarakan meeting secara online dengannya. Tidak ada alasan bagi Julian untuk menolaknya bukan? Kalau tidak mengancam nyawa mungkin pertemuan ini cukup penting.

"Lo tahu gak saat ini gue bener-bener heran karena seorang Hans Howard pengen ketemu gue secara online!" ucap Julian dengan nada mencemooh.

"Kalau gak terpaksa juga gue gak sudi meeting sama lo kayak gini. Tapi gue gak ada waktu dan saat ini gue butuh sekutu!!" ucap Hans terlihat tidak ramah sama sekali.

"Maksud lo?"

Julian tak mengerti dengan yang diucapkan oleh Hans. Kenapa musuhnya itu butuh sekutu memangnya apa yang sudah terjadi? Hans memang penuh misteri sejak dulu dan Julian tidak pernah bisa memahami itu. Tapi satu hal yang dia tahu kalau Hans adalah seseorang yang patut diwaspadai. Hans bukan pria yang bisa diajak berteman bahkan sangat misterius.

"Gue butuh bantuan lo untuk mengamankan ketua.. dia mulai curiga sama gue karena Prawoto keracunan" ucap Hans dengan mimik wajah serius.

"Oh... jadi Prawoto masuk rumah sakit itu ulah lo? Bukannya kemarin-kemarin lo ngejek gue karena udah berontak sama ketua ya?" Ucap Julian tersenyum miring.

"Bacot!! Lo gak usah tahu apa alasan gue yang penting sekarang lo bersedia ikut rencana gue gak?" Tanya Hans tak sabar.

"Oke rencana apa nih yang lo tawarin sama gue?" Tanya Julian ingin tahu.

"Bunuh Zaffran dan gue bakal bunuh Prawoto.."

"Sinting lo!!! Kalau presiden sama wakil presiden mati terus negara ini dipimpin sama siapa?"

"Gue gak tahu gue belum pikirin.."

Julian tak habis pikir dengan rencana Hans yang sembrono. Minimal pria itu merencanakan hal yang logis bukannya berdasarkan atas emosi dan ambisi belaka. Ini tidak seperti Hans yang Julian kenal, biasanya pria itu bersikap penuh perhitungan. Namun saat ini Hans malah terlihat seperti orang yang ketakutan. Mungkinkah pria itu sangat takut pada Wisnu? Yah mengingat Wisnu sangat berkuasa siapa pula yang tak takut padanya.

"Gue belokin ya rencana lo, bunuh Zaffran dan bunuh juga Wisnu karena dia mulai ngusik kehidupan gue!"

Hans diam sejenak dengan rencana Julian hingga akhirnya dia setuju. Saat ini sudah paling bagus kalau Zafran mati supaya tidak ada lagi sekutu Prawoto yang berpotensi mengacak-acak negeri ini. Lalu setelah rencana ini berhasil Hans tinggal membunuh Wisnu saja karena pria tua itu lumayan sulit dihadapi. Kalau Wisnu tidak mati keselamatan Tania tetap akan terancam sampai kapanpun.

"Oke.. gue bakal minta bantuan 8 naga untuk habisin Wisnu.." ucap Hans tampak bersemangat.

"Fine... gue tunggu kabar baik dari lo.."

Julian setuju dengan rencana Hans meskipun hati kecilnya masih curiga. Dia tak bisa semudah itu percaya pada Hans tapi kematian Zafran saat ini memang sudah menjadi salah satu rencananya yang tak boleh gagal.....




**********





"Saat ini Mas Zaffran kondisinya kritis.."

Dokter mengatakan kondisi Zafran yang sebenarnya dan pihak keluarga tampak bersedih nan cemas. Kabarnya Zafran mengalami luka di bagian perut dan peluru yang ditembakan oleh Reynand sudah merusak lambungnya. Anak buah Julian itu sangat kompeten tak heran sampai saat ini Reynand dijadikan kaki tangan nomer satu oleh Julian.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sugar Baby Mr. SagaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang