23

1K 45 13
                                    

Rembowruby

- don't copy paste anything from here -
-
-
"Sebelum berpisah, mari saling menyembuhkan luka"

***

ada yang mengatakan bahwa cinta itu tidak butuh alasan. Banyak yang setuju mengenai hal itu, sebab cinta murni adalah cinta yang tidak tau akan penyebabnya. Tapi tidak dengan vici, wanita berkepala dua itu yang sebentar lagi akan melangkah menuju umur yang terbilang sangat matang- kepala 3. Meskipun masih berapa tahun lagi.

Cinta murni ya? Tanpa alasan?

Tidak. Itu terlalu naif. Cinta vici selalu mempunyai alasan, lalu jika di tanya apa alasannya? Jawabannya adalah, semua.

Semua tentang kaisar. Semuanya, vici menyukai ah tidak vici mencintai semua tentang kaisar. Sedikit gila memang tapi pria itulah yang membuatnya cinta gila seperti ini. Vici sangat menyukai senyuman kaisar, lesung pipi manis yang selalu menghiasi wajahnya yang membuat vici selalu mengecup-ngecup pipi gembul favoritnya itu. Tawanya yang khas seperti bapak-bapak, sikapnya yang terlalu manis bukan hanya itu namun kepribadian kaisar sangat membuat vici yang membenci kaisar saat itu. Kembali jatuh cinta sebab dengan kaisar dia tidak sulit untuk jatuh cinta. Seperti abg yang baru mengenal cinta.

Semakin hari, semakin mengerti. Bahwa sedari dulu dia memang bodoh, terombang ambing dengan kenaifannya. Lalu harus apa? Seperti kata pepatah "biar mengalir hingga titik hitam menjemput" biarlah, jika dia harus mengobarkan perasaannya. Merasakan debar jantung yang selalu meronta tak karuan saat mereka bersama, kebahagiaan yang meletup-letup saat mereka mengabiskan waktu bermesra. Dadanya yang selalu menghangat kala mendapatkan perhatian super lembut dari kaisar. Hanya dengan kaisar vici sangat merasa di perlakukan seperti ratu. Meskipun itu dulu.

Jika dia harus memakan hati, biarlah. Toh nanti dia akan kelelahan sendiri - pikirnya. sampai di benar-benar puas untuk mencintai prianya. Sampai dia sendiri akan muak dengan kisah cintanya. Sampai vici merasakan bahwa dengan kaisar bukanlah pilihan.

"Belum cukup? Bisakah kau berhenti membuatku mengkhawatirkan layaknya orang gila? bisa berhenti, melakukan hal berbahaya yang bisa membuatku kehilangan dirimu"

Saat itu kalimat sakral yang keluar dari bibir kaisar masuk ke dalam telinganya. Andai saja kalimat itu untuknya, dia mungkin akan mencubit pipi prianya. Lantas dia terkekeh-kekeh, di balik tembok persembunyian. Vici menyandarkan kepalanya di tembok yang menjadi saksi dimana dia tidak bisa menyangkal apapun bahwa nyatanya kaisar-nya, pria-nya, kekasih-nya itu. Telah mengkhianati. Haruskah vici bersedih hati? hei dia telah melalui hal yang lebih buruk bukan.

Memegang dadanya yang sesak. Air matanya bertumpuk di pelupuk mata, nyatanya dia masih asing. Tidak suka dia sakiti-

Sekonyong-konyong perasaan vici malam itu. Di balik tembok persembunyiannya, dia langsung memesan tiket ke italia. Malam itu dia melarikan diri, memberi makan otaknya ketenangan. Sebab berada disini hanya akan membuatnya jatuh dalam nestapa tak berkesudahan.

Lagi-lagi vici pergi hanya untuk menyangkal bahwa dia tidak mungkin hidup kembali dengan takdir terulang. Itu kepercayaan yang selalu dia pegang teguh meskipun ribuan orang berkata bodoh.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Don't Say (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang